#45 MINGYU

2.2K 200 16
                                    

Sesaat setelah Hyomin meneleponku, aku langsung pulang ke Korea tanpa basa-basi. Aku tidak mau disaat sahabatku sedang bersedih, aku tidak ada disampingnya. Aku sengaja memakai setelan hitam-hitam agar memudahkanmu untuk langsung menuju tempat pemakaman Yuzu setibanya aku di bandara.

Sesampainya disana, semua teman-temanku sudah berkumpul.

"Gyu, kau langsung pulang?" tanya Seungcheol hyung.

"Tentu saja, hyung" jawabku. "Dimana Seokmin?" tanyaku.

"Di dalam. Masuklah dulu, beri penghormatan terakhir pada Yuzu" kata Seungcheol hyung yang aku angguki.

Aku segera masuk ke tempat penghormatan terakhir Yuzu. Kulihat Seokmin yang berdiri menahan tangisnya di temani Hyomin.

Sebelum aku menghampiri mereka, seperti orang-orang biasa, aku memberikan penghormatan terakhir pada Yuzu. Menurutku ini seperti mimpi. Baru beberapa hari ia meneleponku untuk memberi tau kabarnya, namun sekarang ia sudah pergi meninggalkan kita semua. Aku langsung memikirkan apa yang dirasakan Seokmin saat ini. Ia sangat menyayangi Yuzu. Kemanapun Yuzu pergi, pasti ia menemaninya.

Setelahnya, aku pergi menghampiri orangtua Yuzu dan juga Seokmin.

"Saya turut berduka cita atas kepergian Yuzu" ucapku pada orang tua Yuzu.

"Terimakasih nak Mingyu" kata ayah Yuzu menahan air matanya. Kulihat ibu Yuzu tidak bisa menahan air matanya.

Aku beralih pada Seokmin. Setelah ia melihatku, ia langsung memelukku dan menangis sejadi-jadinya. Seokmin memang bisa di katakan yang paling dekat denganku. Mungkin karena umur kami yang sama. Jadi kami dengan mudah bisa berkomunikasi.

"Tenanglah. Yuzu sudah tenang disana. Ia sudah tidak merasa sakit lagi" kataku menepuk pundaknya.

Seokmin tidak berkata-kata. Ia memelukku sangat erat.

"Aku akan menemanimu. Jangan khawatir" aku menenangkannya.

Kemudian ia melepas pelukanku. "Gomawo, Gyu. Maafkan aku karena ini, kau harus langsung pulang dari sana"

Aku tersenyum. "Tidak masalah. Kalian sudah kuanggap seperti keluargaku sendiri" ucapku. "Aku bergabung dengan yang lain dulu. Nanti aku akan menemuimu lagi" sambungku yang di angguki olehnya.

"Aku kesana dulu ya. Nanti aku akan kembali" kata Hyomin pada Seokmin.

Kami berdua pergi menghampiri teman-teman kami diluar.

Saat kulihat Hyomin, seperti ia sangat bersedih layaknya Seokmin. Hyomin memang sangat dekat dengan Yuzu. Wajar saja jika ia sangat sedih saat ini.

Aku memeluknya untuk menenangkannya. "Tenanglah sayang. Tidak perlu bersedih seperti itu. Yuzu juga tidak akan suka jika melihat kau menangis seperti ini"

"Benar, Hyomin. Tenanglah. Aku yakin Yuzu sudah senang disana" kata Seungcheol hyung menenangkan.

"Kemarin ia memintaku untuk menyuapinya makan saat Seokmin pergi bekerja. Kemarin ia terlihat baik-baik saja. Bahkan ia masih sempat bercanda pada Jisung dan Sora saat mereka menjenguk. Saat aku kembali dari toilet, ia sudah tidak ada. Aku belum sempat melakukan apa yang dia mau, Gyu" kata Hyomin dengan tersedu-sedu.

"Ini sudah jadi kehendak Tuhan, Hyomin. Tidak ada yang bisa mengelaknya" kataku.

"Tenang, nuna. Yuzu nuna juga pasti sedih melihatmu seperti ini" kata Vernon.

"Aku akan mengambilkan minum untuk Hyomin agar ia lebih tenang" kata Taeri.

Aku mengangguk sekilas. "Gomawo Taeri-ya"

Our Marriage Life (M.F.H season 2) → K.M.GOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz