Bab 4

9K 1K 48
                                    

Author playlist : The Majesty - Darren Wang

***

Mohon maaf untuk typo(s) yang nyempil sana-sini, dan kata yang tidak sesuai dengan EBI.

Enjoy!

***

Niu berjalan sepanjang lorong Istana Merah menuju paviliun milik Selir Chao Xing. Wanita itu sesekali mengangguk samar saat berpapasan dengan puluhan dayang yang langsung berhenti dan memberi salam hormat saat berpapasan dengannya.

Semua orang di dalam istana tahu siapa Niu dan posisi wanita itu di dalam istana. Beberapa pejabat istana bahkan menaruh hormat pada wanita itu. Bagaimana tidak? Untuk mendapatkan kepercayaan kaisar sangatlah sulit. Namun Niu berhasil mendapatkan kepercayaan itu, dan ia juga mendapatkan kepercayaan dari selir kesayangan kaisar.

Paras rupawan, anggota keluarga bangsawan terpandang dan ilmu bela diri tinggi menambah tinggi statusnya. Tidak sedikit juga bangsawan yang berusaha mendekatinya. Mereka berpikir untuk menikahkan Niu dengan salah satu anggota keluarga mereka, tapi Niu menolak secara halus. Dengan tegas wanita itu mengatakan hanya akan mengabdikan diri pada kaisar dan selir. Karenanya jika ia akan menikah, maka calon mempelainya harus dipilih oleh kaisar dan selir sendiri.

"Sampai kapan kau akan melihatnya seperti itu?" Pertanyaan Yao Wei menyentak Er Wei dari lamunanya. Senyum Pangeran Kedelapan Kekaisaran Api itu langsung lenyap saat melihat sosok kakak kelimanya berdiri di sampingnya dengan ekspresi menyebalkan. "Matamu nyaris keluar hanya karena melihat seorang dayang?" ada nada mengejek dalam suara Yao Wei. Namun hal itu tidak membuat Er tersinggung.

Er Wei berdeham. Ia mengibaskan ekor jubahnya dan berdiri tegak.

"Dan kenapa kau bersembunyi di sini?" Yao Wei kembali bertanya. Pria itu masih mengunci tatapan adik kedelapannya. Ia menjeda. Tatapannya untuk sekilas beralih ke ujung lorong dimana sosok Niu berbelok dan menghilang. "Sudah kukatakan, lupakan dia."

"Kenapa kau terus mencampuri urusanku?" Er Wei balik bertanya. Dari desahan napas beratny Yao Wei tahu jika adik kedelapannya terganggu dengan peringatan yang seringkali diucapkannya. Namun Er Wei harus tahu untuk menempatkan diri sebelum semuanya terlambat.

Yao Wei menggelengkan kepala samar. Ekspresinya memperlihatkan rasa simpatinya. Dengan sikap sedih berlebihan dia menatap adiknya sementara satu tangannya diletakkan di depan dada sementara tangan lainnya menepuk-nepuk bahu adiknya beberapa kali. "Bertepuk sebelah tangan itu menyakitkan. Percayalah."

Oh, bolehkah Er Wei tertawa keras? Tentu saja kisah cinta Yao Wei berakhir tragis karena kakak kelimanya itu menyukai seorang kasim. Dan tragisnya, kasim itu tewas demi melindungi kaisar. "Sekarang kau mengatakan hal itu padaku?"

Pertanyaan itu membuat Yao Wei menekuk keningnya dalam, tidak mengerti.

"Dulu aku seringkali memperingatkanmu dan mengingatkanmu jika perasaanmu pada kasim itu salah."

Dewa Langit. Yao Wei menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Kalimat yang sudah berada di ujung lidahnya kembali ditelannya kembali. Sialnya dia tidak bisa menjelaskan kebenarannya pada Er Wei.

"Kasusmu dan kasusku berbeda, Kak," sambung Er Wei saat Yao Wei tidak kunjung membalas ucapannya. "Niu seorang dayang. Dia berasal dari keluarga bangsawan dan yang lebih penting, dia wanita," katanya penuh penekanan pada kata terakhirnya. "Apa kau lupa jika banyak pejabat yang menginginkannya untuk menjadi bagian dari keluarga mereka?

"Dan apa kau lupa jika Niu jauh lebih tua darimu?" tanya Yao Wei, berkacak pinggang. "Dan dia sanggup membunuh tanpa berkedip," sambungnya sembari menjentikkan jari tepat di depan wajah Yao Wei yang langsung memutar kedua bola matanya. "Aku sudah mengatakan padamu alasan kaisar menempatkan Dayang Niu di sisi Selir Chao, kan?"

TAMAT - Magnolia SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang