Part 10

1.2K 110 10
                                    

Aku menatap sisi samping Kyuhyun dalam diam saat pria itu masih berfokus menyetir. Entahlah, aku merasa ini seperti sebuah mimpi bisa berjalan berdua bersamanya. Kenangan saat dulu aku pertama kali menyukainya sebagai idola masih teringat jelas, dimana saat itu belum terlalu ada yang mengenal sosoknya dan aku bersama Nara selalu menghadiri seluruh kegiatan yang berkaitan dengannya seperti jumpa fans atau menonton penampilannya secara langsung. Kalau tidak salah umurku masih sangat muda saat itu jadi aku cukup memiliki waktu untuk menghibur diriku sendiri. Dan kini usiaku hanya terpaut 5 tahun dengannya, walaupun tak sebanding perbedaannya tapi aku tidak memperdulikan itu. Yang terpenting aku selalu merasa senang jika berada didekatnya

"Wae? Apa aku terlihat mempesona sampai kau menatapku seperti itu?"

Aku mengalihkan pandanganku, "Ani. Aku tidak sedang menatapmu Kyuhyun-sshi." sialan, hampir saja aku ketahuan.

"Kau menggemaskan. Aku suka melihat matamu menatapku seperti itu." Tangannya lalu mencubit pipiku, "Sering-seringlah lakukan itu hanya kepadaku, bukan kepada orang lain. Kau mengerti?"

Aku tersenyum, "Ne."

"Arra. Kita sudah sampai." sautnya. "Apa aku harus menyamar dulu?"

Aku menoleh kearah depan dan disana ada sekelompok anak remaja yang tengah duduk di pinggiran jalan, "Uhmm sepertinya iya, Kyuhyun-sshi." jawabku

Pria itu terlihat mengeluarkan jaket berkulit tebal dari kursi belakang lalu scarf untuk menutupi sebagian wajahnya. Akupun melongo melihatnya, "Eoh?"

"Wae? Aishh.. Aku lupa membawa kacamata dan masker!" gerutunya, "Apa aku terlihat seperti seorang penjahat?" tanyanya kemudian.

"Ani, Kyuhyun-sshi." aku menahan tawaku, "Apa kita harus berakting seolah-olah kau tengah menculikku?"

Demi Tuhan, bolehkah aku menertawainya? tetapi di lain sisi ia justru terlihat semakin tampan dengan gaya pakaian seperti ini, "Jika kau memintaku untuk menculik hatimu, aku tak perlu repot-repot berakting."

"Nde?"

"Kkaja."

"Tutup kepalamu eoh?" perintahku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Tutup kepalamu eoh?" perintahku. 

Kami berdua pun keluar dari dalam mobil dan masuk kedalam sebuah gang yang hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki. Aku menjajarkan langkah kakiku dan sekelompok remaja muda tadi tampak melihat kearah kami. "Kyuhyun-sshi. Ottokhae?" bisikku pelan

"Berjalan seperti biasa."

Aku menurut dan kami melewati sekelompok remaja itu dengan mudah. Astaga syukurlah, ternyata Tuhan masih berkehendak pada kami. "Nara-ya!" teriakku saat menangkap sesosok yang ku kenal tengah menyiram tanaman di halaman depan rumah

"Omona Yeonjoo-ya!"

Aku berlari dan berhambur memeluk tubuhnya yang lebih pendek dariku, "Eoh aku sangat merindukanmu Nara-ya!"

Unforgettable Where stories live. Discover now