32

204 14 17
                                    

Happy reading 🙏

.

.

.

Hari Minggu ini Naya diajak sang adik untuk ikut ke acara keluarga mereka. Acara yang paling malas Naya datangi. Tapi Reno sang adik tetap memaksa Naya untuk ikut.

Dia bingung harus bersikap bagaimana di depan keluarga nya nanti, semua yang dilakukannya selalu salah Dimata keluarganya.

"Nay.. kamu kenapa?"tanya Karel sambil memakan cookies Ryan kesukaannya.

Naya tersadar dari lamunannya, dia kemudian menggeleng lalu tersenyum "gakpapa" ucap nya.

"Aku tau kamu bohong" celetuk Karel. Karel langsung menutup toples nya dan duduk berhadapan dengan Naya. Karel memegang pundak gadis itu.

"Dengerin aku. Kamu ingat kan, kamu sendiri yang bilang jangan ada yang di tutup-tutupin lagi" tanya Karel lembut. Naya hanya mengangguk.

"Kalo ditanya kenapa,jawabnya itu karena Nay.. bukan gakpapa" sindir karel jahil.

"Iya-iya... Aku disuruh Dateng ke acara keluarga malam ini" pasrah Naya.

"Lalu??"

"Tapi aku gak mau rel. Aku gak tau harus gimana ngadepin keluarga aku sendiri" keluh Naya lagi.

"Nay, kamu jangan takut. Kamu pergi bareng aku aja ya.. aku temenin. Aku juga belum terlalu akrab sama keluarga besar kamu kan, aku cuma akrab sama papa mama kamu doang" bujuk Karel.

"Tapi rel-"

"Nay. Aku gak bisa diem aja ngeliat kamu gini. Kamu harus berani mengahadapi mereka sayang.. apapun nanti yang mereka lakukan, kamu jangan ambil pusing ya.. kamu tenang aja, ada aku kok"

Naya tersenyum simpul dan mengangguk menyetujui. Bagaimanapun dia memang harus menghadapi keluarganya.

***

Malam ini Naya sudah siap menunggu Karel menjemputnya. Dia sudah duduk dengan gelisah di sofa. Dengan setelan jaket Hoodie,celana jeans dan sepatu sneaker kesukaannya.

Tak lama, yang ditunggu pun datang. Naya langsung berlari keluar dan berjalan memasuki mobil Karel.

"Malam sayang..." Sapa Karel seperti biasa. Naya hanya tersenyum kikuk. Dia gugup sekarang, Naya terus memainkan jari-jarinya, berharap kegugupannya sedikit berkurang.

Karel yang melihat itupun menarik tangan Naya untuk digenggam,sedangkan tangan sebelahnya lagi fokus menyetir.

"Tenang nay... Kamu gak bakal kenapa-napa kok. Aku disini" ucap Karel sangat lembut.

Dia mengelus pelan punggung tangan gadis itu.

Mobil Karel sudah memasuki halaman rumah Tante Naya. Karel langsung keluar dan membukakan pintu untuk gadisnya itu keluar. Di genggam nya erat jemari dingin Naya.

Mereka berjalan masuk, suasana lumayan ramai. "Assalamualaikum" ucap Karel dan Naya bersamaan.

Mereka semua melihat ke arah pintu. "Eh Naya.. masuk. Ada Karel juga" ucap Tante Lena.

Karel masih menggenggam tangan Naya, membawanya masuk dan duduk di sofa.

"Eh Karel, kapan balik ke indo??" Tanya om Indra suami sang Tante.

Karel menunduk menyalim tangan om Indra. "Udah lumayan lama om. Om apakabar?" Tanya Karel.

"Alhamdulillah baik. Papa mama kamu gimana kabarnya?"

"Papa sama mama sehat kok om" jawab Karel seadanya. Mata nya mencari sosok Naya yang tidak disampingnya.

.

When I Met YouWhere stories live. Discover now