Bab 21

7K 1.1K 103
                                    


Author playlist : Untouchable Lovers OST Instrumental

***

Dilarang menjiplak, menyalin, mengklaim dan mempublikasikan cerita-cerita milik saya di tempat lain tanpa seizin dan sepengetahuan saya. Yang bandel saya kutuk ngejomblo seumur hidup! Thx!

Maaf untuk typo(s) yang nyempil di sana-sini.

Enjoy!

***

Bab 21

Ada perasaan cemburu membakar hati Chunhua saat meyaksikan kepedulian Yulan pada Niu. Kedua matanya mulai memanas, kedua tangannya yang bergetar disembunyikannya dibalik lengan bajunya. Bolehkah dia cemburu? Apakah dia memiliki hak untuk itu? Chunhua tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Yulan secara jelas memberikan batasan pada hubungan mereka. Pria itu bahkan tidak tersentuh oleh kesungguhan hati Chunhua saat ia mengatakan perasaan romantisnya pada Yulan. Jadi, apa ia harus menyerah?

Sebuah tepukan pada lengan atasnya menyentak Chunhua dari lamunan. Wanita itu tersenyum tipis saat tatapannya bersirobok dengan pandangan khawatir ayahnya. Sudah sering Jenderal Fang mengingatkan Chunhua untuk melupakan Yulan. Namun, Chunhua terlalu keras kepala untuk itu. "Aku baik-baik saja," katanya, setengah berbisik. Ia memang manja, tapi membuat ayahnya cemas adalah hal terakhir yang diinginkannya.

Jenderal Fang hanya mengangguk pelan. Jika tahu akan seperti ini tentu dia tidak akan menuruti keinginan putrinya untuk bertemu Yulan. Sebenarnya bukan salah Yulan jika pria itu tidak menyukai putrinya. Hati manusia tidak dapat diatur oleh keinginan manusia. Perasaan cinta tidak bisa dipaksakan, jadi jika perasaan Chunhua bertepuk sebelah tangan itu merupakan ketidakberuntungannya.

"Kenapa kita tidak kembali duduk dan menikmati arak?" usul Yingji, memutus keheningan yang menggantung di antara mereka. Pangeran keenam menjentikkan jari, meminta kepala brotel untuk menyiapkan tempat yang lebih luas untuk rombongannya.

Niu tersenyum. Dia memberi hormat pada Yaozu, Yingji dan Liqin, meminta maaf atas keributan yang sudah terjadi. "Terima kasih untuk kebaikan hati Pangeran Keenam. Namun, hamba sudah tidak berminat menikmati pertunjukan apa pun di tempat ini," katanya. Niu melepas genggaman tangan Yulan pelan tanpa melepas senyumannya.

"Kalau begitu aku antar Kakak Ipar melihat festival lentera. Bagaimana?"

"Aku ikut," kata Mei Xia menyambar tawaran Yong dengan cepat. Dia menyipitkan mata, mendengkus pada Ching Er yang memasang ekspresi polos. "Aku tidak suka tempat ini."

"Xia xia!"

"Aku hanya mengatakan apa yang ada dalam pikiranku, Kakak Yulan. Kenapa aku tidak boleh ... auch!" ringisnya, "kenapa kau memukulku?" tanyanya pada Yong yang menjentikkan jarinya pada kening Mei Xia, keras.

Tian, Yong benar-benar gemas pada Mei Xia. Apa wanita itu lupa jika dia sering mendapat masalah karena sering bicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu? Ah, Yong benar-benar berharap kakak keempatnya ada di sini sekarang, karena hanya Renshu yang membuat Mei Xia tidak berkutik.

"Sebaiknya aku membawa Xia xia pergi," kata Niu. Ia menggenggam telapak tangan Mei Xia erat. Setelah memberi salam dia menarik pergi Mei Xia bersamanya.

"Sebaiknya kau menyusulnya," kata Yaozu setelah kepergian Niu bersama Mei Xia dan Yong. Pangeran ketiga berjalan di sisi Yulan yang masih tidak mengatakan apa pun. Mereka menaiki satu per satu anak tangga menuju lantai dua.

Qiang menggelengkan kepala pelan. "Ada Quan yang bersama mereka," jawabnya. Ia tidak mungkin mengatakan Niu pasti terganggu jika ia ikut karena pasti rombongan Pangeran Yaozu pun akan ikut dengannya. Qiang hanya ingin memberi Niu waktu. Sikap wanita itu sangat aneh hari ini, hingga ia yakin ada sesuatu yang disembunyikan oleh Niu. Tapi apa? Tanyanya dalam hati.

TAMAT - Magnolia SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang