20: Terima

2.7K 90 1
                                    

" you.. kalau ada orang nampak macam mana? Ni Office tau. Kalau pembantu you tadi tu tiba tiba masuk? "

" Kak Sal takkan masuk tanpa ketuk pintu. Lagipun bukan kita buat apa pon kan? Yang you takut kenapa? "

" yelah.. tapi tengoklah cara you macam mana? "

Syahirah melihat ke sisi nya . Di mana tangan Hani diletakkan. Hani berada tepat di depannya. Kedua tangan Hani memegang meja, mengunci pergerakan Syahirah ditengah tengah. Hani berdiri dengan gaya yang sedikit membongkok.

Hani terkekeh. Melihat riak wajah Syahirah yang agak risau. Comel.

" mmmm Irah.. " Hani meneliti setiap inch wajah Syahirah. Lalu pandangan matanya jatuh memandang tepat ke arah bibir Syahirah. Bibir berwarna merah delima itu di perhati. Dia menelan saliva.

" apa ? "

" can i kiss you? " Tanya Hani sekali lagi menelengkan kepalanya.

Syahirah diam. Tidak memberikan apa apa jawapan. Mukanya yang putih bertukar kemerah merahan. Menahan malu.

" i anggap tu yes " ucap Hani tersenyum menang kerana Irah tidak memberikan sebarang reaksi. Syahirah bertambah malu. Dia menggigit kecil bibir dalamnya menunggu apa yang akan Hani lakukan seterusnya. Hatinya berdebar.

Perlahan lahan Hani mendekatkan wajah mereka. Nafas Irah menyapa lembut wajahnya. Hani mengalihkan tangan kananya memeluk pinggang Syahirah.

" HANI "

Hani tersentak. Pantas dia menjauhkan diri dari Syahirah. Niatnya untuk mencium Syahirah terbantut. Hani melihat ke arah suara yang memanggil namanya. Gullpp.. Hani kaku. Riak mukanya berubah.

Syahirah yang bersandar pada meja kerja Hani langsung menoleh ke belakang. Kemudian dia juga terkaku. Hani dan Syahirah sama sama berpandangan. Jelas riak wajah ketakutan yang di gambarkan di wajah mereka.

Ibunya yang berada di ambang pintu terkejut. Melihat pemandangan yang tak sewajarnya terjadi di depan matanya. Nanda yang mendukung Alysha dalam pelukan turut tergamam.

" Err..i-ibu.. Bi-bila i-ibu sampai?? " Hani membuka suara. Terbata bata dia menyapa ibunya. Keadaan ruangan yang tadinya sejuk berubah panas.

Ibunya melangkah mendekati. Matanya tajam memandang Hani. Tiada wajah ceria yang di berikan. Tapi wajah yang sedang kecewa dan marah. Matanya kemudian bergilir memandang Syahirah yang menunduk resah.

Hani menghulurkan tangan ingin bersalaman. Tapi huluran tangannya tidak di sambut. Hani menelan saliva. Dia tahu akan muncul masalah baru dalam hidupnya.

Plakkkkk !

Tamparan yang kuat hinggap di pipinya. Wajah Hani menoleh ke samping akibat tamparan tersebut. Dia mengetap gigi, menahan kesakitan. Syahirah melihat tindakan tersebut terus memeluk Hani dari sisi dengan sebelah tangan.

Nanda terkejut dengan tindakan ibunya. Seumur hidupnya dia tidak pernah melihat ibunya menampar Hani. Dengan pantas Nanda menurunkan Alysha dari pelukanya. Lalu berjalan mendekati Hani. Dia memandang ibunya tak percaya.

" Ibu ! Apa ibu buat ni ?! " Nanda cuba melihat pipi Hani yang di tampar tadi. Dengan bunyi yang sangat kuat terhasil, pasti sangat sakit.

Ibunya menatap tajam ke arah kedua gadis di depannya. Dia tidak menyangka kalau perkara seperti ini akan berulang. Tambahan lagi yang melakukan perkara tersebut adalah anak angkat yang dia sayang selama ini. Di jaga dengan penuh kasih sayang, cukup ilmu dan didikan agama tapi melakukan perkara yang sangat di larang.

Tanpa mengucapkan sebarang kata, ibunya bergegas keluar dari ruangan tersebut. Dia mengetap gigi geram. Amarahnya memuncak sekaligus sedih dan kecewa.

yours  (gxg)Where stories live. Discover now