Part 32

2.6K 257 30
                                    

10 Juni 2018.

Kata Deon, orang yang telat minta maaf itu bukan kategori pengecut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kata Deon, orang yang telat minta maaf itu bukan kategori pengecut. Justru, pengecut itu apabila dia nggak mau minta maaf sama sekali. Oke, Deon emang paling bener.

 Oke, Deon emang paling bener

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Widih ... Aira dateng pagi banget, tumbenan nih, ada angin apa?"

Zorama si mulut sampah menyapaku sambil bertepuk tangan hiperbolis. Dia kemudian menarik bangku di sampingku untuk dirinya dan Atania.

Aku membalas ledekannya dengan memutar bola mata. Kulirik Atania yang cengengesan sambil geleng-geleng, tertawa melihat kelakuan mantannya yang bermulut iseng.

"Ta, mantan lo baru dateng kenapa harus mengusik semangat pagiku, sih?!" protesku.

Zorama terbahak mendengarku berkata seperti tadi, dia menepuk keningku lalu menatap seisi kelas yang masih sepi. Wajahnya langsung jenaka begitu melihat ada Deon duduk di sudut kelas sambil main game di ponselnya.

"Oh, tukang ojek udah resmi banget ganti nih, bukan Levin lagi?"

Kan. Apalagi kalimat yang tepat untuk Zorama kalau bukan "si mulut sampah"?

"Levin lagi cuti hamil, makanya digantiin sama Deon," sahutku asal, langsung menarik kepalanya dan menjambaknya brutal. Dia mengaduh.

"Ra, anjir lu mah KDRT banget. Bercanda gua ya Allah!"

"Mulut lo sih sembarangan!" sahutku begitu menghentikan jambakan.

Zorama mengaduh pada Atania dan meminta Atania mengusap kepalanya. Aku otomatis mendengus. Atania mau-maunya memperlakukan Zorama kayak gitu, membuat cowok itu semakin susah move on.

"Beneran berangkat sama Deon sepagi ini?" tanya Atania begitu dia sudah duduk di sebelahku.

Aku mengangguk kaku. "I-iyak! Udah sih, harus banget gue konfirmasi?" sahutku berbisik, Atania malah nyengir lebar.

Wajarlah apabila kedua manusia mantan-zone ini memberikan reaksi hiperbolis, karena pasti sebuah keajaiban pukul tujuh pagi aku sudah sampai di kampus. Biasanya kalau sama Levin datangnya mepet terus. Dan itu semua karena Deon.

Sehitam Brownies Seputih SusuWhere stories live. Discover now