[DOL] Chapter 25

Mulai dari awal
                                    

"Dengar Nona, kita bisa hidup karena adanya seseorang yang membantu kita,"

"Entah itu orangtua, teman, sahabat, bahkan kekasih, tapi kau?"
Ino menghentikan ucapannya dan tertawa kecil. "Apa kau ingin mendirikan negara sendiri?"

"Kau menasehatiku apa kau lebih baik dariku?" tanya Hinata datar.

"Tidak juga, aku tau aku mempunyai kekurangan," jawab Ino lugas.

"Lalu kenapa-"

"Anggap saja sebagai kenang-kenangan,"

Hinata mengernyitkan dahinya bingung.

Ino segera menyerahkan sebuah amplop putih dengan sebuah lambang sekolah yang tertera di pojok kanan amplop tersebut.

"Ku harap kau menyesal, sampai jumpa," ucap Ino dan kemudian berlalu pergi meninggalkan Hinata yang terdiam kala membaca tulisan yang tertera di kertas yang ia baca.

Tulisan yang menyatakan bahwa pihak sekolah telah mengeluarkan Hyuuga Hinata dari TSHS.

Rahang Hinata mengeras, ia menatap punggung Ino yang masih terlihat di jalan yang menghubungkan taman dengan koridor yang tampak sepi karena masih jam pelajaran.

.

.

.

Bayangan kejadian tadi siang masih terbayang di pikiran Hinata. Perkataan-perkataan Ino juga terulang sangat jelas di kepala gadis yang tengah meminum kaleng soda di balkon kamarnya.

"Baiklah, akaakan ku wujudkan keinginanmu Yamanaka," gumam Hinata pelan.

Dengan gerakan pelan dan tatapan yang sayu. Ia meraih ponsel dan menghubungi seseorang.

Setelah mengucapkan sesuatu, dengan segera ia memakai mantel dan sepatu.

.

.

.

Sakura menatap ribuan bintang yang bersinar di atas sembari menunggu seseorang. Entah apa yang ia pikirkan, Sakura mengiyakan ajakan Hinata untuk bertemu di sebuah kafe outdor yang menampilkan suasana yang tenang.

Awalnya Mebuki tidak memperbolehkannya keluar tanpa di temani oleh Sasuke. Namun dengan terpaksa, Sakura harus berbohong dengan memesan taxi untuk mengantarkannya. Dan beruntungnya lagi, Mebuki percaya bahwa ia sedang pergi dengan Sasuke.

Tak lama kemudian, Hinata datang dengan raut wajah seperti biasa saat bertemu Sakura. Datar. Namun Sakura masih bisa melihat tatapan Hinata terkesan berbeda dan terlihat kosong saat bersamaan.

"Maaf," ucap Hinata datar tanpa menatap Emerald dihadapannya, irish lavendernya lebih memilih menatap kearah belakang Sakura.

Sakura yang mendengarnya pun di buat terkejut sekaligus heran.
Saat mulutnya ingin membalas ucapan Hinata, gadis berambut hitam kebiruan tersebut memotongnya terlebih dahulu.

"Jangan heran jika aku yang membuatmu seperti ini,"

Sakura terdiam mendengarkan.

"Temanmu terlalu kejam membuat perkataan," lanjut Hinata.

"Kenapa kau lakukan itu?" tanya Sakura menatap Hinata dengan tatapan khasnya.

"Karena Aku mencintai Sasuke," jawab Hinata seraya menatap seseorang di belakang Sakura.

Sakura menggigit bibir dalamnya mendengar pernyataan Hinata.

"Kau tidak marah?" tanya Hinata kala tidak mendapati apa-apa dari gadis dihadapannya.

Destiny Of Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang