Part 8

946 94 6
                                    

Aku menatap matanya lekat, nafasnya memburu cepat, "Kau ingin istirahat dulu? Apa kau merasa kedinginan?"

"Ne, hanya sedikit."

"Naiklah ke punggungku. Aku akan menggendongmu." ajakku

"Aku berat."

"Naik saja, jangan perdulikan itu." Aku membalikan tubuhku membelakanginya, "Kau tak perlu khawatir, aku tak akan menjatuhkanmu kebelakang."

"Benar?"

"Tentu."

"Mianhae kalau aku berat, yackk."

Gadis itu naik ke punggungku dan melingkari lengannya di leherku. Tanganku menopang kaki mulusnya dan wajahnya kini bersandar dibahu kananku, oh astaga. Aku menyukai aroma permen karetnya, "Sudah?"

"Eoh bagaimana bisa kau menggendongku dengan kaki beralaskan sepatu ski? Heol kau daebak!" serunya seraya memuji diriku

"Tak terkecuali sepatu hak yang kau pakai Yeon-ah." kekehku "Mau mencoba berseluncur dengan posisi seperti ini?"

"Andwae! Kau akan terjatuh begitupun juga aku!" rengeknya dengan nada yang terdengar menggemaskan, "Jebal Kyuhyun-sshi. Aku tahu kau pandai bermain ski tapi untuk yang satu ini aku takut menyakiti tubuhmu."

"Kau mengkhawatirkanku?"

"Eum.. ne."

Oh Tuhan, apa yang kupikirkan selama ini benar? Ah tidak mungkin! Jangan terlalu percaya diri kau Cho Kyuhyun! "Baiklah jika itu maumu."

Tap

Tap

Tap

Tap

"Kyuhyun-sshi." bisiknya pelan

"Nde?"

"Aku malu."

"Waeyo?"

"Hyungdeulmu. Mereka ada disini dan melihat kearah kita. Aaahh aku sangat malu. Apa yang harus kulakukan?"

"Berpura-pura tidurlah di bahuku." ujarku, "Apa perlu kunyanyikan lagu tidur untukmu?"

"Yah haish."

Aku terkekeh pelan, "Arra arra. Tidurlah."

Yeonjoo's POV

Dari kejauhan aku bisa melihat kelima namja dari grup yang sama dengan pria yang sedang menggendongku ini tengah memperhatikan kami dan berjalan mendekat. Bukannya tak ingin bertatap muka tetapi mereka pasti akan meledekku dan melaporkan kepada kedua orang tua Kyuhyun kalau kami sedang bermain bersama. Ah, seharusnya aku menolak ajakannya kemari dan memilih untuk mengunjungi Nara saja. Haishh bodoh bodoh bodoh!

"Kyuhyun-sshi." bisikku.

"Nde?"

"Aku malu."

"Waeyo?"

"Hyungdeulmu. Mereka ada disini dan melihat kearah kita. Aaahh aku sangat malu. Apa yang harus kulakukan?"

"Berpura-pura tidurlah di bahuku. Apa perlu kunyanyikan lagu tidur untukmu?"

"Yah haish." jengkelku. Sialan, ia mengejekku.

"Arra arra. Tidurlah."

Eoh? Ottokhae? Apa aku harus berakting kali ini? Dan.. Bagaimana jika mereka mengobrol sesuatu yang lucu dan aku tak sengaja tertawa? Apa mereka akan menganggapku sebagai orang gila? Atau Kyuhyun akan mengira kalau aku kemasukan arwah nenek leluhur yang berdiam di wahana ini?

"Kau tertidur?"

Aku tidak menjawabnya, ah masa bodoh.

"Kau tidak mau menjawabku?"

Eoh? Bagaimana ia bisa tahu?

"Aku kan menyuruhmu untuk berpura-pura."

Ah, diamlah kau Cho Kyuhyun! Aish! Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa ia bisa membaca pikiranku?

"Kita ada di wahana pembaca pikiran, Yeon."

Aish! Mana mungkin! Mana ada wahana seperti itu?

"Ada di depanmu."

Aku refleks membuka mataku dan tiba-tiba saja kepala Kyuhyun berputar tiga ratus enam puluh derajat dan menyeringai kesetanan, "Aaaaaaaaaaaaa!" teriakku

"Yeon? Wae? Kenapa kau berteriak?"

Aku mengedipkan mataku berulang kali dan kutemukan Kyuhyun tengah melepas tali sepatuku, "Oh?"

"Wae? Kau melihat sesuatu?"

"Ahh.. Aniya. Tidak ada apa-apa."

Aneh, apa aku baru saja bermimpi? Lebih tepatnya mimpi buruk? Tapi itu terlihat nyata sekali! "Kyuhyun-sshi. Dimana hyungdeulmu?" benar, tadi aku sendiri yang melihat mereka ada di sekitaran sini.

"Oh mereka hanya menyahut lalu pergi."

"Mereka tidak melihatku?"

"Tidak."

"Ah, syukurlah."

Kyuhyun telah selesai mengganti sepatu ski dengan sepatu hak milikku dan melepaskan semua peralatan ski yang terpasang di tubuhku, "Kau ingin makan siang dulu agar tak mengantuk?"

"Nde?"

"Kkaja. Kau harus mencoba hidangan favoritku disini."

Ia lalu membawaku ke sebuah tempat makanan cepat saji yang berada persis di depan wahana ski ini. Tempat itu cukup ramai dan kuyakini orang-orang mereka adalah Staff SM itu sendiri. Ah, aku merasa berada di SM Town sungguhan.

Unforgettable Where stories live. Discover now