Part 24

312 20 0
                                    

Cupph.....

Daon mengecup pipi Noval dan dalam hitungan satu detik mata Noval sudah terbuka sempurna. Dinda yang sudah satu bulan lebih berkecimpung dalam urusan membangunkan Noval tidur mengedip tidak percaya.

Hanya dengan sebuah ciuman di pipi sukses membuat Noval terjaga.

"Iya sayang, ada yang  harus Appa lakukan hm ?" tanya Noval yang sudah mendudukkan badannya dan kini tengah mengangkat Daon untuk duduk di atas pahanya.

"Aon thelethai batha apolan adi Appa," ucap Daon bangga.

"Apa Daon pusing selesai membacanya ? Apa banyak yang tidak dimengerti sayang ?" tanya Noval beruntun.

"Aniyo Appa, themua baik. Di thana uyis oyek thelethai ua inggu agi." Daon menyenderkan kepalanya di dada Noval.

"Baiklah, sekarang waktunya Tuan muda istirahat. Ayo Eomma antar ke kamar," sela Dinda yang dari tadi mengamati wajah lelah anaknya.

"Thama Appa, Eomma thini aja," tolak Daon mutlak.

"Sama Eomma ya sayang, Appa harus menyelesaikan beberapa berkas penting. Tak apa kan ?" nego Noval

"Ah aiklah, Ayo Eomma." Daon turun dari pangkuan Noval lalu menarik Dinda ke ruang istirahat Noval yang menyatu dengan ruang kerjanya.

Selagi Daon dan Dinda di kamar, Noval membasuh wajahnya di kamar mandi lalu duduk di kursi kekuasaannya. Membuka laptop lalu mulai menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk di atas mejanya.

---------------------##

Malam ini suasana kediaman keluarga Noval sangat ramai. Pasalnya sepulang dari kantor sore tadi Tn dan Ny Anggara,  Albert dan Elena, tentunya Akbar juga ikut serta.

Semua lagi berkumpul di ruang keluarga minus Noval dan Daon. Ayah dan anak itu sedang mandi bersama.

"Bagaimana kabar kalian Din ?" tanya Tn. Anggara memecah kesibukkan masing-masing anggota keluarganya.

Albert, Elena, dan Akbar yang tadi asik berbincang tentang kegiatan sehari-hari mereka pun ikut menunggu jawaban Dinda.

"Sangat baik yah, apalagi dengan adanya pangeran kecil itu di rumah," jawab Dinda

"Ahahaha tentu, anak kecil itu sangat periang." Tawa Tn. Anggara pecah. Ia bahagia Noval memiliki putra walaupun bukan putra kandung pasalnya sudah lama ia ingin cucu tapi Albert yang sudah menikah lebih dulu belum dikaruniai seorang anak.

Di tengah perbincangan mereka seorang anak kecil yang menjadi objek pembicaraan menyela dengan tawanya yang khas.

Noval duduk di samping Dinda dengan Daon yang tidak lepas dari pangkuannya.

"Lagi bicarain apa nih ?" tanya Noval

"Benar kita punya CEO kecil val ?" Tn. Anggara balik bertanya.

"Iya yah," jawab Noval sembari tersenyum bangga

"Woahh, hey Boy kau tidak pusing jadi CEO hm ?" tanya Albert pada Daon

"Aniya Uncle" Daon menggeleng polos

"Benarkah ?"

"Hm, Aon thuka antu Appa."

"Anak pintar, Mau duduk dipangkuan uncle sayang ?" Albert merentangkan tangannya ke arah Daon.

"Maap uncle, Aon mau Appa." tolak Daon dengan wajah polosnya.

Drtt drttt drttt

Semua pusat perhatian beralih ke HP Noval yang bergetar di atas meja. Noval yang melihat itu langsung menyambar HPnya dan melihat siapa yang menelpon di jam santainya.

Noval berdiri sambil menggendong Daon lalu berjalan ke teras depan untuk menjawab panggilan masuknya.

Yang ada di ruangan itu menganggap itu telpon yang berhubungan dengan bisnis hingga Noval harus menjauh menerimanya tapi tidak  dengan Dinda karena ia melihat sekilas ketegangan di wajah Noval saat melihat nama yang tertera di layar HPnya.

Tidak lama kemudian Noval kembali bergabung ke ruang keluarga untuk pamit keluar sebentar.

"Oval tinggal bentar ya, temen mau ketemu. Penting katanya." Pamit Noval

"Daon bagaimana bang ?" tanya Dinda yang melihat Daon masih asik nemplok di dada bidang Noval.

"Dia ikut Din, Abang pamit yaa. Yah, Bun, Bang, sma Mbak Oval tinggal bentar ya." Noval mengambil kunci mobil dan dompetnya lalu berlari kecil ke arah pintu luar.

Dinda menarik kembali tangannya yang terulur untuk mencium punggung tangan Noval pasalnya melirik Dinda saja Noval tadi tidak sempat.

Semoga semua baik-baik aja, Batin Dinda

-----------------------####

Tbc

08/06/18

Yo! Gua comeback lagi dengan cerita yang masih hambar sehambar garam😧😥

WHAT'S WRONG WITH PAK NOVAL (?) (SELESAI - Belum Revisi)Onde histórias criam vida. Descubra agora