Part 14

5K 332 14
                                    

Happy Reading....

Masih...

Marie Pov

Apa apaan ini? Jadi tebakan Andre selama ini benar? Kenapa sikap Richard aneh? Kalau tidak gay, ya dia gay atau dia memang gay... Aku tersenyum kecut."Kita pergi, jangan buat keributan disini.." bisik Andre namun aku menolak dan berjalan mendekati mereka namun sekuat tenaga Andre menarik tubuhku. "Kau mau membahayakanku, Marie?" bisiknya penuh penekanan dan aku akhirnya menurut.

Kami kembali ke dalam pesta dan aku segera meminum minuman yang entah apa dari pramusaji yang berkeliling menawarkan minuman dan makanan kecil. Entah gelas ke berapa aku tak tahu, aku hanya merasa tubuhku semakin ringan, panas dan kepalaku semakin pusing. "Kita pulang.." ucap Andre yang mungkin dia memperhatikan tingkah konyolku.

Aku menatap jalanan, "Aku tak mau pulang." ucapku dan Andre menatapku. "Maksudmu?" tanya Andre. "Bawa aku ke tempatmu, aku belum siap bertemu Richard." ucapku dan Andre membelokan mobilnya menuju apartemen Sullivan.

Tanpa banyak bicara, Andre membawaku ke apartemennya. "Kau bisa tidur di kamar sebelah." ucap Andre dan aku hanya mengangguk. Aku terdiam, duduk terpaku memikirkan semuanya. Richard lebih tertarik pada laki-laki daripada aku? Apa apaan ini? "Kau belum tidur?" tanya Andre sambil membawakanku teh hangat. "Apa aku tidak cantik?" tanyaku pada Andre.

Pria itu tersenyum dan duduk di sampingku. "Pantas saja aku tak merasakan apa-apa saat Rich menyentuhku dan Rich juga menyentuhku tanpa perasaan. Semua terasa hambar dan hampa." ucapku lalu menatap Andre. "Apa aku tak pantas di cintai? Apa tubuhku kurang seksi atau..." Andre menyentuh bibirku. "Ini bukan masalah cantik atau seksi Marie. Intinya, Richard tidak menyukai perempuan." ucap Andre membuatku terkekeh geli. "Apa?" tanyaku dan aku tertawa lepas, entah apa yang aku tertawakan karena semuanya terasa geli dan menjijikan.

Aku berdiri di hadapan Andre dan entah apa yang terjadi. Aku menjadi liar dan gila. Aku putus asa dan pikiranku pendek, aku tak mampu berfikir apa-apa lagi. Aku melepaskan gaun yang melekat di tubuhku sehingga Andre tampak terkejut. "Marie.." ucapnya Andre namun aku langsung melumat bibirnya.

Awalnya Andre tidak membalasku, dia tampak bingung dan mencerna semuanya. Aku melepaskan kancing kemejanya satu persatu dan melepaskannya dari tubuhnya. Andre tampan dan tubuhnya atletis. Aku masih normal menyukai lelaki bukan?

Andre menatapku lalu menciumku dengan lenbut, aku menyambut bibir hangatnya dengan penuh suka cita. Andre menindih tubuhku dan menciumku dengan penuh gairah. Aku mengerang ketika Andre mencium leherku, kemudian turun ke dada dengan menjilat putingku dan mengulumnya. Aku merasakan setiap detail sentuhannya. Lidah panasnya yang mengusap perutku dan Andre menarik celana dalamku dalam sekali hentakkan sehingga bagian intiku terlihat  "Kau sangat cantik Marie.." bisik Andre.

Aku merasakan kecupan hangat di bagian intimku dan jilatan yang membakar setiap inch tubuhku. Apa aku malu? Ya, aku malu karena Andre menatap kemaluanku, menciumnya lalu menjilat dan menghisapnya dengan lembut. Namun di balik  itu ada rasa memuja, ada rasa menginginkan yang Andre pancarkan untukku. Tidak seperti Richard yang tak mau menyentuhku dan menatapku tanpa rasa.

Aku menghela nafas, jemarinya yang besar dan panjang memasuki milikku dan rasanya aneh, aku melihat Andre memasukan jari tengahnya sambil menjilati selangkanganku. "Oh.." erangku, aku mulai merasakan gulungan aneh yang berkumpul di bagian intiku dan berkedut hebat kemudian pecah. "Richard..." gumanku dan tubuhku terasa lemas.

Aku menatap wajah Andre yang tampak kecewa, aku salah..
Sungguh salah...

Kesalahan pertamaku adalah bersikap jalang di depan Andre, kesalahan kedua aku membiarkan Andre menyentuhku da  kesalahan terakhir adalah aku menyebutkan nama richard di saat aku mengalami klimaks di hadapannya. "Andre..." gumanku dan pria itu menatapku dengan tatapan terluka. "I'm so sorry.." bisikku sambil memejamkan mataku, "Istirahatlah.." ucap Andre datar. Tubuhku terasa sangat letih dan kepalaku terasa ringan.

Aku merasakan tubuhku menghangat di selimuti oleh selimut sutra yang halus dan empuk. "Good night sweety..." bisik Andre membuatku merasa lebih tenang dan nyaman. Aku merasakan pelukan hangatnya dan aku pun segera pergi ke alam mimpi bersama semua kepedihanku.



Tbc

Menurut kalian, bagaimana reaksi David ketika tahu anaknya bersama pria lain? Marah, memisahkan mereka atau menangis hahaha...

Thanks for reading.....

Love you

Muuaahh...

No Body's Perfect (Tamat)Where stories live. Discover now