Part 63 (Card)

726 55 4
                                    

.
.
.

Bila ada yang Ray ingin lakukan sekarang ia ingin bersujud syukur didepan seekor anak kucing yang berhasil membuat kekasihnya selamat dari kecelakaan mengerikan itu.

Gadis itu sungguh beruntung karena ketika peristiwa mengerikan itu terjadi Oik maju beberapa langkah dari tempatnya semula berdiri untuk mengambil seekor kucing liar didekatnya, walau tetap saja pada akhirnya ia kena serempet hingga bahunya terkilir namun Ray berseru berulang kali

'untung saja Oik tidak terkena geger otak atau meninggal, gue kagak bakalan sanggup ya tuhan..'

Yaaa...
Orang Indonesia memang banyak untungnya walau terkena musibah(?)

Oik hanya tersenyum kecil lalu meringis kecil mendapati lukanya yang terasa nyeri walau sudah diobati. Walau mobil itu tidak mengenainya telak serempetan mobil itu sudah cukup membuat gadis itu terjatuh dan mengalami luka ringan dan mengalami keseleo pada lengan kirinya.

Saat ini mereka berdua berada di tengah hiruk pikuknya rumah sakit yang membawa korban tabrak lari kejadian mengerikan barusan.

Yah tabrak lari
Entah bagaimana pelaku berhasil kabur di tengah keramaian setelah menabrak 10 pejalan kaki dan 2 kendaraan bermotor, Ray dan Oik belum memberi kabar pada teman-temannya dan ini hanyalah masalah waktu untuk mereka menyadarinya.

Kejadian seperti ini di Jakarta pasti langsung diliput dan pasti teman-temannya langsung tau. Apalagi Ray sempat diwawancarai sebagai saksi oleh beberapa reporter yang berburu berita.

Sebenarnya Ray merasakan ada yang ganjal dalam kasus tabrak lari ini. Saat dimana mobil sedan itu melarikan diri peluhan masyarakat melempari kaca mobil tersebut menggunakan batu berbagai ukuran, namun kaca itu tak bergeming dan Ray pastikan itu adalah kaca anti peluru.

Ray tidak bodoh untuk segera melacak keberadaan mobil sedan itu,namun ia kehilangan jejaknya di dalam terowongan. Entah bagaimana setelah mobil itu masuk kedalam terowongan mobil sedan bewarna silver tersebut tidak kunjung keluar dari sana.

Ray benar-benar ingin menimpuk layar leptopnya kesal ketika ia menunggu 5 jam hingga kakinya kesemutan namun mobil yang ditunggunya tidak kunjung keluar.

"Ray! dari tadi lo nyuekin gue huwaaaaaaa"

"Epss jangan nangis sayang, aku masih mencari pelaku tabrak lari itu." Ray langsung meloncat dari sofa lalu memeluk kekasihnya yang ngambek.

"Hubungi cicak atau kak El, pasti besok juga ketangkep," gerutu gadis imut itu.

"Tidak perlu, palingan bentar lagi mereka juga datang--"

"OIIKKKK!!!!"

Suara pekikan Ify dan Keke memenuhi ruang UGD, beberapa suster memandangi mereka tajam yang disambut cengiran khas kedua gadis itu.

"Ify? Keke? Lah tumben yang lain pada kemana?" tanya Oik bingung.

"Mereka semua kompak pergi ke TKP plus ke kantor polisi, Ray udah ngabarin kalau ada yang aneh dari kasus tabrak lari ini," jelas Ify sembari duduk disamping Oik.

"Untung aja lo cuma keserempet doang Ik, berarti tuh anak kucing emang penolong lo sampai Ray membawanya ikut kesini?" komen Keke menunjuk anak kucing yang setia tidur disamping Oik.

"Kagak ada untungnya tau! Seharusnya hari ini gue ngapel sama Ray uuhhh," Oik kembali merajuk.

"Habis ini kita ke Ancol oke? Setelah luka ditanganmu sembuh tentunya," Ray berusaha membujuk Oik dengan jari yang sibuk di keyboard laptopnya.

"Ray jangan-jangan ini perbuatan Oliv lagi," duga Ify.

"Gue udah mencari tau lewat cctv sekitar tapi Oliv sudah naik taksi 15 menit sebelum kita keluar," ucap Ray.

WARNA-WARNI KEHIDUPANWhere stories live. Discover now