Part 32

4.6K 376 9
                                    

Happy Reading.....

Andre menatap keponakannya Chelsea.

"Kak, apa kau tak bosan terus beranak?" tanya Andre kepada kakaknya yang bernama Lidya.

"Kau ini.." ucap Lidya sebal.
Andre terkekeh geli melihat kekesalan kakaknya. Di usianya yang ke 45 tahun Lidya hamil dan anak-anaknya protes karena harus memiliki adik di usia anaknya yang sudah berusia 25 tahun.

"Apa kau tak ingin memiliki keturunan Ndre?" sindir Lidya.

"Berhentilah bermain-main. Kau sudah tua!" ucap Lidya

"Aku belum menemukan yang cocok." ucap Andre dan tiba-tiba dia melihat gadis bermata biru keluar dari kedai mie. Marie?
Apa itu dia? Pria di sampingnya mengusap pipi Marie lalu menggenggamnya, membawa Marie masuk ke dalam mobil. Apa itu suami baru Marie? Karena sepengetahuan Andre, Richard pergi ke Belanda dan menikah dengan kekasih gay-nya.

Andre berpamitan dan segera pergi menyusul mereka. Namun Andre terkejut, mereka malah pergi ke sebuah danau dan lelaki itu meninggalkannya. Andre melihat Marie yang sedang menatap danau yang memang terlihat sangat indah.

"Marie.." sapanya, tubuhnya menegang. Andre berharap lelaki itu bukan suaminya, dia memperhatikan tangan Marie dan tak ada cincin pernikahan!!

Marie membalikan tubuhnya dan menatap Andre.

"Hai.." sapa Andre.

"Hai.." balas Marie sambil tersenyum tipis.

"Jadi proyek itu kau yang tangani?" tanya Andre mencairkan suasana.

"Ya, aku yang memintanya pada daddy." ucap Marie.

"Bagaimana kabar daddy?" tanya Andre.

"Baik." ucap Marie.

"Kau sudah menikah lagi?" tanya  Andre penasaran.
Marie tersenyum dia enggan membalas pertanyaan Andre.

Marie menghela nafas lalu duduk di bebatuan.

"Jadi kau tinggal di sini?" tanya Marie.

"Ya, daddy membuangku kemari." ucap Andre.

"Maafkan aku.." ucap Marie merasa bersalah.

"Tak apa, aku disini aman." ucap Andre sambil terkekeh.

"Aman?" tanya Marie bingung.

"Tak ada klub disini." ucap Andre mengingatkan hal gila yang pernah terjadi di antara mereka.

"Kau sudah berkeluarga, berhentilah berbuat yang tidak-tidak." ucap Marie membuat Andre bingung.

"Kau harus mencintai istri dan anakmu." ucap Marie lagi.
Andre berfikir apa Marie melihatnya juga di kedai seberang kedai mie?

Andre tersenyum nakal.

"Tapi untukmu, aku bisa mengulanginya lagi." bisik Andre mebuat tubuh Marie menegang.

Marie menatap Andre dengan tatapan terluka.

"Hanya sekali dalam seumur hidup, aku takkan melakukan kebodohan itu lagi." ucap Marie perih.
Andre merasa bersalah dan menggenggam tangan Marie.

"Jangan sentuh aku!" tolak Marie.

"Aku hanya bercanda!" ucap Andre  mencoba menenangkan Marie yang mulai marah kepadanya.

"Buatmu itu hanya bercanda, sekali seumur hidup, cinta satu malam. Tapi buatku?" tanya Marie perih. Andre menatap mata Marie.

"Buatmu apa Marie?" tanya Andre penasaran.

No Body's Perfect (Tamat)Where stories live. Discover now