Part 6 (Zombie atau Vampire?)

1.1K 59 2
                                    

.
.

Selesai makan mereka kembali merundingkan rencana mereka tadi.Saat ini untuk pergi keluar akan sangat berbahaya bila menggunakan motor.Apalagi mereka masih belum tau pasti bila penularan hanya melalui air dan gigitan saja.

"Jadi memang lebih bagus bila pakai mobil ya?"ucap Ify sembari berpikir.Rio yang mendengarnya menghela nafas kesal.

"Kalo lo mau silahkan naik becak fy"

"Lo aja yang naik cungkring"

"Sadar diri mbak,memangnya situ gak cungkring?"

"Sesama cungkring harap diam deh"kesel Shilla lalu nempel ke Alvin,yang saat ini menjadi kekasihnya.

"Nempel aja lo sana dengan Alvin,jangan ikut campur" komen Rio keki.Alvin menatap Rify datar.

"Urusan rumah tangga jangan dibawa kesini"

"KITA BELUM NIKAHHH ALVINNN" teriak Rify kompak,semuanya nutup kuping.

"Caelah kompak bener"ledek Ozy,Ify yang pengen teriak lagi langsung diam setelah Agni memerintahkan mereka untuk diam.

Agni menatap keluar jendela,ia mengawasi sekitaran gerbang yang saat ini banyak terdapat orang-orang yang sudah terkena penyakit misterius tersebut.Cakka yang juga melihat itu langsung mengunci pintu rumah dan menutup gorden.

"Mereka bereaksi dengan suara,jadi bagi kalian yang hobi teriak-teriak untuk saat ini jangan pada teriak dulu" pinta Agni lalu mendekat ke teman-temannya.

"Siapkan perbekalan,kita akan menggunakan mobil kak Riko dan mobil papa gue"

"Gak-gak,gak bisa ag,mobil gue masih baru.Baru juga dibeli seminggu yang lalu" tolak Riko yang dihadiahi deathglare oleh Agni.

"Lo mau mobil lo gue bakar sekarang juga kak? Tau bener kalau kita gak ada mobil sekarang" Mendengar pertanyaan adiknya nyali Riko langsung menciut.

"Iya-iya Ag,terserah mau lo apain mobil gue asal jangan dibakar saja" jawab Riko.Semuanya kicep,sepertinya Riko tipikal yang takut dengan adiknya sendiri.Ya,wajar saja bila adiknya itu Agni.Cewek tomboy tapi cantik dan serem bila marah.

Sebuah tangan besar mengacak-acak rambut Agni.Semuanya langsung menoleh ke arah sipelaku yang tak lain dan yang tak bukan adalah Cakka.Siapa lagi yang berani menghadapi Agni yang sedang marah kalau bukan Cakka.

Agni yang melihat kelakuan Cakka menghela nafas kesal lalu menepis tangan Cakka pelan.Cakka yang melihat hal itu hanya tersenyum.

"Kalo lo marah-marah cantik lo jadi hilang ag" komen Cakka sambil mencubit hidung mancung Agni.Agni yg diperlakukan seperti mulai kesal.

"Cak,kalo lo terus gini kapan kita mulai rencananya?" tanya Agni rada kesal,Cakka tersenyum simpul.

"Sekarang"

~~~~~

Saat ini mereka sudah berada didepan sekolah.Dengan mengendap-ngendap Cakka,Alvin,Agni dan Shilla memasuki kawasan sekolah.Sementara yang lain menunggu di mobil,sembari memperhatikan Ray yang sibuk mematikan sistem keamanan disekolahnya.

"Sstt...kita aman gak disini?"tanya Via sembari melirik keluar jendela.Dimana banyak orang yang terkena penyakit itu berkeliaran didekat mobil mereka.

"Seharusnya tak apa,karena dimobil ini sudah dipasang kedap suara,dari yang gue lihat sepertinya mereka tidak bisa melihat kita"komen Gabriel mengamati sekitar.Saat ini Ray,Gabriel,Sivia,Oik,dan Riko berada di mobil Riko.Dan Rio,Ify,Deva,Keke,Ozy,dan Acha berada di mobil papa Agni.

Mobil Rio dkk

Didalam mobil ini suasana bungkam.Sedari tadi mereka semua sibuk memperhatikan orang-orang yang terkena penyakit itu.Suasana berubah tegang karena ada seorang pria paruhbaya yang dikejar-kejar oleh orang yang terkena penyakit itu.

WARNA-WARNI KEHIDUPANWhere stories live. Discover now