Part 3

1.6K 154 10
                                    

"Kau kedinginan?" tanyaku melihat permukaan wajahnya tampak sedikit pucat

"Ania."

Aku mendorong kursiku dan melepas jas tuxedo yang ku kenakan, "Pakailah. Kau sepertinya alergi kedinginan."

"Ah tidak perlu. Kau pasti kedinginan nanti."

Aku menggeleng dan berjalan kearah belakangnya, menutupi punggungnya dengan jasku "Ani. Kemeja ini masih terasa hangat ditubuhku."

"Gumawo."

"Kau ingin susu hangat?"

"Ah tidak perlu."

"Ani. Disaat dingin seperti ini kau membutuhkan sesuatu yang hangat." ujarku "Ikut aku."

Aku membantunya untuk berdiri dan bisa kurasakan kulit tangannya benar-benar sedingin es beku. Astaga seharusnya appa memilih ruangan indoor untuk dijadikan tempat makan malam. "Gwechana?"

"Ne Gwechana."

Aku menompang tubuhnya dan berjalan menuju buffet yang sebelumnya sudah dipesan oleh appa. "Bisa aku meminta dua susu cokelat panas?"

"Akan kami buatkan, Tuan."

Aku membawanya ke tempat duduk pojok ruangan dan untunglah udara disini tidak terlalu dingin. Pelayan pun membawa dua gelas susu cokelat panas kearah kami "Ini pesanannya, Tuan Muda."

"Arra. Gumawo."

Aku melirik kearah gadis itu, "Neon Gwechana?"

"Ne."

Aku meniup uap panas dari gelas itu, "Minumlah. Tapi masih terlalu panas."

"Arraseo. Jeongmal Gumawo."

Tanpa sadar aku tersenyum.

Slurrrpp

"Ah."

"Wae? Panas?"

"Ania. Lukaku."

"Luka?" Aku mengikuti arah pandangannnya "Mwo? Kau terluka?"

"Ne. Kemarin malam ada seseorang yang tak sengaja menabrak bahuku dan aku terjatuh."

Aku membulatkan mataku, oh jadi gadis ini yang kemarin malam tak sengaja menabrakku dan terjatuh? Astaga ya tuhan, aku minta maaf. "Ah aku tidak membawa betadine."

"Gwechana. Nanti juga tidak sakit lagi."

"Kau masih kedinginan?"

"Eum sedikit."

Aku menatap wajahnya yang kini tengah bersender dibahuku lalu perlahan tangan kananku menarik pinggangnya dan mendekapnya erat, "Masih?"

"Ani."

Aku semakin mendekap dan memeluknya erat, "Kau harus janji padaku jangan sampai sakit. Paham?"

"Ne, Kyuhyun-sshi."

Aku kembali melirik kearahnya dan mata gadis itu terpejam. Apa dengan posisi seperti ini sudah membuatnya cukup hangat? Atau aku perlu melepas kemejaku lagi untuk menutupi kakinya yang masih terselimuti oleh hawa dingin?

"Eyy kau ini." Aku mendongkak kepalaku dan kulihat Ahra beserta Daehwan hyung dan uri appa eomma berjalan mendekat kearahku

"Dongsaengie.. Kau sudah berani mendekatinya huh?" tanya Ahra membuat keningku berkerut

"Mwo? Yah kau sungguh nuna yang kejam eoh. Aku tidak akan membiarkan gadis ini mati kedinginan, kau tahu?" Aku melirik kearah appa "Dan appa, kenapa kau tidak memesan ruangan indoor huh? Kau tidak tahu kalau cuaca Seoul malam ini melebihi suhu dingin normal dan gadis ini ternyata alergi terkena hawa dingin? Kau menyuruhnya memakai pakaian seperti ini? Lihatlah, Ahra nuna saja mengenakan sweater yang aku berikan."

Unforgettable Where stories live. Discover now