xlix. Budi Pekerti selama Tour

180 18 2
                                    

Oke, saya akui.

Tour sekolah saya cukup memuaskan. Meskipun, kita gak tidur sekelas karena mengisi daya ponsel yang colokkannya hanya ada di rumah makan.

Tapi nanti saya ceritakan.

Ehe.

Sebelumnya, setelah melalui perjuangan masuk kedalam bus bersama dengan Cogan (lagi), saya berhasil mendapatkan tempat duduk yang strategis.

Terlebih lagi di depan saya ada kursi kosong. Ciah! Ajib banget.

Sebelumnya, kita sekelas udah buat perjanjian. Siapa yang bubu duluan bakal di post fotonya di snapgram kelas.

Korban pertama jatuh kepada Jambul. Saya yakin, ia tidur karena diberikan obat tidur atau sejenisnya sebelum berangkat. Karena, ketika yang lain membangunkannya berbagai cara dia tak kunjung bangun.

Mulai dari memasangkan kacamata black dan menyumpal mulutnya dengan gorengan. Semuanya, nehi! 

Korban kedua, jatuh kepada Wati dan Baperwati. Mereka diajak selfie oleh Budi, Junaidi, dan Abang.

Saya cukup jadi penonton. Karena, saya lagi streamingan bersama Cogan.

Korban ketiga, jatuh kepada Ketos. Ketos adalah ketua organisasi terbesar di sekolah. Apalagi kalau bukan OSIS/OSIM. Dia masih kelas 8 cuy.

Tapi, karena akrab ya gitu deh!

Sayangnya, dalam waktu 3 jam hanya dapat 2 foto dari badan Ketos.

Namun, jam 1. Menjadi malam paling dingin. Suhunya bisa mencapai 11-15°C apalagi di dalam bus saya terdapat air conditioner. Saya rasa suhu dalam bus berkisar 4°C.

Saya mengenakan jaket tebal. Memakai segala jenis kain dan hasilnya, hanya hangat beberapa derajat.

Mana jalannya nurun lagi. Ngeri banget dah.

Budi saja sudah memeluk Abang di sampingnya. Sedangkan saya, meletakkan kaki saya di atas paha Cogan.

Serasa musim dingin.

Sekali liburan berasa di dua negara cuy! Ibaratnya, bus itu kayak eropah. Kalau panas ya panas kalau dingin ya dingin.

----

Hai.
Masih ada sambungannya kok.

Para Pejuang UN ✓Where stories live. Discover now