Part 23 ( Mr. X )

662 44 9
                                    

.
.

Pria berstelan jas itu tersenyum puas melihat hasil dari kamera cctv tersembunyi yang saat ini menampilkan para serangga yang akhir-akhir ini mengganggunya sedang dikerumuni oleh para pecandu atau yang biasa kita bilang sebagai zopire itu.

"Inilah yang kalian dapatkan bila menggangguku," ucapnya. Pria itu berdiri lalu mengusap kaca sebuah tabung kecil berisi organ  jantung pada rak khusus didalam ruangan itu. Dan bila diperhatikan lagi disamping tabung tersebut terdapat puluhan tabung lain yang berisikan hal yang sama.

Organ tubuh manusia.

Pria tersebut berlahan menyeringai lalu kembali duduk dimejanya. Seraya menatap layar besar dibelakangnya. Yang menunjukan situasi para serangga saat ini.

"Mari kita lihat perjuangan kalian serangga kecil."
.
.
.

Agni menatap para zopire disekitarnya dengan awas. Anak-anak kecil dibelakangnya sudah menahan tangisannya dari tadi. Mereka sepertinya tau bila para zopire itu sensitif dengan suara. Namun ada hal baru yang mereka ketahui.

Zopire tidak buta.

Hal itu terbukti dari Shilla yang melempar petasan dengan niatan ingin mengalihkan fokus zopire-zopire tersebut dari mereka namun semua zopire itu tidak bergeming. Malah saat ini semua zopire tersebut berlari menuju kearah Agni dkk.

"Oh shit! sekarang gimana?" Umpat Riko seraya memandang Elang disampingnya. Elang hanya terdiam dan mengamati sekitar.

"Kak! Gue nemuin ide tapi tolong bantu gue," bisik Cakka pelan. Elang menatap adiknya hening. Untuk saat ini percaya dengan adiknya tidak jadi masalah bukan?

"Bisikin ke gue apa rencananya."

Riko memandang kakak-adik tersebut dengan pandangan datar. Disituasi saat ini mereka berhasil lolos dari zopire saja sudah untung.

Usai berdebat, Cakka dan Elang mengkode mereka semua untuk berlari memencar ke arah tumpukan kotak-kotak tepat dibelakang mereka. Cakka mengambil tongkat panjang lalu mendorong beberapa zopire di sekitar mereka.

Semua zopire yang mengejar mereka memencar, sebagian dari zopire tersebut juga merasa linglung dan terus berputar tanpa arah. Seolah bingung siapa yang harus dikejar terlebih dulu.

.
.

Sebelum mereka berpencar, Elang sudah mewanti-wanti mereka supaya tidak melukai para zopire.

'Zopire itu manusia seperti kita! Jangan lukai mereka, oke? mereka masih bisa kita selamatkan.'

Semuanya terlihat frustasi dengan perintah Elang. Bagaimana mungkin mereka menghadapi zopire tanpa senjata? Mereka jamin bakalan terinfeksi duluan sebelum semua zopire itu disembuhkan atau direhabilitas.

Yang paling terlihat frustasi saat ini adalah Rio. Tangannya sebenarnya sudah gatal untuk menembaki kaki-kaki zopire yang mengejarnya. Naluri militernya(calon) sudah bergejolak untuk mengeluarkan handgun miliknya dari saku. Namun tatapan sinis Elang membuat Rio tak berkutik. Seolah inspektur muda itu tau apa yang dipikirkan Rio.

Rio tidak bisa macam-macam tentunya.

.
.

Cakka menaiki kotak-kotak besi yang bertumpuk di sekitar bandara dengan nafas tersengal. Berlarian kesana-kemari selama 1 jam di area landas pacu benar-benar membuat tenaganya hampir habis.

Iris matanya menoleh ke arah Agni yang membawa masuk anak-anak kembali kedalam bus. Sementara gadis manis berambut sebahu itu menunggu diluar,berencana melindungi anak-anak itu sendiri. Dan bila dibutuhkan gadis itu akan dengan senang hati menjadi umpan untuk menjauhkan para zopire tersebut dari mereka.

WARNA-WARNI KEHIDUPANWhere stories live. Discover now