Part 34

379 16 0
                                    

Selamat menikmati Yeorobun ............. Lumayan panjang ya guys. So, jangan bosan. Terima kasih

____________________________

10 Jam setelah hilangannya Daon.

Noval mengutak atik komputer yang ada di ruang kerjanya. Sejak pulang dari kediaman Anggara, Noval mengurung dirinya di sini. Berkecimpung dengan layar monitor yang menampakkan deretan angka dan huruf yang tak beraturan.

Noval sedang memulihkan rekaman kamera cctv yang sepertinya sengaja dirusak.

PROCESSING 99%
COMPLETE

"Yes!!" Teriak Noval senang, rekaman yang telah hilang kini pulih kembali. Noval menajamkan matanya, di sana terlihat Daon sedang memainkan bola basket hingga bola itu menggelinding menjauhi Daon. Bola itu berhenti tepat di depan seorang laki-laki berpostur tinggi dengan topi yang menutupi area wajahnya. Di sana Daon terlihat ketakutan dan saat ia hendak lari Daon di dorong keras hingga terjatuh ke lantai dengan dada yang mendarat duluan.

Noval meringis melihat anak semata wayangnya diperlakukan kasar. Main tangan pun tidak pernah ia lakukan pada Daon.

Noval memfokuskan penglihatannya dan di sana Daon di angkat layaknya karung beras. Noval menekan tombol pause di layar monitor rekaman itu. Di sana topi yang dikenakan pelaku hampir terlepas.

"Kalian siap memangsa ?"

"......."

"Oke, gua kirim fotonya dan kalian habisi dia segera."

Klikk..

Noval men-screenshoot cuplikan rekaman terakhir lalu mengirimnya ke Comunity Psycopat Internasional. CPI adalah komunitas tertutup yang bergerak di bidang pencarian, penyelamatan, dan pembunuhan. Noval pernah menjadi ketua di sana.

.................

Bipp Bipp

Pesan WhatshApp masuk ke salah satu HP canggih yang terletak di atas meja. Doni sang ketua memerintahkan anggotanya untuk mengecek pesan tersebut. Dengan sekali anggukkan 10 orang yang berada di ruangan itu bergerak cepat ke posisi masing-masing.

Doni asik meneliti bentuk setengah wajah dari layar HP-nya, sesekali ia menggoreskan ujung pensilnya ke kertas.

Sedang yang lain dibagi menjadi 3 tim. Edo, Julius, dan Deon kebagian tugas meretas sistem pendataan kepolisian. Gio, Dery, dan James kebagian tugas membersihkan alat-alat yang akan mereka gunakan untuk beroperasi. Dina, Selly, dan Femy kebagian tugas meretas sinyal rekaman cctv sekitar perumahan Noval.

"Tim EJD siap bos." Teriak Edo dari kursinya.

"Tim Eagle ready bos." Teriak James tak mau kalah.

"Ketemu bos, sasaran menuju ke terminal lama."

"Siapkan Tim 76, kita harus buat persembahan untuk Tuan Noval." ucap Doni diiringi seringaian misteriusnya.

----------------------------------

Di tempat lain

Daon tampak telentang dengan kedua tangan yang terikat di kedua sisi ranjang. Di sampingnya berdiri seorang pria paruh baya dengan jas rapi serta masker yang menutupi sebagian mukanya.

"Maafkan ayah ya, ayah terpaksa melakukan ini." ucap pria itu dengan rasa tanpa penyesalan.

Daon hanya diam, memejamkan matanya bersikap tenang dan tidak terusik dengan tatapan tidak suka pria tua di depannya. Dalam hati ia memohon agar Noval membawa ia keluar dari ruang penuh debu ini.

WHAT'S WRONG WITH PAK NOVAL (?) (SELESAI - Belum Revisi)Where stories live. Discover now