Ch. 23

6.3K 959 185
                                    

Untuk readers semua yang bingung Jesper itu 'Jesper' apa 'Jasper'. Nah, namanya itu Jesper, pake e ya.

Yang minta ada keajaiban buat Suzy, aku ga yakin. Tapi ceritanya udah aku rancang sampai ending kok. Tunggu aja

Dan lagi, tolong jangan 'min' atau 'thor'. Ya kalai kalau 'min'nya Seungmin Stray Kids. Cukup 'Dinda' atau ngak 'Dap'.

Makasii.

**

Kepala Jesper sudah panas hingga ke ubun-ubun. Karyawan ayahnya sialan semua. Ingin Jesper hujat, tapi Jesper sadar akan statusnya saat ini. Sabar, hanya tiga bulan. Jesper membathin dengan mata tertutup. Belum saja Jesper jadi Presdirnya mereka nanti. Mati sudah kalian. Dengus Jesper.

Drrt... drrt... drrt...

Merasakan ponselnya bergetar, Jesper merogoh kantong celana kainnya.

'The member of Zoo."

Lucas Kingkong pt.1 : sialan memang, status baru karyawan biasa sudah sok-sok ingin menilaiku.

Xukun Beruk : dasar penghuni Neraka Jahannam! Mati saja mereka!

Lucas Kingkong pt.1 : ingin di hujat, tapi status hanya magang.

Xukun Beruk : berani memerintahku ini-itu, makan gaji buta mereka semua?!

Lucas Kingkong pt.1 : sebentar lagi jam makan siang, di where kita berkumpul?

Jesper Kingkong pt.2 : perbaiki Bahasa Inggrismu bodoh!

Xukun Beruk : tusuk dua.
Xukun Beruk : mati kau!
Xukun Beruk : makan itu where! Hahahahahahaha

Lucas Kingkong pt.1 : sialan kau pendek!

Xukun Beruk : siapa yang kau katakan pendek, bongsor?!

Lucas Kingkong pt.1 : yang pendek the one and only just kau!

Xukun Beruk : habis kau setelah ini sialan!

Jesper ya hanya diam sebagai sider, muncul pun hanya untuk membully dua penghuni kebun binatang yang lain itu.

Xukun yang sabar, baik hati, tidak sombong dan rajin menabung saja sampai naik darah. Apa kabar dengan Lucas yang paling ceria dengan hati paling sensitif itu?

"Kau, karyawan magang? Tidak bekerja? Kau bukan di bayar untuk bermain ponsel."

Meradang lagi Jesper jika seperti ini ceritanya. Menatap tajam karyawan Oh Sehun itu lalu mendecih kesal. "Kau pikir aku di bayar? Pekerjaanku sudah selesai dan jangan tanyakan itu padaku jika pekerjaanmu masih menumpuk di atas meja, sialan!"

Memucat tentu saja, masih mencoba menatap nyalang pada Jesper yang meski pada kenyataannya kaki sudah lemas menjadi agar-agar. "Berani sekali kau padaku."

"Atas landasan apa aku harus tunduk padamu? Kau hanya karyawan biasa jadi jangan pernah mencoba untuk memancingku." Bisik Jesper berlalu pergi. Ini waktunya jam makan siang dan lebih baik ia pergi dari pada berujung dengan adu kekuatan di ruangan ini.

My Teacher My Husband : Perfect DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang