Hidup menjadi seorang idol yang terkenal di mancanegara memang tidaklah mudah. Apalagi ketika sudah disinggung soal pendamping hidup, biasanya para penggemar mengeluarkan amarah mereka karena tidak sudi idolanya direbut oleh wanita lain. Namun, apa...
Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.
~ Enjoy the story ~~
////
"Tetap tidak ada? Sial!" Kyuhyun mengerang frustasi. Tadinya ia sedikit berharap ketika Changmin sempat memberitahunya kalau ada salah satu maskapai penerbangan yang memiliki daftar nama penumpang yang sama dengan nama kekasihnya. Tetapi setelah dilihat-lihat lagi, ternyata itu hanyalah orang lain yang kebetulan memiliki nama yang sama.
"Kyu."
"Eoh?"
"Tidakkah kau memiliki rencana lain?" pikir Changmin. "Siapa tahu dia ada di tempat lain, dan.. bukan berada disini?"
"Tidak ada jejak lain yang bisa kita cari lagi, Chwang." tungkas Kyuhyun. "Aku- merasa bodoh. Entahlah, Yeongie seperti menutupi sesuatu dariku."
"Jadi?" Changmin mempertajam tatapannya pada Kyuhyun, "Kau sudah berbicara dengannya semalam?"
"Belum."
"Pantas saja!" Changmin mengusap wajahnya. Jika sudah seperti ini, tidak ada hal yang bisa dilakukan lagi karena mereka sudah benar-benar kehilangan jejak. Kalaupun dipaksakan, tidak menutup kemungkinan besar jika akhirnya pun akan sia-sia juga. "Dia pasti kecewa padamu."
"Ayo kita pergi minum." celetuk Kyuhyun begitu santai.
Changmin yang mendengarnya pun tak bisa menutupi keterkejutannya,
"Jangan gila!"
"Mwoya?" Kyuhyun terpengarah, "Aku bukannya gila. Kau tahu? Aku hanya ingin menenangkan fikiranku sejenak dan aku jamin ini hanya sebentar. Oh! jangan takut jika uang di dompetmu akan habis karena aku yang akan mentraktirmu kali ini."
"Ck, dibayar seratus milyar won pun aku tak mau, Cho Kyuhyun!" tolak Changmin mentah-mentah.
Menurutnya, meminum alkohol di pagi hari bukan style-nya.
