S

3.1K 294 41
                                    

Author pov

Zelin terus saja memperhatikan jam di tangannya, tinggal sepuluh menit lagi hingga dia bisa keluar dari kelas manajemen yang sangat membosankan ini.

Mungkin sekarang matanya menatap lama pada jam dipergelangan tangannya tapi pikirannya berkelana jauh ke seminggu yang lalu, di mana dia mendadak emosi gak jelas waktu tau ternyata ed telah memiliki pacar dan pacarnya itu seorang perempuan. Memang sih zelin bukan seorang homophopic atau apalah semacamnya tapi dia masih bingung pada bagian apa waktu itu mood nya jadi jelek seharian.

Yes, kelas berakhir.

Zelin segera membereskan buku-buku nya ke dalam tas selempengannya.

"Zelin, ada diego yang cari kamu di luar."

Zelin menoleh ke arah pintu keluar setelah mengucapkan terima kasih pada perempuan berkaca mata itu.

Mau apalagi sih laki-laki ini? Gak ada puas-puas nya kena tolak. Batin zelin.

Pria bertubuh atletis dengan rambut cepaknya itu tersenyum begitu melihat zelin berjalan mendekat ke arahnya.

"Pulang bareng yuk, biar aku antar."

"Aku bawa mobil."

Zelin berjalan tanpa menghiraukan respon diego padanya.

"Kalau gitu kita nonton aja, perginya pakai mobil kamu." diego berusaha mensejajarkan langkahnya.

Zelin menjawab dengan gelengan," gimana kalau makan siang." diego tetap kekeh.

"Aku lagi malas ke mana-mana hari ini."

"Kalau nanti malam kita dinner gimana?."
Kali ini zelin menghentikan langkahnya.

"Kamu dengar gak sih, aku gak mau diego. Pergi aja sama cewek lain atau siapa gitu. Pergi sama dora aja lebih cocok tuh. "

Tentu saja dora yang di maksud zelin adalah dora dalam tokoh kartun yang memiliki sepupu yang bernama diego. Zelin benar-benar kesal melihat tingkah nyinyir diego yang sudah seperti nenek-nenek 70-an.

Zelin melajukan mobilnya menuju kafe miliknya tentu saja juga milik ed dan vania. Tapi sudah seminggu sejak kesepakatan mereka bertiga, ed lah yang selalu menjaga kafe karena dia dan vania sibuk kuliah tapi mereka juga ikut sedikit membantu kalau sedang tidak sibuk.

"Ada ed di dalam?" tanya rea pada kasir kafe.

"Ada nona. " jawab gadis muda itu sopan.

Setelah membuka pintu ruangan khusus milik mereka bertiga, zelin melihat ed tengah sibuk di depan komputernya sampai tidak sadar kalau zelin sudah masuk ke dalam ruangan. Zelin berdeham untuk mengalihkan perhatian ed padanya dan tentu saja itu berhasil.

"Gak ada kelas lagi? "

"Nggak, hari ini cuma sampai jam satu. "

Zelin berjalan mendekat, beralih hingga sampai di belakang tubuh ed dan menarik topi yang di pakainya.

"Udah jadi bos masih saja berpenampilan kayak gini. "

Sekarang topi milik ed telah beralih di kepala zelin.

"Gimana? Cocok gak?. "

Ed mengalihkan perhatiannya untuk melihat zelin yang mencoba memakai topinya. Bagaimana pun juga cewek cantik itu mau diapain tetap cantik juga ternyata.

Ed masih saja menatapnya lama dan itu entah mengapa membuat zelin jadi salah tingkah. Zelin melempar topi yang di kenakannya tepat mengenai muka ed, membuat ed mengaduh kesakitan.

WishesWhere stories live. Discover now