Part 3

8.8K 414 6
                                    

Richard Pov

Jessey menatapku. "Mr Turner..." sapanya sopan dan tumben dia begitu formal padahal tak ada siapa-siapa. "Ada apa?" tanyaku dingin dan dia menyodorkan map. Aku membacanya, pekerjaannya sangat rapih dan sempurna. Sungguh aku suka gaya bekerjannya yang teliti dan detail.

Aku tersenyum sinis, "Anda tidak menyukainya Mr Turner?" tanya Jessey dengan raut kecewa namun di tahan membuatku ingin sekali mengerjainya. "Ya, apa kau tak bisa bekerja Mr Rouse? Bahkan anak TK saja bisa membuat tulisan seperti ini." ucapku tajam. "Maafkan saya Mr Turner, saya akan memperbaikinya." ucap Jessey. "Takbada waktu lagi, terpaksa aku memakai tulisan bodoh ini. Ingat jika rapat ini gagal. Kau tanggung akibatnya!" ancamku dengan penuh intimidasi dan Jessey hanya mengangguk.

Aku berjalan ke ruangan rapat dengan penuh percaya diri karena memang apaa yang ada di tanganku ini bagus. Aku memulai rapat dan meminta Jessey untuk membaca dan menjelaskannya. Jessey adalah pria berbakat yang pernah aku temui.

Anehnya di depanku dia bisa berubah tunduk, namun di saat rapat, aura intimidasi dan kharismatiknya keluar dengan sempurna sehingga para memegang saham terpesona. Jessey bisa menjadi asset perusahaanku yang sangat berharga.

Nanun mengingat apa yang sudah dia lakukan padaku rasanya sangat sakit, Jessey seperti iblis yang keji. Aku menghela nafasku dengan berat. Leherku terasa tercekik. "Maaf, sepertinya saya kurang sehat.. Mr Rouse tolong teruskan.." ucapku pamit.

Aku menangis di dalam kamar mandi, sial kenapa aku harus terjebak dengan orang gila seperti Jessey? Aku ingin memecatnya tapi aku tak mampu karena dia memang luar biasa sekaligus ancaman terhebat untuk karirku sebagai Turner. Aku memasuki ruanganku dan berbaring di sofa. Aku mengatur nafasku yang masih memburu.

Jessey menyentuh pundakku. "Mr Turner, minumlah..." ucapnya sambil menyodorkan segelas teh berbau jeruk nipis. "Ini akan membuat tubuh anda merasa baikan..." ucapnya dan dengan penuh curiga aku menerimanya. "Aku tak mungkin membubuhkan obat perangsang disana, sayang..." bisiknya membuatku sebal. "Minumlah, atau kau ingin meminumnya lewat bibirku?" tanya Jessey membuatku bergidik ngeri dan langsung meminumnya.

Jessey lagi lagi benar, tubuhku merasa baikan dan tenang. "Keluarlah." usirku dan Jessey menurut, namun tanpa aku duga dia menciumku lalu berlari. "Anggap saja itu hadiah atas kebaikanku padamu." ucapnya menyebalkan. Dasar sialan!!


Marie Pov

Akhirnya aku resmi mengurus proyek daddy bersama Richard, daddy ingin aku juga bisa membuat proyek dan membereskannya sendiri tanpa campur tangan daddy. Agar aku bisa mengelola semua perusahaan daddy karena adik adikku yang masih kecil.

Aku menatao sekertaris Richard yang tempo hari mengantarkanku. "Mr Rouse?" sapaki namun dengan nada bertanya. "Miss Reed, ada yang bisa saya bantu?" tanya pria itu sopan.."Mr Turner?" tanyaku singkat. "Sebentar, tadi beliau tidak enak badan..." ucapnya membuatku khawatir. "Tak apa, aku langsung menemuinya saja." ucapku sambil melangkah mendahului Jessey.

Dia tampak gak suka, tapi apa peduliku. Dia hanya seorang karyawan dan aku salah satu pemegang saham disini. Aku melihat Richard yang sedang terlentang di sofa. "Rich..." bisikku dan pria itu langsung menatapku. "Sekretarismu bilang kau sedang sakit?" tanyaku cemas karena ya wajahnya tampak pucat.

Richie tersenyum. "Aku hanya sedikit kelelahan..." ucap Richard. "Kau tidak hamilkan?" candaku dan Richard langsung terbatuk. "Kau kenapa?" tanyaku aneh dengan reaksinya. "Ehmm... Marie, aku senang kau kesini.." ucapnya sambil tersenyum. "Aku sudah mendapatkan surat resmi penetapanku di proyek ini." ucapku sambil memberinya surat dan Richard membacanya. "Well, aku sangat senang. Kau gadis yang cerdas.." puji Richard membuatku senang sekaligus malun "Kau berlebihan, aku gak seperti. itu juga Rich.." ucapku, pintu terbuka tiba tiba Richar menciumku dengan lembut. Kenapa Richard menciumku dan sekretarisnya tampak tak suka melihatnya. Aku mencoba melepaskan ciumannya namun Richard semakin memperdalam ciumannya. Oh Tuhan, apa yang terjadi pada pria ini? Sekarang Richard sudah mencuri ciuman pertamaku!!

Tbc

No Body's Perfect (Tamat)Where stories live. Discover now