Bab 24

7.8K 1.1K 127
                                    

Hai! Untuk yang suka cerita fantasi, saya punya cerita baru, judulnya Time Slip Princess. Siapa tahu kalian suka atau malah jatuh cinta. Hahahaha XD


***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Dilarang menjiplak, menyalin, mengklaim dan mempublikasikan cerita-cerita milik saya di tempat lain tanpa seizin dan sepengetahuan saya. Yang bandel saya kutuk ngejomblo seumur hidup! Thx!

Maaf untuk typo(s) yang nyempil di sana-sini.

Enjoy!

***

Bab 24

Shoushan meneguk arak di dalam cawan hingga tandas lalu menghempas benda tersebut ke lantai hingga hancur berkeping-keping. Dalam diam Teng Fei memperhatikan kakak pertamanya. Dia menyesap minumannya pelan, seolah takut keributan yang dibuat akan mengusik Shoushan lebih jauh.

"Yaozu memiliki dukungan keluarga Huan," kata Shoushan, merobek keheningan yang sempat menyeruak di dalam ruangan. Kediaman sang putra mahkota lebih sepi dari biasanya. Belakangan ini tidak ada pesta yang biasanya diselenggarakan setiap satu minggu sekali karena suasana hati Shoushan memburuk belakangan ini.

Pria itu diselimuti ketakutan yang teramat sangat. Terlebih setelah adik ketiganya mendapat dukungan Keluarga Bangsawan Huan dan Jenderal Fang. Ia juga tahu jika dukungan pejabat dan kaum bangsawan terbelah saat ini. Secara diam-diam mereka membicarakan kemungkinan Yaozu menjadi raja untuk menggantikan Raja Xi setelah sang raja tiada.

Shoushan menggebrak meja, keras. Ditatapnya Teng Fei lekat, "Aku putra mahkota kerajaan ini, berani sekali mereka berpikir untuk mengangkat Yaozu menjadi raja," desisnya, marah. Kedua mata sang putra mahkota memperlihatkan kebencian yang sama sekali tidak bisa disembunyikan. "Sikap raja pada Yaozu pun berbeda belakangan ini."

Ia terdiam sejenak. Kedua matanya disipitkan. "Apa kau merasakan perubahan itu?"

Teng Fei tidak langsung menjawab. Diletakkannya cawan arak di atas meja. Ia mengangguk pelan dan berkata, "Aku yakin itu berhubungan dengan kedekatan Yaozu dan Yulan."

Shoushan menggertakkan gigi, kedua tangannya terkepal erat di atas meja teh. Kemarahan pria itu sudah berada di ujung tanduk. Yulan. Ya, semua karena Yulan. Andai ia tahu siapa Yulan sebenarnya, ia pasti akan bersikap baik untuk mendapatkan kepercayaan penerus Keluarga Huan itu. Brengsek, makinya dalam hati.

"Kau harus melakukan sesuatu, Kak," kata Teng Fei. Ia terdiam sejenak, memasang pose berpikir. "Kenapa kau tidak menjadikan putri dari Jenderal Fang sebagai istri keempatmu?" usulan itu membuat Shoushan menatap Teng Fei serius. "Dengan begitu Jenderal Fang akan memberikan dukungannya padamu."

Keheningan kembali menyeruak. Shoushan berdiri dari kursinya, berbalik sambil mengibaskan ujung jubahnya. "Menikahi putri dari Jenderal Fang?" gumamnya, terlihat menimbang-nimbang. "Dia tidak jelek," sambungnya penuh penilaian.

TAMAT - Magnolia SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang