Part 33 ( Pecahan Petunjuk )

744 48 7
                                    

.
.

Dear diary,

Mereka akan terus menggangguku sampai aku mati. Mereka yang baik didepan tapi jahat didalam.

.
.

Warning : ini ada horornya jangan protes kalau baca pas lagi sendiri dirumah 😂 udah diperingatin.

.
.
.
.

Cakka menghela nafas pelan. Penjelasan Shuuya tadi membuatnya bingung dan juga takut di saat bersamaan.

Flashback

Si trio tuyul aka-RayOzyDeva plus Cakka memasuki ruangan yang di tempati oleh Shuuya. Cowok perawakan Jepang itu menatap mereka sembari tersenyum . Seakan sudah tau kedatangan mereka bertiga kemari.

"Apa kalian ingin bertanya prihal aku yang menemukan Ify tadi?"

Cakka mengangguk lalu mengambil tempat di depan Shuuya.

".. tolong lo jelasin dari awal."

Cakka menatap Shuuya menuntut, cowok dengan perawakan harujuku itu tidak akan diam saja melihat teman-temannya terluka. Ia tau persis gimana perasaan Rio saat ini, melihat sosok yang dicintai dalam keadaan terluka tentu saja membuat dunia seorang Rio seolah runtuh.

"Aku menemukannya di dekat lab dalam kondisi tubuh berlumuran darah. Ada pecahan pot bunga disampingnya.."

"Maksud lo Ify kena hantaman tuh pot? Bisa geger otak dia." Sela Deva dengan raut cemas terpampang jelas diwajahnya.

"Kalau neng ipy hilang ingatan gimana? Tapi gak apa sih itu berarti dia gak ingat hutang cimol gue hehehe," komen Ozy yang dihadiahi jitakan sayang dari Rio dan Deva disampingnya.

"Asem lo njirr bukannya khawatir malah mikirin hutang," kesal Ray lalu menepuk jidatnya pelan. Mimpi apa dia punya sohib alien seperti ini.

Cakka memutar bola matanya malas, lalu meminta Shuuya untuk melanjutkan kembali ceritanya. Shuuya tersenyum tipis lalu melanjutkan kembali ceritanya.

"Dari luka yang diderita Ify itu bukan dari hantaman benda keras tapi dari pecahan kaca." Cakka mengangkat sebelah alisnya, dugaan demi dugaan mulai bersilewaran di pikirannya.

"Penyebab dia pingsan?"

"Mungkin lebih karena shock.."

"Maksudnya karena tuh set--mmpphh"

Ozy dan Ray dengan cepat membekap mulut Deva sebelum kelepasan. Menurut mereka orang intelek seperti Shuuya tidak akan percaya dengan hal begituan.

"Ehehe maksudnya karena set--ia Ify pingsan heheh terlalu setia buruk juga ya?" Deva terkekeh sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ray dan Ozy sontak tertawa mendengar jawaban absurd Deva.
.
.
Kembali Cakka menghela nafas. Kenapa mencari informasi sambil membawa trio tuyul ini begitu menyusahkan dan lambat baginya.
.
.
Gak apa Cakka strong kok.
.
.

"Apa ada yang aneh disekitar Ify selain pot itu?" Tanya Cakka kembali menyelidik. Mengabaikan kehadiran tiga makhluk astral disampingnya(?).

"... mungkin yang mengganjal bagiku suasana sekitar lab yang sepi, padahal aku yakin sebelumnya banyak siswa yang melewati tempat itu."

Cakka kembali terdiam. Setelah mendapat cukup informasi mereka memutuskan untuk kembali. Sebelum membuka pintu  mereka mendengar Shuuya mengatakan sesuatu. Si trio tuyul tidak begitu mendengarkan karena mereka sudah keburu keluar ruangan. Namun Cakka yang baru saja melangkahkan kakinya mendengar ucapan Shuuya walau sekilas.

WARNA-WARNI KEHIDUPANNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ