v. kelas kami itu kreatif, atraktif.....destruktif?

613 42 2
                                    

Kelas saya selalu menghadirkan ide-ide kreatif. Contohnya, kami menggantung foto kami pada sebuah tali di belakang kelas. Persis, kayak jemuran. Tapi, banyak yang bilang kalau itu bagus.

Ternyata, kami kreatif.

Waktu, saya sedang makan siomay bersama Qori. Tiba-tiba, teman saya yang sebut saja namanya Junaidi, melakukan atraksi api dibelakang.

Ternyata, kami atraktif.

Pada waktu saya masih duduk di kelas VII dan saya masih bersama orang-orang yang sama, sedang menyalin sebuah hal yang sangat penting di papan tulis.

Tiba-tiba, ada salah seorang teman saya yang saya sudah lupa siapa itu. Menunjuk sebuah kata di papan tulis. Dan, yang benar saja. Hanya dengan sebuah telunjuk, papan tulis yang sudah tergantung manis ambruk seketika.

Ternyata, kami destruktif.

Waktu saya kelas VIII. Saya sedang menyalin catatan milik teman saya yang bernama Zubaedah. Sedangkan, di belakang kelas saya sedang diadakan mini Piala AFF. Teman saya yang bernama sebut saja Jambul, menendang bola terlalu kuat. Akhirnya, Struktur Organisasi kelas saya yang sudah di kurung pada sebuah bingkai kayu nan manis serta kacanya, pecah.

Ternyata, kami destruktif.

Eh, jangan salah. Setahun kemudian, wali kelas saya berganti. Buktinya, kami telah menurunkan paksa nama wali kelas saya setahun sebelum pergantian wali kelas.

Lama-lama, saya menjadi bingung dengan kelas saya sendiri. Hari pertama saya duduk di kelas IX, teman saya yang sebut saja namanya Audrey naik ke atas kursi guru. Seketika, kursi yang sudah berdiri tegak, sudah dapat berjoget ala-ala mbak penyanyi dangdut.

Ternyata, kami destruktif.

Imajinasi saya liar. Saya mulai ber-imajinasi, kalau kelas saya itu banyak dosanya. Karena, lebih banyak destruktifnya. Apalagi sama guru-guru. Ah, rasanya saya pengen gantung mereka satu-satu di dekat pohon cabe.[]

Para Pejuang UN ✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ