10. Pulang?

179K 20.3K 2K
                                    

Setelah selesai menyanyikan lagu, Caca tidak langsung pulang. Dia ditahan oleh Budi dan Andra yang memintanya untuk menikmati beberapa Band yang bernyanyi di atas panggung.

Caca sudah mencoba menolak dengan alasan ia belum meminta izin kepada Mami. Sayangnya Budi yang kenal dengan Mami Caca langsung menelpon perempuan yang sudah melahirkan Caca itu dan meminta izin bahwa Caca akan pulang terlambat.

Sebenarnya, Caca dapat dengan mudah saja meminta izin. Hanya saja posisinya sedang tidak baik. Ini demi misi move on yang sudah diniatkan, demi menyelamatkan hati yang sering kali berdenyut nyeri ketika matanya menangkap kemesraan Edgar dengan Alisa.

Astaga, kenapa Budi tidak peka dengan situasi seperti ini. Cowok kemayu itu malah asyik berteriak dan bernyanyi mengikuti alunan lagu yang sedang berlangsung.

Sekali Caca berbisik, mengatakan bahwa ia tidak nyaman berada di tempat ini karena Edgar, bisa saja dia tidak tahan dan kembali menerjang untuk memisahkan dua pasangan yang sok manis itu.

Tapi apa yang Budi katakan?

"Kalo lo ngehindar, berarti lo gak niat move on!"

Sial! Caca jadi merasa tertantang, dia memang sedang dalam tahap move on. Tapi jika setiap hari harus disuguhi wajah Edgar, bagaimana bisa Caca lupa.

"Ca, kok diem aja?"

Posisi Caca yang kebetulan ada di antara Andra dan Budi mengerjap, mendongak menatap Andra yang terlihat bingung.

"Kamu gak mood sama musiknya ya?" Andra kembali bertanya.

Caca terkejut, cewek itu langsung menggeleng. "Enggak kok, cuma aku masih asing aja berdiri di sini."

Meskipun jawaban Caca tidak jujur, tapi apa yang dia katakan adalah kenyataan. Caca memang tidak terbiasa berdiri di tengah kerumunan seperti ini. Kenapa? Rasanya sesak, apalagi ketika tubuhnya harus bertabrakan dengan orang lain. Caca risih.

Satu alis Andra terangkat. "Kamu belum pernah nonton gini?"

Caca tersenyum kikuk, kenapa juga Andra harus bertanya. "Pernah sih, dan aku kapok. Rasanya pengap."

Andra manggut-manggut. "Mau keluar?"

"Boleh?"

Andra terkekeh. "Ya boleh, siapa yang larang kamu buat keluar dari tempat ini?"

Caca mendelik ke arah Budi. "Dia."

Andra tertawa pelan. "Udah keluar aja, kebetulan aku juga mau beli minum."

Caca mengangguk, menyikut lengan Budi agar cowok kemayu itu tersadar dari kegilaannya bernyanyi.

"Apa sih, Ca?" Budi terusik.

Caca memutarkan kedua bola matanya malas "Gue mau balik."

"Kok balik? Gak asyik lo ah!"

Caca mendengus. "Kak Andra juga mau balik, lo gak mau balik?"

Mendadak Budi diam, melirik Caca dengan mata yang memicing. Detik berikutnya Budi tersenyum lalu mengangguk.

"Yaudah sana balik sama Kak Andra, gue masih mau di sini," suruh Budi.

"Bener?"

Budi mengangguk "Iya, sana. Lumayan lo bisa pdkt sama Kak Andra. Siapa tahu lupa sama Bang Edgar."

Caca berdecih pelan, lalu menoleh ke arah Andra untuk memberi isyarat bahwa Budi mengizinkan. Andra mengangguk, lalu keluar dari kerumunan bersama Caca. Ya ampun, untuk apa juga Caca harus meminta izin kepada cowok kemayu itu.

Bukan Stalker [TAMAT]Where stories live. Discover now