45: Event 1

1.4K 47 15
                                    

" sayangggg " Ameline muncul dari arah belakang lalu memeluk Diandra yang sedang duduk di sofa menonton television.

" Sorry?? Apa yang u panggil I tadi?? " Tanya Diandra untuk memastikan yang dia tidak salah dengar.

" Sayang? " Ulang Ameline semula.

" Sayang??? "

" Yeah..sayang. i panggil u sayang. " Ameline lalu mencium pipi Diandra dan tertawa kecil.

" Woww sayang.. isn't it too early to called me that? " tanya Diandra lalu tersenyum. Ameline kemudian beralih duduk di sebelahnya.

" Nope "

" Tak takut bibik dengar? "

" Why should I? Biar bibik and orang dalam rumah ni tau yang u now milik I " balas Ameline tersenyum lebar. Hatinya masih kegirangan kerana dapat memilik Diandra. Wanita yang dia cintai selama ini.

" Yelah Ameline yelah " Diandra kembali menonton tv. Ameline bergerak berbaring di ribanya. Tangan Diandra mengelus lembut rambut Ameline. Sambil menonton mereka berbual tentang aktiviti seharian mereka di tempat kerja, saling bertukar cerita antara satu sama lain.

Tanpa sedar jarum jam menunjuk tepat pukul 12 malam.

" Dah lewat ni..jom tidur..esok pagi u kan ada meeting penting " ajak Diandra. Mereka kemudian bangun dan berjalan menaiki tangga. Diandra berjalan menuju bilik tidurnya. Sampai di depan pintu bilik, dia memandang Ameline yang mengekori nya dengan tatapan aneh.

" U kenapa ikut I?? Bilik u sana "

" Kan kita dah official " Ameline tersenyum tersipu malu memandang Diandra dengan mata bersinar.

" Eh? Hahahahah err yah..lupa pulak..so tidur sekali lah ni?? " Tanya Diandra..dia agak sedikit kekok walaupun bukan pertama kali mereka tidur bersama..tapi dengan status mereka yang sekarang membuatkan situasi menjadi sedikit aneh.

Ameline menganguk dengan pantas. Mereka kemudian masuk ke dalam..dengan cepat Ameline merebahkan badan di atas tilam. Matanya mulai mengantuk.

" U tidur lah dulu.. I nak night routine kejap "

Diandra masuk ke dalam bilik air, memberus gigi, cuci muka dan melakukan apa yang patut. Tak lama kemudian dia keluar dan melihat Ameline telah nyenyak tidur. Dia lalu naik ke atas katil berbaring di sebelah Ameline.

Awkward..tapi takpelah, nanti terbiasa juga. Haihh harap keputusan aku terima dia ni betul.

Dia membetullan posisi tidurnya mengiring menghadap Ameline. Wajah Ameline di tatapnya lama. Perlahan dia bergerak lalu memberikan satu ciuman di dahi Ameline.

Goodnight Ameline..

.....................

Lisya bermundar mandir di dalam biliknya. Wajahnya terlihat runsing. Telefon di tangan mendail nombor seseorang berulang kali.

Eishhh angkat lahhhhhh

Beberapa kali dia cuba menghubungi Marsya..tapi satu panggilan pon tidak di jawab.

Eishhh bodohnyaaa..apesal dia boleh ada dekat situ?!

" Angkat lah Syaaaa "

" Haishhh " Lisya kemudian mencampak telefonnya ke atas katil. Frust. Wajah di raup. Berpuluh puluh kali dia cuba menghubungi Marsya tapi nihil..satu panggilan pon tidak di jawap.

" Waitt..why should I care about her?? Dia takde kena mengena pon dengan aku.. arghhhh asal aku rasa bersalah ni?! "

Dia menghempas diri ke tilam. Memandang langit langit bilik.

yours  (gxg)Where stories live. Discover now