Bab 9

9.3K 1.1K 59
                                    

Author playlist : OST Bu bu jing xin

Source pics : Pinterest

Maaf untuk typo(s) yang nyempil di sana-sini.

***

Enjoy!

***

Siang ini Raja Xi mengumpulkan para pejabat tinggi, pejabat militer, para pangeran dan Putri Liqin di balairung istana. Laporan mengenai pergerakan Kelompok Bajak Laut Hitam di wilayah perairannya membuatnya meradang. Bagaimana tidak? Kelompok itu berani membajak kapal yang bermuatan upeti dari Kerajaan Air untuk Kerajaan Lang.

"Aku menginginkan kepala ketua kelompok mereka," kata Raja Xi kembali bicara setelah terdiam lama. Sang raja mencengkram tangan kursi takhtanya erat karena marah, "tapi kalian bahkan tidak bisa membawa kepala anggota terendah kelompok itu sekali pun padaku," desisnya penuh penekanan.

Kemarahan raja membuat suasana balairung semakin menegangkan. Para abdi yang berkumpul di sana bernapas sepelan mungkin, seolah takut suara napas mereka bisa memancing kemarahan raja yang sudah diujung tanduk.

"Apa yang kalian lakukan selama ini?" tanyanya lagi. Ucapannya hanya disambut oleh udara di sekelilingnya karena para abdinya memilih untuk bungkam, terlalu takut untuk bicara. "Mereka berani mengganggu wilayah perairanku tapi aku tidak pernah mendengar mereka berani memasuki wilayan perairan Kaisar Long Wei."

Ia menjeda, pandangannya menyapu seluruh abdinya yang berdiri dengan kepala semakin menunduk dalam. "Kenapa bisa seperti itu?!?" bentaknya keras. Raja Xi melempar sebuah dokumen yang tengah digenggam oleh tangan kirinya dan kembali bertanya dengan nada keras yang sama, "Kenapa mereka bisa takut pada Long Wei tapi tidak padaku?!?"

Hening.

"Apa yang anjing-anjing Long Wei bisa lakukan tapi tidak bisa kalian lakukan?!" makinya dengan napas memburu. Raja Xi sama sekali tidak bisa menerima karena kelompok bajak laut itu tidak memiliki keberanian untuk memasuki wilayah perairan milik Long Wei dan sebaliknya, kelompok itu seringkali berulah di wilayah perairan miliknya dan perairan milik sekutunya.

"Aku tidak mau tahu," desisnya dengan nada bicara yang lebih terkendali. Raja Xi membuang punggungnya pada punggung kursi takhtanya yang empuk. Sekali lagi ia menyapukan pandangannya kebagian depan ruangan balairung. "Aku ingin kelompok bajak laut sialan itu lenyap dari muka bumi."

Raja Xi kembali menjeda. "Lakukan sesuatu untuk itu atau aku tidak akan segan melenyapkan kalian semua," sambungnya mutlak.

Sementara itu di Istana Kekaisaran Api, berbeda dengan Zian yang terus berjalan mondar-mandir di ruang tunggu paviliun milik Chao Xing, ibu suri terlihat duduk dengan tenangnya. Wanita nomor satu di wilayah Kekaisaran Api itu sesekali melirik ke arah putranya sambil tersenyum penuh arti.

Seorang dayang tua yang berdiri di belakang ibu suri terlihat sama gelisahnya, sementara Niu yang berdiri di sisi kanan pintu masuk kamar peraduan milik Chao Xing hanya diam menunggu tanpa kata. Hatinya mendadak gelisah saat melihat kaisar dan ibu suri datang ke paviliun milik tuannya dengan membawa serta seorang tabib istana.

"Bagaimana keadaannya? Apa dia sakit parah? Katakan sesuatu! Kenapa kau diam saja?!" Zian memberondong sang tabib istana dengan pertanyaan.

Sang tabib yang baru saja keluar dari dalam kamar Chao Xing itu tidak langsung menjawab. Dengan sikap penuh hormat dia memberikan salam pada kaisar yang sangat dihormatinya. "Lapor, Yang Mulia, Selir Chao baik-baik saja," katanya tapi Zian tidak percaya. Pria nomor satu di wilayah Kekaisaran Api itu menaikkan satu alisnya, menatap tabib yang masih memberi hormat dengan kepala menunduk dalam.

TAMAT - Magnolia SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang