Ch. 11

8.4K 1K 126
                                    

"Aaakh lepas!" Jesper menjerit keras. Melepaskan cengkraman Baekhyun, Jiyeon, dan juga si kecil Baejin.

"Apa yang terjadi?" Tanya Sehun heran. Melirik pada putra sulungnya yang nampak sangat kesal.

"Woah si sulung Jesper bisa berteriak? Kemajuan." Ujar Kris. Memeluk Jiyeon yang masih dalam mode bodohnya karena jeritan Jesper barusan. Tumben sekali.

"Hyung marah karena daddy terlambat." Ujar Jinyoung santai. Menyenggol kaki Haowen agar si bungsu itu juga ikut memanaskan suasana. Biar yang panas ini semakin panas.

"Daddy tidak tepat janji. Haowen tidak thuka." Seru Haowen masih dengan tangan yang bersedekap di dada. Memandang tajam pada Sehun yang hanya meringis kecil. Sehun akui ia salah kali ini. Tapi bukan hanya dia.

"Salahkan Suho karena dia yang menahan-nahan daddy di kantor tadi." Sehun menarik kambing hitam yang baru saja memasuki pintu utama, membuat Suho menunjuk dirinya sendiri tanda ia tak mengerti.

"Aku kenapa?" Heran Suho.

"Uncle menahan daddy di kantor agar pulang terlambat." Tuding Haowen. Menunjuk Suho yang makin mengerutkan dalam dahinya. Siapa? Aku? Seenaknya sekali duda sialan ini.

"Aku bersumpah demi Unicorn yang tidak pernah ada. Aku tidak pernah menahan daddy kalian, percayalah. Itu hanya akal-akalan si duda ini saja." Pungkas Suho. Sejak kapan dirinya menahan Sehun agar berdiam diri di kantor? Kurang kerjaan sekali! Yang ada Suho selalu berdoa setiap saat agar Sehun pulang cepat saja setiap hari. Kehadiran presdirnya itu membuat kantor terasa di kunjungi oleh sekumpulan iblis dari dasar Neraka paling bawah.

"Daddy berbohong." Kali ini Jinyoung. Menyipit tajam pada Sehun yang hanya menyengir tak berdosa.

"Masih lama? Kalau begitu aku tidur dulu, bangunkan jika sudah selesai." Ujar Jesper. Menyentak tangan Baekhyun yang masih menjepit luat lengan kananya. Jesper risih ngomong-ngomong.

"Nooooo! Tidak boleh!" Jerit Baekhyun dan Jiyeon lagi. Menahan Jesper yang hendak menaiki anak tangga pertama menuju kamarnya.

"Aku sudah gerah." Kesal Jesper.

"Sebentar lagi." Mohon Baekhyun. Bergelayut dengan lebih kuat agar pria kecil itu tidak lari begitu saja.

"Aish lepas hyung." Jengah Jesper.

"No!" Tegas Baekhyun. Bahkan kali ini merangkul leher Jesper agar pria itu tidak bisa lari dan duduk tepat di sampingnya.

"Hyung." Jengah Jesper.

"Tidak!" Baekhyun bersikeras.

Sehun menghela nafas lelah. Dia baru kali ini terlambat dengan janjinya dan itu hanya lima belas menit. Kenapa reaksi Jesper sungguh sangat luar biasa?

"Jesper, daddy mints maaf." Ujar Sehun. Melangkah mendekat dengan kedua tangan yang terjulur untuk mengusak lembut kedua surai kelam putranya. "Daddy tidak berniat ingkar janji. Sungguh." Sehun memelas dengan wajah lesunya. Jika boleh jujur bahkan Sehun masih sangat lelah saat ini.

"Hhh baiklah. Kalian bisa makan terlebih dahulu." Jesper menghela nafas lelah dengan langkah lunglai yang kembali menuju sofa tempat Haowen dan Jinyoung berada. "Aku bisa menunggu." Lirih Jesper malas-malasan.

"Thank you son. I am so sorry."

"I am okey."

Kris dan Siwon tersenyum. Mau bagaimanapun Jesper itu tidak tega juga jika melihat Sehun yang sudah memelas seperti itu padanya. Jesper masih punya hati.

My Teacher My Husband : Perfect DaddyWhere stories live. Discover now