H2

2.9K 282 38
                                    

REA POV

Pagi-pagi sekali aira sudah datang. Tentu saja aku sudah bangun, kenapa? Karena jika aku masih tidur dia pasti akan mencubit kuat pinggangku hingga aku kesakitan.

Aira is discipline girl that i know and i know so much that girl.

Aira sangat tidak suka jika aku tidak bangun pagi, katanya udara pagi itu sehat dan aku tidak boleh melewatkan itu semua dengan sembunyi di balik selimut. Tapi tetap saja bagiku udara pagi itu dingin, oke sepertinya aku tidak cocok tinggal di korea. Dasar anak tropis.

Baru satu jam aku menghabiskan waktu dengan aira, vania datang dan menghancurkan my quality time.

Lihat saja sekarang. Aku seperti tamu tak diundang dirumahku sendiri. Duduk di sudut sofa memperhatikan dua orang sahabat yang sudah seperti tidak pernah bertemu ber abad-abad lamanya.

Aku mulai bosan, tidak. Aku sudah bosan dari tadi.

"Vania, kamu gak ada kuliah hari ini?. "

Vania berhenti bicara dan mulai melirik ke arahku.

"Ada tapi nanti jam satu siang. "

Sekarang masih jam sepuluh, butuh tiga jam lagi agar vania pergi kuliah. Bukannya aku jahat yang tidak mau vania di rumahku tapi aku benar-benar ingin berdua saja dengan aira hari ini kecuali dia tidak masalah melihat kami bermesraan didepannya.

Aku pindah duduk ke samping aira dan aira cukup kaget ketika aku tiba-tiba menjatuhkan kepalaku ke pahanya lalu memeluk perutnya dengan kedua tanganku. Tangan aira mengusap lembut kepalaku.

"Kalau ngantuk tidur di kamar aja. "

Aku menggeleng.

"Oh iya, aku ada janji ketemu dengan temanku hari ini. Aku pamit dulu. "

Seketika aku duduk melihat kepergian vania yang terkesan terburu-buru. Sama sekali gak berbakat akting dia. Bilang aja 'aku gak sanggup ngeliat kalian mesra-mesraan didepanku soalnya aku ini gak punya pacar' sip seperti nya aku memang jahat.

"Mana teman yang mau kamu kenalin ke aku itu? Mendengar cerita kamu, aku jadi gak sabar pengen kenal dia. "

Aku memang menceritakan tentang zelin pada aira kecuali rahasia hidup zelin, dia tidak ingin orang lain tau.

"Dia lagi di london sekarang, kapan-kapan aja kenalannya. "

Aku menarik aira duduk di pangkuanku. Menghirup aroma tubuhnya. Aku mengingatkan diriku kalau aku merindukan aira, aku mengingatkan diriku kalau aku menginginkan aira, aku terus mengingatkan diriku kalau aku mencintai aira.

"Kita pergi sekarang?. " tanya aira ketika aku mulai mencium leher belakangnya.

"Pergi kemana?. "

"Kamu kan udah janji kemarin mau ajak aku jalan-jalan di kota ini. "

"Gak ada yang menarik di sini, mendingan kita ke kamar aja. "

"Tapi kamu janji, setelah itu kita pergi keluar. "

Iya, keluar kamar aja.

***

ZELIN POV

Aku baru saja pulang dari acara makan malam salah satu teman papa. Lalu kembali ke apartemen milik papa. Benar-benar hari yang melelahkan.

"Apa apaan sikap kamu tadi zelin.? "

Aku baru saja kembali dari dapur sembari membawa minumanku untuk duduk di sofa.

"Kamu seharusnya bisa lebih ramah sama teman-teman papa, bukannya diam aja. Bikin malu kamu !. "

Aku tidak jadi meminum minumanku mendengar bentakan papa.

WishesWhere stories live. Discover now