31

190 14 9
                                    


Typo bertebaran 😂

Happy reading yeorobun😍😍

.

.

Naya, Aira dan geng SOMPLAK sudah duduk manis di salah satu cafe, dihadapan mereka pun sudah ada jingga dan Irene sekarang.

Awalnya Naya sempat menolak untuk bertemu dengan jingga, dia masih takut untuk menemui laki-laki itu. Terlebih karna kejadian kemarin yang masih membekas diingatannya.

Tapi Karel memaksanya dan menjelaskan agar masalah ini segera selesai.

Rama,Adit dan Samuel sudah memasang tampang tidak suka melihat Irene dan jingga dihadapan mereka sekarang.

"Jadi, gue kumpulin disini buat nyelesaikan masalah kemarin. Gue mohon sama kalian jangan ada yang kebawa emosi. Gue gak mau ribut-ribut" ucap Karel membuka pembicaraan.

"Gue masih ngeliat mereka aja udah emosi rel" sahut Adit sambil meminum habis es jeruk milik Karel.

Karel menepuk-nepuk pundak Adit dengan wajah sok mengerti.

"Yaudah, jelasin aja apa yang mau kalian jelasin" ucap Samuel dingin.

"J-jadi g-gue.." jingga mulai menceritakan semua alasannya, sama seperti saat dia menceritakan nya pada Karel. Sesekali dia menunduk,tak sanggup melanjutkan penjelasannya.

Jauh di dalam hati jingga, dia merasa sangat bersalah. Dia malu untuk meminta maaf pada Naya dan teman-temannya. Dia sungguh menyesal telah bertindak sejauh itu. Dia tidak memikirkan apa yang terjadi selanjutnya. Penyesalan memang selalu datang diakhir.

"J-jadi.. g-gue.. minta maaf sama kalian.. khususnya Lo nay.. Lo mau kan maafin gue?" ucap jingga sambil menatap Naya dengan tatapan memohon.

"Sumpah ya! Otak Lo itu dipake!  jangan dibuat pajangan doang! Setelah semua yang Lo lakuin, sekarang Lo minta maaf dengan gampangnya?!" Ucap Adit emosi sambil menunjuk-nunjuk Jingga.

Naya memalingkan wajahnya menatap kearah luar. Dia tidak tau harus menjawab apa, jujur dia juga ikut merasakan betapa terpuruk nya jingga setelah kehilangan ibunya. Tapi Naya juga tidak bisa terima dirinya diperlakukan seperti itu oleh jingga.

Naya tersentak saat tangan Karel merangkul bahunya, dia menatap Karel dengan tatapan bingung. Karel tersenyum, seolah mengerti apa yang dipikirkan Naya.

"Aku yakin, kamu pasti bisa berfikir jernih Nay.." ucap Karel sambil mengelus pundak gadis itu.

"Tapi aku takut, mereka bakal ngulangin kesalahan yang sama" bisik Naya pada Karel.

Karel tersenyum mengerti "Nay..memaafkan sebenarnya adalah sebuah bentuk keberanian. Keberanian untuk membuka hati sama orang yang udah  ngelakuin kesalahan sama kita. Keberanian untuk menerima konsekuensi dari pilihan kita, bahwa seseorang yang kita berikan maaf hari ini mungkin akan mengulangi kesalahan yang sama suatu saat nanti" ucap Karel lembut.

"Lebih dari itu sayang.. memberi maaf pertanda bahwa kita punya keberanian untuk mengakui kalau diri kita sendiri juga bisa berbuat kesalahan yang sama, entah itu dimasa lalu atau mungkin di masa yang akan datang.

"Sayang... Memaafkan adalah cara kita melonggarkan pikiran kita dan menjalani hidup kita dengan lebih baik tanpa ada dendam sedikit pun" jelas Karel dengan senyum manisnya.

Naya menarik nafasnya,setelah memikirkan sebentar "g-gue maafin Lo" ucap naya.

Jingga tersenyum haru, dia juga tidak menyangka Naya akan memaafkannya.

Karel pun tersenyum pada Naya. Dia yakin, gadisnya ini sudah berpikir dewasa.

"Lo!? Gaada yang mau Lo jelasin?!" Tanya Rama sinis pada Irene.

When I Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang