Part 61 (Raik)

722 59 13
                                    

.

Maaf semuanya saya tidak publish cerita jumat kemarin/bungkuk

Saya butuh hiburan untuk mengembalikan mod setelah tau karya saya diplagiat beberapa waktu yang lalu.

Jujur saya kira dengan memprivate sebagian cerita akan mencegah hal ini terjadi. Tapi yang namanya niat jahat memang selalu ada aja jalannya ya? --"

Apa perlu saya memprivate semua cerita?

Mudah-mudahan tuh orang ngeliat ini kesindir dan peka.

Saya tidak masalah yang silent reader, toh saya juga sering silent reader dibeberapa cerita yang saya baca.

Tapi ingat!

Hargai karya setiap penulis dan jangan PLAGIAT sembarangan tanpa ijin.

Asal kalian tau berkat kalianlah banyak penulis diluar sana yang memutuskan untuk tidak melanjutkan/mempublikasikan ceritanya lagi.

Saya sendiri sebenarnya sudah diingatkan beberapa kali oleh para penulis senior dan ketika hal ini terjadi rasanya bener-bener nyesek 😖


Jadi intinya reader semua, hargai karya setiap penulis ya ^^

Percayalah bila reader terus menyemangati dan memberikan hal positif pada sebuah cerita pasti semua penulis merasa dihargai dan semangat dalam berkarya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Oke next story~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

=======

Suasana hening meliputi kamar Alvin, mereka semua sibuk-sibuk dengan pikirannya masing-masing. Suara detik jam terdengar dominan diruang luas itu. Bahkan sang tuan rumah yang awalnya menatap teman-temannya tajam berganti dengan tatapan kosong.

Kriukkk

Suasana yang awalnya hening itu seketika riuh mendengar suara ajaib barusan.

"Vin gue laper, tadi di kos belom serapan hehehe." Sang pelaku dengan tampang polos menatap sang tuan rumah dengan cengiran khasnya. Alvin memutar bola matanya malas dan memilih keluar untuk memerintahkan para pembantunya menyiapkan makanan untuk anak ogeb dikamarnya.

"Gyahahahahaha itu suara perut atau suara drum gue Zy?" tawa Ray yang disambut tawa oleh yang lainnya.

"Gue kira ada yang mainin jangkrik barusan," tambah Gabriel.

"Ngenes amat anak kos kayak lo Zy, eh tapi gue juga kan anak kos." Deva menggaruk pipinya lalu nyengir.

"Cha pacar lo kelaperan noh," Oik menyikut lengan gadis disampingnya. Acha yang disebut hanya senyum-senyum malu, punya pacar seperti Ozy kadang malu-maluin. Untung sayang.

"Ahaha gue pengen ikutan ledek sih...." Cakka yang masih tertawa mencoba untuk menghentikan tawanya sebentar "...tapi berkat suara perut lo gue bisa tertawa lagi setelah beberapa hari mikirin kasus sialan ini terus."

Ozy yang mendengar Cakka langsung merinding.

"Kok nyeremin ya? udah tanya ke dokter tuh sakit apaan? Kalau gejala sakit jantung kan bahaya? bisa bikin tbc!" tanya Ozy. Ledakan tawa kembali terdengar sampai Alvin datang menyuruh mereka keruang makan segera.

WARNA-WARNI KEHIDUPANWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu