Bab 16

8.7K 1.1K 129
                                    

Author playlist : The Flame's Daughter - Ending Theme Song

***

Super fast update. Minggu depan nggak janji bisa update ya. ^^

***

Dilarang menjiplak, menyalin, mengklaim dan mempublikasikan cerita-cerita milik saya di tempat lain tanpa seizin dan sepengetahuan saya. Yang bandel saya kutuk ngejomblo seumur hidup! Thx!

Maaf untuk typo(s) yang nyempil di sana-sini.

Source pics : Pinterest

Enjoy!

***

Rombongan itu kembali bergerak, melanjutkan perjalanan setelah Niu meminumkan penawar racun pada Yaozu dan menunggu beberapa waktu hingga keadaan pangeran ketiga terlihat lebih baik. Liqin mengambil alih pimpinan saat kakak ketiganya terbaring, tak sadarkan diri.

Dia memutuskan mencari penginapan terdekat di desa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia memutuskan mencari penginapan terdekat di desa. Perlu waktu dua jam hingga mereka sampai di sebuah desa. Liqin menyewa sebuah penginapan untuk rombongan mereka hingga kakak ketiganya pulih. Wanita itu menulis sebuah surat menerangkan kejadian yang menimpa rombongan mereka dan meminta raja untuk mengirimkan pasukan pengawal tambahan.

Yulan membantu prajurit lain untuk membereskan barang bawaan mereka dan memasukkannya ke dalam penginapan. "Apa kau akan diam saja?"

Pertanyaan itu menyindir Yong dengan keras. Terlebih saat kakak ketiganya bertanya dengan nada dan ekspresi datar andalannya. Yong memutar kedua bola matanya, dia berjalan, tanpa kata mengambil sebuah kotak berukuran sedang dari tangan Niu lalu berjalan masuk ke dalam penginapan.

Niu menaikkan satu alisnya tinggi. Ia menoleh, untuk beberapa saat tatapannya bersirobok dengan Qiang. "Seharusnya sikapmu lebih baik padanya." Tegurannya yang terdengar dingin membuat Qiang tidak bisa berkata-kata. Wanita itu berdecak, kesal, yang tidak disangka ternyata bisa mengganggu pria itu. Namun, Qiang memilih tidak mengatakan apa pun dan memilih menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda.

Qiang mengelap keringat di dahi dengan lengan bajunya. Dia terdiam, sementara sudut matanya mengikuti gerakan Niu yang tengah menuangkan teh untuk Yong. Ck, lihat bagaimana adik keenamnya itu tersenyum lebar hanya karena itu. Sebuah tepukan di bahu membuatnya terkejut.

"Aku tidak tahu jika kau memiliki adik."

Qiang tidak langsung menjawab. Dia menyerahkan sebuah kotak upeti berukuran kecil pada seorang prajurit dan memintanya untuk menyimpannya di kamar Yaozu. "Tidak ada yang bertanya padaku," jawabnya pendek.

Xing melipat kedua tangannya di depan dada. "Mereka akrab sekali." Dia menunjuk ke arahah Niu dan Yong dengan dagunya saat Qiang menatapnya dengan ekspresi tidak mengerti. "Adik dan tunanganmu itu."

"Mereka memang seperti itu," jawab Qiang masih dengan nada dan ekspresi datarnya.

"Kupikir juga begitu." Xing memiringkan kepala ke satu sisi. Dia memasang pose berpikir. Kedua matanya menyipit. "Tunanganmu seperti seorang ibu yang sedang melindungi anaknya," katanya membuat Qiang terkejut. Dia terkekeh, "Tadi aku mendengar pembicaraan kalian," akunya, "Nona Niu marah karena kau bersikap dingin pada adikmu."

TAMAT - Magnolia SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang