Ch. 18

6.8K 943 98
                                    

"Baiklah sekian. Persiapkan diri kalian untuk memulai magang. Semoga berhasil." Dosen berkaca mata petak itu tersenyum kecil dan melangkah keluar kelas. Meninggalkan suara erangan keras dari seluruh penghuninya.

Lucas salah satunya.

"Jesper, kau sudah dapat tempat magang?" Ini pertanyaan yang akan membuatnya repot saja nanti.

Melirik sekilas dan kembali memasukan buku dalam tasnya, "belum."

"Bagaimana dengan kalian berdua?" Kali ini berpindah objek pada Lucas dan Xukun.

"Belum."

"Like Jesper like we."

Jesper tersenyum kecil. Teman satu jurusannya itu hanya berbicara saat ia rasa akan membawa manfaatnya. Beda halnya dengan Jesper yang mau bermanfaat atau tidak Jesper tidak peduli, asal suaranya jangan keluar saja. Itu menghabiskan tenaga.

Sret.

"Come on my husband." Ini si sinting Lucas. Menggaet lengan Jesper dan bersandar manja pada bahu lebar si tembok berjalan.

"Ingin rasanya aku mengumpat." Gumam Xukun. Entah apa yang salah pada mereka berdua, Xukun juga tidak mengerti. Memilih untuk berpura-pura tidak peduli lalu mengangguk-angguk paham entah untuk apa.

"Ya! Wajahmu itu santai saja Caikun!" Seru Lucas. Melepas begitu saja dekapannya pada lengan Jesper hanya untuk memiting kepala Xukun diantara ketiaknya.

"Uhuk. Lepas!" Hampir saja jantung Xukun jatuh hingga ke perutnya karena pitingan Lucas yang begitu tiba-tiba.

"Jika kau cemburu, tell me saja. Aku bahkan rela menciummu disini sekarang juga." Ujar Lucas tanpa tau malu. Itu bukan hal yang aneh juga sebenarnya.

Puk... puk...

"Nikmati waktumu teman." Bisik Jesper setelah menepuk pelan bahu Xukun. Biarkan pemuda itu merasakan bagaimana rasanya di tempeli Lucas.

"Ya! Ya! Ya! Jangan pergi begitu saja! YAAA!!!" Teriak Xukun. Madekusu jika ia berlama-lama dengan manusia sinting macam Lucas ini.

Masa depanku suram!

Oh my god!

Tak.

"Jangan berteriak pada kesayanganku!" Jitakan penuh cinta Lucas mendarat tepat pada dahi seksi milik Xukun. Berdoa saja semoga tidak meninggalkan bekas.

"Aakh! Sakit." Ringis Xukun. Bisa-bisanya pria ini pilih kasih antara Jesper dan dirinya.

Mereka itu sama.

Dalam segala hal dan segala aspek. Jadi berilah Lucas ini pencerahan agar pria itu sadar walau hanya sedikit saja.

Xukun merasa tersakiti jika seperti ini.

**

Tok... tok... tok...

Sehun mengeryit heran, ini jam makan siang dan siapa yang mengetuk pintunya pada saat-saat seperti ini?

Ceklek.

Belum juga Sehun suruh masuk dan apa ini? Pintu sudah di buka?

"Dad?" Panggil Jesper setelah menutup pintu ruangan Sehun.

"Oh, Jesper?" Sehun meletakan pena dan kaca mata yang bertengger di matanya. Ada apa? Tumben sekali anak ini datang tanpa kehebohan Suho.

My Teacher My Husband : Perfect DaddyWhere stories live. Discover now