Chapter 26 - Aendrov Prince [2]

Start from the beginning
                                    

Deg.

Margo terkejut.

Apa ini? Apa William akan menyatakan perasaannya lagi?

Apa dia ... akan membuat Margo merasa tak enak lagi padanya?

William menarik senyumnya lagi, sambil menunduk. Aneh, kenapa dia tak bisa mempertahankan aura dingin dan wajah datarnya saat di dekat Margo?

"Aku tidak memaksamu. Aku hanya ... ingin kau tahu." William mengangguk, kemudian hendak merangkul Margo lagi. Ya, dia baru saja mau membantu Margo kembali berjalan.

Tapi tiba-tiba matanya membeliak, langkahnya terhenti. Dan dia segera memeluk Margo erat, dengan jantung yang berdebar keras.

Margo membelalak, bingung karena William tiba-tiba memeluknya. Dia terkejut, sungguh.

"Eh? Bisakah kau melepaskan pelukan ini?" Margo berusaha melepaskan diri karena semakin merasa tak nyaman menjadi tontonan.

Namun William menggelengkan kepala, "Bisakah ... tetap seperti ini? Dua menit saja. Hanya untuk dua menit ...."

Margo mengerjap-ngerjap. Lalu mengangguk. Dia tidak tahu di mana Daniel, tapi yang pasti Margo harap Daniel dan teman-temannya tidak melihat hal ini. Karena percuma saja Margo memberontak, tenaga William jauh lebih kuat. Dia tidak bisa melepaskan diri.

Sedangkan William? Dia menggeram di dalam pelukannya. Merasa begitu marah, sekaligus sakit hati.

Kenapa Margo harus jatuh cinta pada laki-laki bajingan seperti Daniel?

Dan kenapa, Daniel adalah sahabat William?

Hal itu adalah dua masalah yang William sesali.

Tentu saja dia tidak bisa serta merta memeluk Margo tanpa alasan. Karena sesungguhnya, William tidak mau membuat Margo merasa tak nyaman. Dia ingin wanita itu senang bersama dengannya.

Tapi, William harus melakukannya. Agar Margo tak melihat hal yang bisa membuatnya sedih lagi.

Ya, Margo bisa bersedih jika dia melihat hal yang William dapati tadi. Karena di depan mereka saat ini ... ada Daniel dan Amy yang baru saja berciuman di tengah pesta.

***

"William datang menolongnya?" Amy menatap ketiga orang suruhannya marah. Dia tadi sempat melihat interaksi Rose dan Daniel dari kejauhan. Ah, dia sebenarnya datang lebih awal. Tapi dia meminta Darwin untuk bersembunyi dulu.

Dan tahu apa? BOOM. Amy menemukan pesuruh yang luar biasa. Dia meminta Rose untuk menyiksa Margo dengan bayaran yang tinggi, dan Rose setuju. Bahkan, Rose membawa pasukannya.

Well, Daniel punya banyak wanita yang membencinya setengah mati, dan hal itu membuat Amy diuntungkan

Karena segala dosa yang Daniel lakukan ... akan ia pastikan, beralih kepada Margo. Tunggu saja.

"I-iya ... dia membuat perusahaan keluarga kami bangkrut. Kami harus bagaimana?!" Rose dan kedua temannya menangis histeris. Mereka menyesal karena telah bermain-main dengan orang yang salah.

William bukanlah orang yang baik hati. Laki-laki itu kejam, dingin, juga tidak berperasaan. Namun entah bagaimana Margo berhasil menarik hatinya. Hal itu sungguh membuat ketiganya iri setengah mati.

"Bagaimana? Itu masalah kalian! Aku sudah membayar mahal untuk aksi tadi, tapi aku tidak pernah bilang akan menanggung risikonya." Amy menatap ketiga jalang itu sinis, lalu berjalan menjauh.

Dia malas berurusan lama-lama dengan sampah tak berguna seperti mereka.

"ARGH!" Amy berteriak frustrasi di belakang hotel. Dia kesal karena rencananya gagal. Seharusnya dia berhasil membuat Margo menderita dan memutuskan untuk pergi dari sisi Daniel.

Tapi William, bajingan dingin itu menghancurkan segalaya. Si psikopat itu ... berani-beraninnya!

Amy menarik napas. Berat. Deruannya bahkan terdengar marah. Dia mendongak, menatap langit dengan pandangan marah.

Matanya berkilat, dengan tatapan yang tak terbaca dia mulai bergumam sendirian di tengah keheningan, "Tunggu saja, Margolie Charllote. Aku akan membuatmu menyesal karena tidak meninggalkan Daniel di saat kau bisa. Aku akan ... menghancurkanmu."

***

Double UP!

Semoga suka part ini ^^

[#W2] The Bastard That I Love (COMPLETED)Where stories live. Discover now