62 : Truth

1.2K 52 10
                                    

Suasana pagi yang cerah. Burung burung terbang berkicauan di langit. Terlihat beberapa pengunjung juga sedang melakukan senaman ringan di sekitarnya. Sudah hampir 2 jam dia menghabiskan masa berada di taman tersebut untuk berjogging. Peluh yang mengalir di dahi di lap menggunakan kain yang di gantung di leher.

Penutup botol di buka, air di teguk sedikit demi sedikit lalu mengatur nafasnya semula. Dia lalu mengambil tempat duduk di bawah pokok, sedikit redup dari terus menerus terkena cahaya matahari.

" Ahh so tired " dia mengeluh sedikit. Dia melihat jam yang melilit pergelangan tangannya, menunjukkan pukul 8:57 pagi.

" Need to go back home now..enough for today "

Dia bangkit dari duduknya setelah merasa cukup berehat. Berjalan semula menuju ke keretanya di parking area dan pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, dia langsung membersihkan diri. Selesai. Dia turun ke bawah untuk memasak. Tak perlukan waktu yang lama, masakannya siap untuk di makan, tapi bukan untuk dirinya melainkan Nanda.

Pintu bilik di tolak perlahan agar tidak mengejutkan seseorang yang sedang nyenyak tidur.

" Nanda.. are u awake? " Tegurnya perlahan. Nanda yang sedari tadi sudah terjaga tapi masih lagi menutup mata pon membalikkan badannya menghadap Qisya.

" Yeah, dah dari tadi.. u dari mana? " Tanya Nanda dengan suaranya yang sedikit perlahan.

" I pergi jogging kejap tadi. Then mandi and masakkan u breakfast.. makan lah ni.. I buat bubur ayam .. taktaulah sedap ke tak " Qisya kemudian mengambil mangkuk tersebut dan mula menyuap Nanda.

" Okey? " Tanya Qisya dan Nanda hanya mengangguk.

Qisya kemudian menyentuh dahi Nanda dengan belakang tapak tangannya.

" badan u makin panas ni, kita pergi klinik eh? " Ajak Qisya, risau melihat Nanda yang agak lemah.

" No..tak payah.. Im okey. Tak cukup rehat je ni " balas Nanda, dia hanya merasa badannya kurang bertenaga.

" Aih..u ni.. dari dulu susah sangat nak pergi checkup " ucap Qisya. Mendengar itu Nanda sedikit terkejut.

" Qisya?? " .. Qisya menaikkan keningnya

" How.. how u remember "

Qisya terdiam. Dia sendiri tidak sedar dengan apa yang dia katakan.

" U dah boleh ingat balik? " Tanya Nanda lagi, ada sedikit rasa gembira apabila Qisya mengingat hal hal kecil tentang dirinnya.

" Urm.. maybe? " balas Qisya sedikit tidak yakin.

Nanda hanya tersenyum. Deep down dia merasa gembira.

Qisya kembali menyuapkan bubur tersebut, tak lama bubur tersebut habis di makan.

" Habis. Kita pergi klinik eh .. jangan degil. I siap siap dulu "

" Qisya .. no .. "

" Shhh " Qisya langsung membawa mangkuk tersebut dan keluar dari bilik Nanda.

.
.
.
.
.

20 minit berlalu, nombor giliran Nanda masih lagi tidak tertera di layar tv. Suasana klinik pada saat itu agak sibuk. Ramai juga orang sedang duduk menunggu giliran untuk diperiksa kesihatan mereka.

" I keluar kejap, nak beli air. U nak air apa? " Tanya Qisya..

" Mineral je " balas Nanda lemah.

" Okey.. I keluar kejap.. tunggu " Qisya pon bangun dan keluar menuju ke kedai terdekat hanya berjarak beberapa meter dari klinik yang mereka pergi. Selesai membuat pembayaran Qisya kembali ke klinik dan melihat Nanda tidak ada di tempat duduknya.

yours  (gxg)Where stories live. Discover now