THE FUTURE: 01

23 4 2
                                    

London, 20 Oktober 2018

     Dia duduk disana. Disebuah bangku taman sambil menyeruput Hazelnut Coffeenya. Suhu siang itu bahkan mencapai 4 derajat Celcius. Walaupun dia kedinginan, dia tetap fokus membuat sketsa pakaian baru yang akan didesign olehnya. Ya, Anushka. Dia kini sudah dewasa dengan usia sekitar 21 tahun. Ya, jika dia mengingat kembali masa-masa sekolahnya dulu, dia saat itu masih remaja. Dia belum dewasa. Mungkin sekarang dia sudah bisa menyelesaikan masalah dengan lebih bijak. Dia kini sudah bekerja sebagai Designer yang cukup terkenal. Semua karyanya dihargai dan disanjung dengan meriah oleh hampir seluruh dunia. Namanya kini dikenal sebagai designer terkemuka di London. Sudah sekitar 3 tahun dia di London dan tidak berfikiran untuk kembali ke India. Setelah dari Rumah Sakit, dia tidak ada basa-basi dan langsung pindah sekolah ke London. Mungkin bisa dibilang tidak memenuhi syarat dan standar untuk pindah sekolah tapi, apa yang tidak bisa dilakukan keluarga Anushka? keluarganya terkenal dan memiliki banyak uang. Anushka menghela nafasnya. Kehabisan ide tentang ornamen-ornamen yang akan dia pasangkan kedalam sketsanya. Bahkan uap-uap dingin setia keluar dari mulut dan hidungnya saat dia bernafas. Mungkin orang lain merasa kedinginan tetapi bagi Anushka, cuaca itu cukup menyenangkan untuknya. Setidaknya.

     Dia memasukkan kembali semua peralatannya. Pensilnya, kertasnya, bukunya, dan lain-lain kedalam tasnya. Dia pun berjalan keluar dari taman dan menembus angin dingin. Dia pun masuk ke dalam mobil Ford Mustang 1969 nya itu. Dia bisa saja menaiki Ferrari 458 Italia Spider miliknya. Tetapi bagaimanapun, dia sedang ingin menaiki mobil Classic yang lebih terkesan kuno itu. Dia mengendarai mobilnya menuju Apartement nya yaitu di Athenaeum Residences Yaitu Apartement yang cukup mahal di London, Mayfair. Dia masuk kekamarnya dan menghempaskan tubuhnya keatas kasur yang spreinya berwarna putih itu.  Dia lelah, kedinginan, dan berfikir. Dia selalu berfikir. Apa dia akan bertemu dengan Zoey atau Rai lagi pada suatu hari nanti? apa dunia sesempit ini? apa takdir akan mempertemukan mereka? entahlah. Itulah yang selalu ada difikirannya. Tetapi, dia coba hempaskan. Dia coba untuk berfikir kemasa depan dimana dia berada sekarang. Inilah masa depannya.

THE FUTURE.

~~~

     Sebuah pesawat menadarat di London, Inggris. Segerombolan orang yang turun dari pesawat membuat sulit untuk kita menebak siapa pemeran utamanya. Seorang pria dengan kacamata hitam Gucci turun dari pesawat sambil merangkul seorang gadis. 1, 2, 3, beberapa pria tampak turun dari pesawat dan berjalan menuju pintu keluar. Ya, itu adalah Rai dan gengnya. DItambah Zoey. Faktanya, mereka sudah bertunangan. Tidak, ini bukan mimpi, Rai dan Zoey benar-benar bertunangan! pertunangan sudah berlangsung di India dan mereka ingin menjalankan pernikahan adat India di London. dan itulah mengapa mereka kesana. Ditambah lagi, misi dari geng ayahnya yang terus mengikatnya. Rai memasuki Taxi yang kini mengantarnya kesebuah gedung Apartment di Mayfair yaitu di Apartment Walpole. Mereka segera menempati kamar Apartement yang cukup bagus itu dan memilah-milih kamar. Sebagai rahasia, Rai dan Zoey sudah pernah melakukan hubungan seks. Tetapi hanya 2 kali.

   "Selamat datang di London." Gumam Rai sambil menatap keluar jendela yang cukup besar itu. Kali ini, dia siap.

   "Bagaimana Rai? kita sudah di London. Aku sudah tak sabar lagi menunggu hari pernikahan kita." Jawab Zoey yang seketika mendekat kearah Rai.

   "Aku juga. Tapi aku minta maaf aku harus menjalankan misiku dulu."

   "Tidak apa-apa. Asal kau bisa kembali dengan selamat." Jawab Zoey yang seketika diberi pelukan hangat dari Rai. Mereka bahagia. Apalagi mengingat nanti Zoeylah yang akan menjadi isteri dari Rai. Sangat tidak disangka. Gadis bodoh, teledor, cerewet, dan tidak bisa diam itu akan menjadi isteri Rai yang berwibawa, dingin, dan pendiam itu? sungguh kepribadian yang bertolak belakang. Tetapi bagaimanapun, Rai mencintai Zoey. Sebodoh dan secerewet apapun dia, semua berdasarkan cinta. Semua hubungan yang mereka bangun didasari cinta hingga terbentuklah Rai-Zoey yang sempurna.

THE FUTURE.

///

London, 26 Oktober 2018

     Anushka mengenakan gaun hitam terbaiknya menuju sebuah pesta. Pesta yang dihadiri oleh segerombolan orang yang berhasil dengan karir mereka. Disana ada Dr. Gupta, Simon Cowell, David Bechkam, dan masih banyak lagi orang-orang sukses disana. Anushka juga diundang untuk hadir memeriahkan acara. Walau bisnisnya atau profesinya belum setinggi Simon Cowell, Dr. Gupta, atau David Bechkam, setidaknya dia bisa hadir diantara beribu-ribu orang sukses disana. Dia bukan  yang terendah dan juga bukan yang tertinggi. Dia yang dari India bahkan bisa berbaur lebih baik dari siapapun. Walau terlihat bertolak belakang dari kepribadiannya yang tampak sangat pendiam, dia ternyata sangat mudah bergaul. Tanpa ada yang tau, seketika dia merasa seperti terserang Tremor akibat gugup. Walaupun dia tidak Tremor, perasaan bergetar seperti orang Tremor akibat gugup pasti manusiawi kan? apalagi berada diantara banyak orang-orang sukses dan sibuk disepanjang karir dan kehidupannya. Dia ingin mengembangkan lagi kemampuannya dan membuat lebih banyak lagi sketsa agar bisa lebih berkembang dan menjadi orang yang cukup tinggi dihadapan semua orang. Ekhem... maksudku, Simon Cowell sebagai eksekutif di perusahaan Sony BMG yang cukup terkenal.

     Anushka berjalan melewati segerombolan orang-orang disana hingga salah seorang laki-laki menghampirinya. Dia tidak cukup kenal siapa dia jadi dia hanya melihatnya heran. Tetapi lelaki tersebut memberikan senyuman tipisnya kepada Anushka dan Anushka pun membalas senyumannya. Tampaknya dia orang Skotlandi. Tetapi, Anushka juga tidak terlalu tau.

   "Okay, nice to meet you. My name is Duncan Bannatyne. I'm a businessman and a writer. I hear all about you." Ucap lelaki itu sekaligus tampak memuji Anushka.

   "Thank you sir. And nice to meet you too." Jawab Anushka ramah dengan aksen Indianya yang kental.

      Mereka mengobrol seperti biasa. Obrolan-obrolan ringan tentang bisnis, profesi, dan lain-lainnya. Anushka merasa nyaman berada dipesta itu. Setidaknya, dia bisa melupakan dengan kejadian lama yang sudah tejadi. Walaupun begitu, dia tidak pernah absen membawa handgun sebagai senjata pertahanan diri. Walaupun dia ada didalam area pesta yang super megah dan dipenuhi banyak orang, entah kenapa pikiran nya tiba-tiba terarah pada satu orang. Rai. Orang yang dulu pernah mengisi hatinya. Orang yang dulu pernah ada untuknya. Orang yang dulu pernah ia sayangi. Dia bahkan bisa menangis saat itu juga saat pikirannya tiba-tiba mengarah pada Rai. Tapi tidak! tidak dihadapan Duncan Bannatyne.

   "Mmm... excuse me, okay. Good night everybody. This is the most beautiful night to celebrate our success with our respective profession." Ucap pembawa acara yang mengartikan bahwa malam itu adalah malam yang indah untuk merayakan kesuksesan mereka dalam profesi mereka masing-masing.

   "Now, I like to call on stage. Mrs.Anushka to be a youger and newest success people!" Ucap pembawa acara sekali lagi untuk memanggil Anushka keatas panggung. Suara gemuruh tepuk tangan menemani langkahnya untuk naik keatas panggung. Dan pembawa acara mempersilahkan Anushka untuk berbicara tentang arti kesuksesan.

~~~

     Disisi lain dari kebahagiaan orang-orang dipesta itu, seorang laki-laki berjalan dengan santainya dibelakang para gerombolan orang-orang yang sedang bertepuk tangan. Wajahnya juga tidak terlalu asing. Ya, itu adalah Rai. Dia tidak akan berhenti untuk menyelesaikan misinya. Dia tidak diundang sama sekali maksud ku, bisnis apa yang sekiranya dia lakukan? dia akan tetap dalam profesinya dan sekarang, dia sedang dalam misinya.

   "Aman. Semua sedang terfokus pada panggung." Ucap Rai kepada teman-temannya melewati Earphone Bluethoothnya. Setelah Rai mengatakan itu, ke-3 temannya keluar temasuk ayahnya.

   "Bagaimana? kalian sudah memasang bomnya?" Tanya Dhruv kepada rekan-rekannya.

   "Sudah. Sekarang aku yakin tuan Shershak Singh tidak bisa keluar dari jebakan kami. Dia lalu akan memberikan salah satu pink diamond itu." Jawab Rai dengan tatapan sinisnya.

     Pink diamond yang Rai maksud adalah, permata mahal yang Dhruv dapatkan di Dubai. Saat ayahnya Anushka dan Dhruv sedang bercakap-cakap mengenai pink diamond dan tiba-tiba terjadi penyerangan, Dhruv secara tidak sengaja menjatuhkan salah satunya dan ternyata, Ayahnya Anushka mengambilnya. Ayahnya Anushka kemudian mengamankannya kepada Tuan Shershak Singh yang kebetulan tinggal di London. Awalnya Rai dan rekannya kewalahan mencarinya hingga kemudian mendapatkan petunjuk untuk pergi ke London. Mereka juga sudah tau bahwa tuan Shershak Singh lah yang menyimpannya dan selalu menaruhnya didalam jam tangannya. Maka, saat itulah, mereka akan bersinar. Seterang cahaya yang akan dipancarkan Pink Diamond itu.

###

AddictedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang