THE FUTURE: 05

5 1 0
                                    

     Tak ada yang spesial. Setelah pertemuan terakhir Rai dan Zoey, dia tidak berharap bertemu mereka lagi. Entahlah apa yang ada dihatinya itu. Dia membenci Rai tetapi dia ingin mendapatkan Rai. Rasanya bagai campur aduk. Anushka bangun dari tidurnya ditempat tidurnya lalu berjalan perlahan ke arah ruang tamu. Disitu dia melihat foto-fotonya dulu. Dia dan ayahnya, dia dan ibunya, bahkan foto kedua mantan sahabatnya. Rai dan Zoey. Dan bodohnya, dia menulis kata 'Sahabat Terbaik' difoto itu. Dia bahkan tidak pernah menduga akan berakhir menyakitkan. Andai saja waktu dapat diulang, dia ingin mengulang semua kesalahan yang terjadi. Hidupnya bahkan tidak akan sesulit ini. Ayah dan ibunya tidak akan bercerai, dia bisa melihat ayahnya untuk yang terakhir kalinya, dia tidak tenggelam dalam kenyamanan Rai, dan dia bisa merasakan indahnya kelulusan bersama Zoey. Dulu, mungkin dia berfikir untuk merubah hati orang-orang. Dimana dia tidak akan dibully. Dulu dia sangat ingin bahagia bersama teman-teman. Dia ingin kebebasan dan tak dianggap remeh oleh dunia. Tetapi kini, dia ingin supaya hati dan pikirannya tak serumit ini. Sudah susah payah dia melakukannya tetapi tiba-tiba saja Rai dan Zoey datang lagi kedalam kehidupannya.

///

     Beberapa ritual sudah dilakukan. Sebentar lagi adalah hari pernikahan Zoey dan Rai. Sungguh, Anushka tak ingin mengingat apa-apa lagi tentang Zoey dan Rai tetapi entah kenapa, dia menghadiri upacara Sangeet di sebuah bangunan sewa. Dia tak ingin terlihat lemah dan bermasalah bagi Rai dan Zoey itu sebabnya dia datang. Anushka berjalan dengan Gaun Silvernya yang menarik perhatian cukup banyak orang. Rambutnya yang dia gerai mulai berterbangan mengikuti arah angin. Beberapa orang memujinya dan beberapa orang juga membicarakannya karena mereka mengenalnya sebagai designer terkenal. Anushka tak perduli dengan ucapan orang lain. Dia terus berjalan mencari keberadaan Zoey dan Rai. AKhirnya, dia dapat bertemu dengan Rai dan Zoey. Zoey dan Rai menatapnya dengan tatapan bangga karena Anushka bisa datang. Zoey langsung memeluknya. Rai juga akan memeluknya. Anushka mulai malu-malu untuk memandang Rai yang sudah berdiri dihadapannya. Tiba-tiba saja, dia merasakan Rai memeluknya bagai anak kecil yang bertemu dengan kakaknya. Dia tersenyum dan tertawa melihat tingkahnya. Andai bisa, Anushka sangat ingin membalas memeluk Rai dan kembali mendapatkan kenyamanan dari pelukan hangat Rai. Sama seperti dulu setelah dia menangis karena Rai tidak membelanya.

   "Aku sangat merindukan mu." Kalimat dari Rai itu membuat Anushka terpaku. Dia semakin mantap dengan perasaannya. Kali ini, dia bisa dibuat nyaman oleh seorang Rai hanya dengan beberapa menit saja. Anushka kini kembali membalas pelukan Rai. Yang awalnya pelukan biasa, berubah menjadi pelukan erat. Anushka menenggelamkan kepalanya kedalam dada bidang Rai. Anushka bisa saja mengerutuki dirinya tetapi entah kenapa, kali ini dia tidak ingin berdebat dengan hati dan pikirannya lagi. Setelah pelukan persahabatan mereka, Anushka melepaskan pelukan itu.

   "Apa kau ingat apa yang aku katakan dihari dimana kita bertemu disaat kau menyatakan perasaanmu kepada Zoey?" Tanya Anushka. Kini, dunia milik berdua mulai terasa. Dia bahkan tidak mengkhawatirkan Zoey ataupun orang lain yang akan mendengar pembicaraan mereka.

   "Apa? 'sesuatu yang dipaksakan tidak enak'?" Tanya Rai.

   "Bukan. 'Jangan pernah tunjukkan lagi wajahmu dihadapanku. Atau aku akan membunuhmu'. "

   "Lalu? apa kau belum puas karena belum membunuh ku?"

   "Bukan. Tapi aku malah menyelamatkanmu." Anushka pun menatap Rai sinis dan pergi melewatinya untuk bertemu Zoey.

     Rai hanya berdiam ditempatnya. Dia bingung dengan perkataan Anushka yang seketika membawa masa lalu. Tapi dia sangat mengerti bahwa ada rasa sakit dimata Anushka. Hanya saja, bukan Rai yang bisa membuat rasa sakit itu hilang. Rai bahkan sangat yakin bahwa dialah penyebab sakit di wajah Anushka. Seketika saja, dia terfikir sesuatu.

~~~

   "Apa yang tadi kau bicarakan dengan Rai?" Tanya Zoey yang mulai terlihat serius.

   "Bukan apa-apa. Hanya masa lalu. Oh iya, ini acara Sangget kan? kenapa tidak ada tarian?"

   "Oh iya aku lupa!"

    Tiba-tiba saja suara musik berbunyi. Pasti sudah ada yang menginginkan musik dinyalakan. Nada dari musik itu cukup enak. Anushka dan Zoey menikmatinya. Suara nyanyian dari orang yang tak terduga membuat keduanya terkejut.

   "Mehfil mein teri
hum na rahein jo
gham to nahi hai
gham to nahi hai
kisse hamaare, nazdeekiyon ke
kam to nahi hain
kam to nahi hain.
kitni dafa subah ko meri
tere aangan mein baithe maine shaam kiya
"

     Itu Rai. Entah kenapa, Rai hanya menunjuk dan mengarah kepada Anushka. Senyuman Anushka yang awalnya mengembang karena melodi indah dari musik itu seketika berubah. Entah kenapa nyanyian dan tatapan benar-benar penuh arti. Anushka sedih. Dia sudah berusaha baik dihadapan Rai dan Zoey. Tapi entah kenapa, itu balasan yang menurut Rai 'indah' untuk Anushka. Dimana Rai bisa membalas apa yang sebenarnya dirasakan Anushka. Mungkin bagi orang lain termasuk Zoey, itu adalah lagu bagus yang indah. Apalagi, suara Rai yang cukup merdu. Tapi untuk Anushka, itu sebuah penghinaan. Air mata perlahan-lahan mulai menumpuk dimatanya. Anushka mulai berjalan dengan langkah yang menunjukkan kemarahan dengan air matanya yang bergelinang. Anushka berlari melewati Rai yang masih melanjutkan lagunya dengan kalimat 'mann ki maaya rakh ke tere takiye tale' yang artinya 'Aku meninggalkan keinginan hatiku dibawah bantalmu'.

   "Meskipun aku tidak lagi bertemu denganmu
Tidak ada kesedihan,
Tidak ada kesedihan..
Cerita tentang kita, tentang kedekatan kita,
Tidak akan pernah berakhir,
Tidak akan pernah berakhir..
Sudah banyak waktu aku sudah berubah
Pagi ke malam duduk dalam kehadiranmu."

     Itulah arti lagu yang dinyanyikan oleh Rai. Semua itu membuat Anushka kesal. Setelah sampai di Apartement nya, dia membanting semua barang yang ada dirumahnya dengan teriakan frustasi. Semua itu begitu menyakitkan. Betapa secara tidak langsung dia telah dipermalukan. Rai seakan-akan mengatakan bahwa perasaan yang Anushka rasakan kepadanya salah. Dan seenaknya saja dia mengatakan bahwa cerita tentang mereka tidak akan pernah berakhir. Bahkan alam semesta tau bahwa ANUSHKA SANGAT MENCINTAI RAI. Itulah yang ada dipikannya. Dan dipikirannya RAI JUGA MENCINTAI ANUSHKA. Dan kalimat itu jugalah yang ada di dalam foto Anushka dan Rai yang sedang saling berpelukan.

###

AddictedWhere stories live. Discover now