Ch. 12

8.3K 995 90
                                    

Mohon maaf lahir dan bathin ya readers dinda tercintaaaa ^^

**

Sehun sungguh sangat bahagia saat ini. Ini benar Suzy? Istrinya? Ah, Sehun benar-benar bersyukur Ya Tuhan.

"Kau baik-baik saja? Syukurlah. Ya Tuhan." Bisik Sehun. Menarik Suzy dalam pelukannya dan menghirup aroma vanilla yang menguar dari rambut panjang wanitanya. Sehun benar-benar bersyukur.

"Aku baik. Apa kau baik-baik saja?" Tanya Suzy. Melepas pelukannya dan mengusap kedua pipi tirus milik Sehun. Prianya.

"Aku baik." Jawab Sehun. Mencium dahi Suzy yang hanya tersenyum padanya.

"Kau makan dengan baik?"

"Tentu. Jika tidak anak-anak akan memegangiku di kursi dan memaksa makanan masuk dalam mulutku."

Suzy tertawa. Mencium lama dahi Sehun yang memang sedang menunduk karena sedang menatap padanya. "Aku bersyukur kau baik-baik saja." Bisik Suzy.

"Apa mommy baik-baik saja?" Tanya Sehun. Membawa Suzy dalam pangkuannya dan tersenyum hangat saat Suzy hanya terperanjat kaget tanpa protes.

"Mm," Suzy mengangguk mantap, "mama menitip salam untukmu dan semuanya." Ujar Suzy. Merapikan rambut Sehun yang terbang terbawa angin.

"Titip salamku untuk mama." Pinta Sehun.

Suzy mendengus kesal. Bukannya tidak mau hanya saja, yah... kalian tau lah.

"Kenapa?" Heran Sehun.

"Aku sudah menyuruh mama datang, hanya saja nyonya besar itu selalu menolak. 'Mama belum siap' belum siap apanya?" Dengus Suzy. "Jika seperti ini aku akan menjadi tukang pos." Gumam Suzy pelan.

Cup.

"Tak masalah, dengan begitu kita akan sering bertemu."

"Bertemu pantatmu."

Dahi Sehun berkerut, apa wanitanya sedang datang bulan? Kenapa pemarah sekali?

"Kau datang bulan?" Tanya Sehun.

"Datang bulan?" Ulang Suzy. Memiringkan kepalanya dan matanya membulat besar, "benar juga! Ini jadwalku datang bulan jika dihitung-hitung." Acuh Suzy. Menatap dalam mata kelam Sehun yang selalu berhasil membuatnya tertarik masuk dalam magnet penuh kesempurnaan yang disebut cinta.

"Kenapa?"

"Aku... minta maaf karena baru mengunjungimu. Aku benar-benar merindukanmu, hanya saja aku takut akan menangis kencang jika bertemu denganmu." Mata Suzy berkaca-kaca. Menunduk dalam karena ia rasa kabut penghalang itu bisa saja mengalir sewaktu-waktu, dan itu akan semakin buruk jika jatuh di depan Sehun.

"Tak masalah. Aku juga benar-benar merindukanmu." Ujar Sehun. Membawa Suzy dalam pelukannya dan mengusap sayang kepala wanitanya. Sehun mati-matian menahan air matanya yang memberontak keluar agar tidak membuat perasaan Suzy makin kacau.

"Aku benar-benar ingin kembali." Isak Suzy. Mencengkram kuat kemeja Sehun pada bagian punggung.

"Hanya tunggu aku oke." Bisik Sehun dengan tangan yang mengusap pundak Suzy yang bergetar.

"Aku tidak mau pergi." Dapat Sehun rasakan jika cengkraman pada punggungnya makin erat dan isakan Suzy yang makin kuat.

"Hey, tenanglah. Kau masih bisa mengunjungiku sayang." Bisik Sehun. Mengecup puncak kepala Suzy yang menggeleng heboh dalam pelukannya.

My Teacher My Husband : Perfect DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang