TAMAT - Magnolia Secrets

Bab 19

Author playlist : Ten Miles of Peach Blossoms OST – Chilly by Aska Yang & Zhang Bichen

***

Noted : Mohon untuk membaca catatan penulis di setiap bab, agar tidak menanyakan pertanyaan-pertanyaan sama yang sudah dijelaskan dan dijawab secara berulang-ulang. (:

***

Selamat sore!

Untuk yang berminat mengoleksi Magnolia Secrets versi cetak masih bisa memesan ya. Pemesanan dan pembayaran paling lambat saya terima tanggal 31 Mei 2018. Buku diperkirakan ready di akhir bulan Juni 2018.

Silahkan isi form pemesanan : nama + alamat lengkap + No. hp + soft/hard cover + jumlah ke PM wattpad saya atau ke alamat email ; fuyutsukihikari(at)gmail(dot)com

Harganya; soft cover 110rb, hard cover 135rb (harga diluar ongkos kirim dari Bandung). Jumlah halaman kurang lebih 550 s/d 600 halaman.

Seperti yang sudah saya umumkan di bab-bab sebelumnya, versi lengkapnya dapat kalian baca di versi cetak ya. Namun, yang nggak beli jangan khawatir karena hal itu tidak akan merusak jalan cerita yang saya publish di wattpad.

Oh, satu lagi, untuk yang penasaran dengan peta wilayah kerajaan-kerajaan dalam series ini bisa lihat di versi cetaknya ya. Saya akan mencantumkannya di sana. Semoga gambarnya tidak membuat kecewa karena saya buat sendiri. Hahaha! XD

***

Dilarang menjiplak, menyalin, mengklaim dan mempublikasikan cerita-cerita milik saya di tempat lain tanpa seizin dan sepengetahuan saya. Yang bandel saya kutuk ngejomblo seumur hidup! Thx!

Maaf untuk typo(s) yang nyempil di sana-sini.

Source pics : Pinterest

Enjoy!

***

Bab 19

Suara tangis bayi memenuhi kamar peraduan sang selir. Enam orang dayang berdiri, berjajad di sepanjang lorong masuk kamar Chao Xing sementara sang selir terlihat sibuk menenangkan putranya yang berada di dalam buaiannya.

Niu melirik singkat ke arah Chao Xing, senyum tipisnya terkembang. Kebahagiaan sang selir karena kelahiran putra pertamanya membuat aura istana begitu berbeda. Istana terasa begitu hangat, kegembiraan bahkan meluas hingga luar tembok Istana Kekaisaran Api yang kokoh. Rakyat menyambut gembira kelahiran sang penerus takhta. Mereka tidak peduli jika sang pangeran terlahir dari wanita yang berstatus sebagai seorang selir.

Zhou Guang Wei masih menangis dalam buaian ibunya. Chao Xing sering mengeluh karena putranya itu lebih tenang jika ada kaisar bersamanya. Dengan lembut sang selir membelai pipi tembam bayi mungilnya. Chao Xing cemberut dan berkata dengan nada mengeluh, "Guang, kenapa kau selalu rewel saat bersamku, hmmmm...?" tanyanya.

Bayi dalam buaiannya itu semakin mengeraskan tangisnya hingga Chao Xing terbelalak, berdiri menatap Niu. Sang selir terlihat sangat bingung. Dia menepuk-nepuk pelan pantat putranya, berharap hal itu bisa membuat tangis sang putra mahkota mereda. Sayangnya usahanya gagal. Chao Xing nyaris menangis, tepat saat Zian melangkah masuk ke dalam kamar peraduannya.

Kaisar tersenyum begitu lembut. Awalnya Zian memang enggan untuk menggendong putranya. Dia takut menyakiti Guang kecil, namun, Chao Xing terus meyakinkannya jika putra akan baik-baik saja, dan akhirnya Zian pun memiliki keberanian untuk menggendong putranya.

Tangis Guang Wei serta merta berhenti setelah berada dalam buaian Zian. Melihat hal itu Chao Xing langsung berdecak, dia berkacak pinggang, semakin tersinggung saat suaminya tersenyum penuh kemenangan padanya. "Kau merindukan ayahmu?" bisik Zian pada Guang kecil yang langsung tertawa dan menggeliat lucu dalam buaiannya.