❄Part 35 : Tangannya Aktif ❄

Start from the beginning
                                    

     Ezra berdecak kesal di mganggu tangannya, ia menatap protes pada Istrinya yang di mbalas tatapan tajam Megan. Menghela nafas ia mengikhlaskan kegiatannya sementara, iya sementara!

    
     "Namanya Anastasya, gadis itu memang gila karena kelainannya penyuka sesama jenis."

    "Lesbian!?" sahut Megan bergidik sangat ngeri ternyata ia diculik seorang lesbian, dan Lesbiannya itu ditambah sakit jiwa lagi.

    "Dia pernah menculik temannya bernama Angel dan mengurungnya, memaksa gadis itu menjadi sepertinya. Temannya itu gadis normal ia tentu saja menolak dan berakhir Anatasya menyiksanya."

    "Lalu bagaimana nasib gadis itu?" iba Megan pasti sangat menyakitkan disiksa, ia saja sempat di cambuk dan digores dengan kuku-kuku wanita gila itu. Dan itu rasanya ia mau mati.

      "Angel berhasil kabur entah dengan cara apa, dan di jalan ia mengalami kecelakaan sampai meninggal di tempat. Sejak itu gadis itu semakin tidak waras, orang tuanya saja kewalahan mengahadapinya meski sudah dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Sepertinya wanita itu kabur dari sana karena terlihat ada di pesta waktu itu, mungkin saat itu dia melihatmu mengira kau Angel karena sama-sama bertubuh mungil."

     Megan meringis semakin ngeri ternyata itu alasan kenapa ia di culik di siksa lagi, untung saja tidak di lecehkan.

     "Lalu sekarang wanita itu bagaimana?"

     Ezra menghela mengusap pipi istrinya, tersenyum menenangkan karena ia melihat ada raut takut di sana. "Tidak perlu takut, wanita itu sudah diurus dia tidak akan menyakitimu lagi." beritahunya.

     Megan bernafas lega mengangguk, ia masih sedikit trauma dengan kejadian itu bahkan masih rada-rada takut jika bertemu orang tidak di kenalnya apa lagi wanita. Ia harap ia tidak phobia terhadap wanita, itu sangat konyol!

     "Oh ya, Sayang. Ada yang harus kuberitahukan padamu," ucap Ezra menyentak lamunan Istrinya.

      Terlihat serius sekali Megan menanggapinya sampai keningnya mengeryit, ia masih dalam posisi miring berhadapan dengan Suaminya. Melihat itu Ezra terkekeh tangannya terulur mengusap kernyitan tersebut, sampai kernyitan tersebut hilang.

     "Serius sekali Sayang, belum juga bicara," kekehnya.

     Megan mendengus samar sambil mencubit perut Suaminya, Ezra pura-pura meringis sambil tertawa kecil.

     "Tidak perlu modus, bilang saja pengen membelai perut menggoda ku," godanya sambil meraih tangan Istrinya lalu di usapkan di perutnya.

       Wajah Megan memerah antara kesal dan malu ia menyentak tangannya.

  Gila! Itu roti sobek pengen gigit rasanya!

    'Nah kan, otak Megan mulai durhaka! ... Tapi ... Tapi keras itu rotinya, nggak bantet kan.'

      Melihat Istrinya merona Ezra tersenyum geli, ini nih pasti otak cantik Istrinya lagi mikir 'iya-iya' .

     "Mau?" tanya Ezra memancing tangannya sudah merangkul pinggal mungil tersebut, menariknya semakin mendekat.

       "Ya," karena kaget Megan malah menyahut kata 'Ya' dengan wajah tidak mengerti dengan jawabnnya sendiri.

      Keningnya mengeryit lagi ia tidak mendengar ucapan Ezra tadi, "Tadi kau tanya apa?"

     Ezra mencoba menahan tawanya, menggoda Istrinya sangat menyenangkan apa lagi kalau saat otak Istrinya lagi mikir hal lain. Ditanya pasti jawabnnya yang ada di pikirannya saat itu, lama-lama makin gemes sama istri seksinya ini bisa tidak kuat.

The Heart HunterWhere stories live. Discover now