Part 8 (Teror)

1K 58 1
                                    

.
.
.
.

Semuanya hening.Informasi dari Ray tadi membuat suasana makin runyam.Agni menghela nafas,dia sudah tau pasti bahwa akhirnya akan seperti ini.Tatapan mereka tertuju pada Ray yang saat ini mencoba memperbaiki leptopnuya yang barusan dikirimi hadiah berupa virus software yang hampir saja membuat Ray kehilangan banyak data penting.

"Gimana Ray?" Tanya Ozy sedikit gugup,ia tidak mau jawaban Ray membuat suasana makin runyam.

Ray menyeka keringat dipelipisnya pelan,helaan nafas panjang yang baru saja dikeluarkannya membuat yang lain makin was-was.

"Tenang saja,aku berhasil mengatasinya dan aku juga mengirimkan hadiah balasan untuk mereka" ucap Ray yang tentu saja membuat mereka lega.

"Gue kira masalah akan nambah lagi,oh iya jadi sekarang gimana?apa kita harus pindah?" Tanya Deva,Ify melirik ke arah rumah Cakka yg berjarak 2 rumah disebrang rumah Agni.

"Kita ngungsi kerumah Cakka saja,sekalian kita bisa mengamati rumah ini dari rumah Cakka"ujar Ify.Semuanya mengangguk kecuali Rio.Pria berkulit sawo matang itu menatap Ify seakan dia adalah alien nyasar dibumi.

"Fy,lo sakit?"tanya Rio mendadak,Ify mengangkat sebelah alisnya bingung lalu menggelengkan kepalanya.

"Tidak,memangnya kenapa?"

"Gak biasanya elo pinter,kesambet ya?"tanya Rio lagi yang dihadiahi lemparan sepatu oleh Ify.Rio langsung kabur melihat perubahan wajah Ify menjadi lebih,horor(?).

"RIOOOOOO,AWAS LO DASAR ITEEEEMM"

"Nikah aja gih.."celetuk yang lain kompak,pasangan RIFY langsung menatap mereka kesal.

"Dari pada kalian berantem terus lebih baik kita kerumah Cakka sekarang,sebentar lagi malam" komen Ray mencoba untuk tidak meledek kekompakkan RIFY.

"Dirumah elo ada makanan kan cak?gak lucu kalau kita mati kelaperan dirumah elo"celetuk Ozy,Cakka menatap Ozy cengo.

"Rumah gue itu komplit bin komplit(?) Ozy curuttt,disana ada Makanan,cemilan,TV,PS,DLL" jawab Cakka kesal.

"Rumah lo ada atapnya kan cak?"tanya Deva ikut-ikutan.

"Ada ventilasi udara gak cak?"Tambah Ray pula,Cakka menatap trio tuyul didepannya ini kicep.

"Yaudah cari rumah lain gih,atau pulang sono kerumah masing-masing"kesal Cakka lalu membogem Ozy yg berada di sampingnya.

Semuanya hanya tertawa kecil melihat keGj an trio cecunguk itu.Mereka pergi kerumah Cakka dengan berhati-hati.Setelah masuk keperkarangan rumah Cakka mereka langsung menutup dan menggembok pintu gerbang.

"Fyuhhh,yuk masuk.Gue akan menjadi pengintai.Loe ada teleskop kan Cak?"tanya Gabriel,Cakka langsung pergi ke atap lalu menyerahkan kotak hitam besar pada Gabriel.

"Loe dengan Sivia bertugas ngintai malam ini,jangan pacaran"celetuk Cakka,Gabvia hanya saling pandang lalu mengangguk.Melihat pemandangan tak biasa itu tentu saja mengundang spekulasi-spekulasi aneh temannya.

"Ehh??? Mereka beneran pacaran?"bisik Oik heboh,Keke dan Acha hanya mengangkat bahu mereka tanda tidak tau.

"Kalau seperti itu sih,jelas mereka pada pacaran kan?"bisik Shilla pula.

"Wahhhh,mereka jadian gak ngomong2 kekita nih"kesal Deva.

"Takut diminta traktir kali"sahut Alvin tak minat dengan percakapan teman-temannya.

"Miskin banget ya iel?duit banyak sok-sok an miskin,miskin beneran baru tau"celetuk Cakka lalu menatap Gabriel miris.

"Malu gue.."sahut Rio pula.

WARNA-WARNI KEHIDUPANWhere stories live. Discover now