Part 52

5.4K 386 6
                                    

Happy Reading....

Marie tersenyum tipis, kenapa dia merasa takut? Entahlah, melihat Gisele mengingatkan dirinya yang di manfaatkan oleh Rich untuk menutupi aibnya.

"Kita duduk Marie." ucap Andre dingin, namun Marie terlalu sibuk memikirkan Gisele dan mengabaikan perubahan sikap Andre.

"Kalian mau pesan apa?" tawar Richard.

"Marie, kau mau pesan apa?" tanya Andre.

"Sebentar aku panggilkan pelayannya." ucap Rich sambil berdiri mencari pelayan lalu berjalan meninggalkan meja.

"Aku ikut." ucap Marie yang ingin berbicara empat mata dengan Rich membuat Andre geram. Marie menyeret Rich ke tempat sepi.

"Apa-apaan ini Rich?"

"Tenang sayang, aku tak melakukan hal yang berbahaya."

"Dia sedang mengandung dan kau jangan memberi dia harapan palsu."

"Aku tahu dan itu anak Jess."

"Apa?"

"Marie sayang, kau jangan khawatir, aku akan menjaganya dengan baik, aku takkan memperlakukannya seperti dulu aku memperlakukanmu dengan buruk. Gisele sedang menganduk anaknya Jess dan mungkin dia jodohku." ucap Richard berusaha meyakinkannya.

"Kau mencintainya?"

"Marie!"

"Jawab Rich!"

"Entahlah."

"Kalau begitu hentikan!"

"Tidak akan, aku yakin aku bisa mencintainya."

"Please jangan sakiti dia Rich!"

"Marie percayalah padaku." ucap Richard tampak putus asa.

"Marie!" panggil Andre dengan nada tinggi membuat Marie terkejut dengan sikap Andre yang tidak bersahabat.

"Trust me baby.." ucap Rich lalu tersenyum dan Marie pun terpaksa mengalah, dia tak mungkin menekan Richard di hadapan suaminya.

Andre sedikit menyeret Marie, dia ingin Marie tahu jika Andre tak suka dengan sikap Marie.

"Maaf." ucap Andre kepada Gisele dan perempuan itu hanya tersenyum tipis.
Mereka pun makan dalam suasana hening. Andre kecewa dengan sikap Marie yang seperti cemburu melihat Richard menemukan pasangan hidupnya. Andre ingin Marie tidak ikut campur lagi dalam urusan Rich apa lagi Rich pernah menyakiti marie.

Selesai makan mereka pun pamit pulang, sepanjang perjalanan Andre pun mendiamkan Marie yang juga merasa bersalah kepada Andre.

"Akh..." ringgis Marie mencari perhatian membuat Andre terkejut.

"Apa yang sakit?"

"Perutku.."

"Kita ke rumah sakit."

"Tidak Andre, aku ingin istirahat."

"Makanya kau jangan memikirkan hal yang tidak penting!" rutuk Andre yang mengetatkan rahangnya menahan kesal.

"Hmm..." guman Marie sambil menyenderkan kepalanya ke lengan Andre membuat Andre berusaha menekan amarahnya.

Sesampai di apartemen, Marie langsung berbaring di kamar.

"Kau tak mau ke kamar mandi dulu?" tanya Andre dan Marie menggelengkan kepalanya.

Andre menghela nafas lalu membawa ember kecil berisi air hangat dan handuk kecil.

"Untuk apa?"

"Kau harus membersihkan riasan di wajahmu." ucap Andre membuat Marie tersenyum senang.

"Kemari.." bisik Marie sambil mengalungkan tangannya di leher Andre.

"Aku ingin istirahat." tolak Andre dingin.

Marie menempelkan bibirnya ke bibir Andre namun tak ada respon, Andre berusaha menahan gairahnya. Marie menghela nafas lalu melepaskan pagutannya, hatinya terasa sakit dengan sikap dingin suaminya.

"Aku bisa sendiri." ucap Marie sambil berdiri dan berjalan menuju kamar Mandi.

Andre yang merasa galau akhirnya menyerah. Dia melepaskan seluruh pakaiannya lalu mengejar Marie ke kamar mandi dan langsung menarik tubuh istrinya dan mencium bibirnya dengan rakus.

Marie tersenyum senang dan langsung meremas rambut Andre hingga berantakan.

"Jangan sekali-kali mengabaikan aku lagi di hadapan gay itu!"  bisik Andre penuh penekanan membuat Marie terkekeh geli.

"Maaf.." ucap Marie manja membuat Andre gemas.

"Aku bantu bersihkan tubuhmu." ucap Andre sambil melepaskan pakaian Marie dan mengguyur tubuh mereka berdua di bawah shower sambil berciuman dengan mesra.

Marie tahu Andre sangat sensitif dan posesif. Kecemburuan Andre membuat Marie merasa sangat di puja dan di cintai oleh Andre.

Marie berjanji takkan peduli lagi pada Richard, karena bagi Marie, Andre yang utama, satu-satunya pria yang akan dia dipedulikan.

Andre menekan tubuh Marie ke dinding kamar mandi sambil menciumi leher dan punggungnya, menghisapnya memberikan tanda kepemilikan disana. Marie hanya bisa mengerang nikmat mendapatkan perlakuan kasar Andre yang menghujamnya dari belakang sambil di ciumi dengan liar.

"Aku mencintaimu Andre.." desah Marie saat mencampai orgasmenya membuat Andre tersenyum penuh kemenangan.

"Kau milikku Marie.." bisik Andre sambil menuntaskan hasratnya. "Hmm... Aakh.." erang Marie yang merasakan semburan hangat di bawah sana. "Andre.." guman Marie merasakan getaran nikmat di tubuhnya.


Tbc

No Body's Perfect (Tamat)Where stories live. Discover now