Bab 5

8.9K 1K 49
                                    

Author playlist : Soul Stitcher OST

***

Source pics : Pinterest

Mohon maaf untuk typo(s) yang nyempil disana-sini

***

Enjoy!

***

Xi Yingzi berlarian di sepanjang lorong istana. Mengabaikan para dayang dan kasim yang menepi saat berpapasan dengannya. Sang pangeran keenam terus berlari setelah mendengar kabar seorang pelayan dari kediaman Jenderal Fang akan menerima hukuman lima puluh kali cambukan siang ini.

Pangeran Keenam Kerajaan Lang yang tahun ini berusia dua puluh satu tahun itu menggertakkan gigi. Napasnya memburu. Dia sudah tahu alasan kenapa pelayan dari kediaman Jenderal Fang itu dipanggil dan dihukum oleh raja, tapi tetap saja baginya alasan hukuman itu terdengar sangat konyol. Dia bahkan berani bertaruh jika sebagian besar pejabat dan bangsawan yang mengetahui hal ini memiliki pendapat yang sama dengannya, tapi rasa takut membuat semua orang menutup mulut termasuk dirinya.

"Kakak Ketiga, kau sudah di sini?" Yingzi menghentikan larinya, menepi. Ia bertanya dengan napas terengah lalu membungkukkan badan di samping Yaozu untuk mengambil napas dalam. Dengan rakus Yingzi menarik napas untuk mengisi kembali paru-parunya yang terasa kosong karena terus berlari dari kediamannya hingga tempat eksekusi. Kelelahan menguasai dirinya.

Yaozu tidak langsung menjawab. Dia menoleh singkat pada adik keenamnya dan kembali memfokuskan tatapannya pada Qiang yang tengah digiring menuju tempat eksekusi. "Kenapa kau tidak menghadiri pengadilan?"

Yingzi mengangkat bahunya ringan. Suara berat kakak keenamnya tidak membuatnya takut. "Kau tahu aku tidak suka."

"Tapi kau tetap datang ke tempat ini?" Yaozu menoleh. Satu alisnya diangkat tinggi. Ekspresinya masih datar saat adik keenamnya mengeraskan ekspresinya.

"Karena menurutku ini tidak adil."

Yaozu melotot. Yingzi tahu jika kakak ketiganya memberinya sebuah peringatan keras. Akan sangat berbahaya untuk Yingzi jika ada seseorang yang mendengar ucapannya saat ini. Raja tidak akan suka dan ia sudah bisa membayangkan hukuman apa yang akan diterimanya.

Berbeda dengan putra mahkota, pangeran keenam dan Putri Liqin, Yingzi bukanlah pangeran kesayangan raja. Mungkin karena ibu dari sang pangeran hanya berasal dari suku yang ditaklukkan oleh Raja Xi, atau mungkin karena dirinya tidak terlalu berbakat dalam bidang militer? Entahlah. Yingzi tidak tahu dan tidak ingin tahu. Dia sudah cukup bersyukur karena raja tidak melarangnya untuk bermain musik sebanyak yang diinginkannya.

Yaozu menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan tidak ada orang lain di dekatnya selain adik keenamnya. Ekspresi penuh peringatannya membuat wajahnya terlihat semakin menakutkan. "Orang-orang yang membencimu akan bertepuk tangan jika mendengar hal ini," desisnya setengah berbisik. "Kau tahu jika mereka ingin menyingkirkanmu."

Yingzi mengulum senyum pasrah. Helaan napasnya terdengar keras. Tahu. Tentu saja dia tahu. Beberapa golongan merasa jika keberadaannya di istana ini tidak layak. Selama ini golongan itu cukup sopan untuk menutup mulut dan menyembunyikan rasa tidak suka secara terang-terangan karena dia putra raja dan sangat dekat dengan pangeran ketiga serta Putri Liqin, seorang putri yang menjadi putri kesayangan Raja Xi daripada putri-putrinya yang lain.

"Maaf sudah membuatmu cemas."

Keheningan menguasai setelahnya. Yaozu pun akhirnya mengangguk samar, ia menepuk-nepuk pelan punggung Yingzi dan kembali menatap jauh ke depan dimana Qiang telah berlutut, menanti cambukan demi cambukan yang akan segera diterimanya.

TAMAT - Magnolia SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang