[DOL] chapter 11

7.1K 588 10
                                    

.

.

.

OoO

Happy Reading

OoO

.

.

.

Sesampainya mereka, Sasuke dan Sakura disebuah caffe, mereka langsung mengambil tempat duduk dibagian pojok dekat jendela.

Saat itu juga seorang pelayan perempuan datang menghampiri mereka.
"Permisi, apa yang ingin anda pesan? tuan? nona?"
tanya pelayan dengan senyum ramah kepada pelanggan.

"Ramen dan jus Strawwberry saja." jawab Sakura menjawab pertanyaan sang pelayan.

"Ramen dan kopi." sahut Sasuke.
Dengan segera, pelayan tersebut mencatat pesanan Sakura dan Sasuke.

"Baiklah, mohon tunggu sebentar." setelah mengatakan hal tersebut, pelayan bername tag 'Fuka' pergi masih dengan senyum ramah.

"Hn."

.

.

.

'Baiklah, kita lihat. Apa yang akan aku lakukan padamu Sakura.' batin seorang gadis yang sedang menatap SasuSaku.

.

.

.

Setelah kurang lebih menunggu 10 menit, pesanan mereka datang.
Sasuke maupun Sakura memakannya dalam diam. Sesekali Emerald Sakura melirik kearah Sasuke. Seulas senyum tipis singgah di bibir manisnya.

.

.

.

Hinata yang melihat Sasuke dan Sakura semakin geram dengan kebersamaan mereka. Seketika ia menyeringai saat melihat seorang pelayan caffe membawa sop panas akan melewati meja dimana Sasuke dan Sakura makan.
Hinata langsung memakai topi yang ia bawa dan berjalan kearah pelayan tersebut sambil menundukkan kepala. Saat tepat di samping Sakura, Dengan sengaja ia menyenggol bahu pelayan tersebut, yang otomatis menjatuhkan sop panas tepat didepan meja Sakura.

"Akhh..." pekik Sakura kaget yang langsung berdiri dan mengangkat tangan kirinya karena terkena air sop tersebut. Sasuke yang melihat hal itu langsung berjalan menghampiri Sakura dan melihat tangan kiri Sakura yang melepuh dan berwarna merah.

"Gomenasai nona, saya sungguh tidak sengaja. Maafkan saya." ucap pelayan tersebut yang langsung membungkukkan badannya berulang-ulang meminta maaf.

Sasuke hanya memnatap pelayan itu dltajam dan dingin.
"Pelayan tidak berguna." desis Sasuke pelan.

Sakura masih meringis kesakitan.
"Ukhh...Sakit.."

"Kita kekamar mandi sekarang." ajak Sasuke seraya menuntun Sakura kekamar mandi.

Dengan wajah yang menyesal, pelayan tersebut membersihkan tumpahan sop tadi. Sedangkan orang yang menjadi penyebab masalah tersebut, hanya menyeringai senang.

.

.

.

Sepasang kekasih yang masih duduk di bangku taman tampak sangat romantis, karena sang pemuda sedang menggoda perempuannya yang tampak merenggut kesal, karena sedari tadi, Sai, pemuda itu sedang menyuapi Ino jajanan yang dibelinya diwarung dekat taman. Namun sebelum makan itu menyentuh mulut Ino, Sai membalikkaan makanannya sehingga ia sendiri yang memakannya. Ino hanya merenggut kesal.
Sejurus kemudian keduanya tertawa bersama.

Saara, terlihat sangat kesal melihat pemandangan didepannya.
"Kalian berdua menyebalkan." gumamnya pelan dengan raut wajah sangat marah.
"Aku tidak akan tinggal diam." lanjutnya sebelum beranjak pergi dari tempat itu.

.

.

.

"Bagaimana? Apa masih panas? tanya Sasuke pada Sakura seseudah membasuh tangan Sakura ditoilet tadi.

" Sudah agak mendingan." jawab Sakura pelan.

Sasuke menatap Sakura dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Kita pulang." ucap Sasuke yang langsung mendapat anggukkan dari Sakura.

.

.

.

Pagi ini suasana di KHS tampak ramai. seorang gadis cantik nan manis berjalan dikoridor. Sakura menghela nafas pelan. Langkahnya tiba-tiba berhenti saat ia melihat seorang gadis menghalangi jalannya dengan sengaja. Hinata.

"Kau. Apa kau Sakura?" tanya Hinata berpura-pura tidak tahu.

"Ada apa?" bukannya menjawab pertanyaan Hinata, Sakura malah bertanya pada Hinata.

"Apa hubunganmu dengan Sasuke-kun?" tanya Hinata datar.
Sakura mengernyitkan dahinya bingung mendengar pertanyaan Hinata. Bahkan Sakura belum mengenal gadis didepannya ini. Walaupun sudah tahu namanya.

Sakura bingung harus menjawab apa.

"Jika kalian tidak memiliki hubungan apapun. Jauhi Sasuke." ucap Hinata dengan menekankan kata terakhirnya.

"Kenapa? Apa hubunganmu dengan Sasuke?" tanya Sakura semakin tidak mengerti dengan ucapan Hinata.

Hinata mendengus mendengar pertanyaan Sakura.
"Terserah kau mau menyimpulkan apa hubunganku dengan Sasuke." jedanya sejenak.
"Yang terpenting. Jauhi Sasuke karena dia 'Milikku'
atau kau akan tahu akibatnya." setelah mengucapkan kata-kata tersebut, Hinata berlalu dari hadapan Sakura dan dengan sengaja menyenggol bahunya.

Sakura terkejut mendengar Hinata berkata seperti itu padanya.
sbelum lamunannya tersadarkan oleh tepukan ringan dibahunya.

"Ohayou Forehead." sapa Ino dengan senyumannya.

"Eh? Pig. Kau mengagetkanku tahu." gerutu Sakura sedikit kesal.
"Ohayou mo." namun sejurus kemudian ia juga tersenyum dan membalas sapaan Ino padanya.

.

.

.

Sepulang dari sekolah tadi, Sakura masih terus saja memikirkan kata-kata Hinata.
Sampai....

'Tok tok tok'

Seseorang mengetuk pintu kamarnya.
"Masuk." seru Sakura.

"Ada apa? Tidak biasanya kau terus dikamar seharian sehabis makan siang tadi. Apa ada masalah disekolahan?" tanya Mebuki sedikit khawatir melihat putri tunggalnya yang terus melamun saat makan siang. Dan ia menanyakan langsung pada Sakura.

"Kaa-san. Tidak." sahut Sakura saat melihat Ibunya yang masuk lalu duduk di sampingnya.

"Syukurlah jika seperti itu. Turunlah, ada keluarga Uchiha dibawah." ucap Mebuki.

"Eh? Benarkah?."

"Iya. Ibu tunggu ya. Jangan lama-lama." setelah mengatakan hal tersebut, Mebuki langsung pergi dari kamar putrinya.

.

.

.

Tsuzuku.......

Seperti biasa ya minna~ ^^

Kimiya😃

Destiny Of Love [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang