Setelah mandi dan sarapan di sebuah rumah makan. Akhirnya kita mau naik ke dalam bus.
Bagaikan, nasib yang tak terduga. Selpata dan Baperwati yang ingin berfoto malah mendapat petaka.
"Fotoin kami dong!"
Sebenarnya, mereka meminta Wati yang memotretnya namun malahan ada abang-abang lewat pas di depan mereka.
Abang abang itu cengo.
Saya hanya mendengar sayup-sayup, "caliak aa! Nyo mintak poto!"
Pakai bahasa Minang gengs!
Saya dan Wati malah ketawa melihat mereka yang sudah malu seperempat mati.
Bahkan, berita ini sampai heboh di kalangan kursi bagian belakang.
Akhirnya, kita bergerak menuju tempat wisata. Kerjaan kita cuma makan, nyanyi, Selfie, dan sebagainya.
Bahkan ada pengamen yang masuk. Ane sih fine fine Aja. Selama suaranya bagus.
Kerjaan kita cuma salfok ke jalanan.
"EH ADA MASPUR!"
"WOI! NI GEDUNG GEDE YA?!"
"ANJER CEPET BANGET!"
"KITA LEWAT FLY OVER!"
"ADA ABANG GOJEK!"
"IH ABANGNYA GANTENG BANGET!"
"WOI ADA YANG NGENCES NIH!"
Halah.
Saya mah tutup kuping aja pas itu.
----
Entar next ke jilid 3.
![](https://img.wattpad.com/cover/121477371-288-k818314.jpg)
YOU ARE READING
Para Pejuang UN ✓
Short StorySetelah sekian lama menjadi junior. Akhirnya, saya bersama teman-teman saya menjadi senior. Bukan senior yang paling benar. Karena, sebagian dari kami sudah putus urat malunya. Highest Rank : #41 in SMP # 1 in ABG Labil