Farhana

275 28 0
                                    


"Na, kenalin ini Adis," kata Indraka ketika aku melewati tempat parkir sepulang sekolah.

Aku hanya mengangguk sopan sambil menjabat tangannya.

"Dis, Farhana ini teman sekelasku. Tolong nanti kalau aku bilang jemput sebelum kita perform di kafe waffle, kamu jemput dia ya. Alamatnya nanti aku kasih," lanjut Indraka.

"OK," jawab Adis. "Jemput aja, atau pake anter juga?"

"Antar jemput. Kamu perform separuh aja. Ga usah sampai malam," jawab Indra.

"Kok gitu?" Adis mulai protes.

"Udah deh, jangan bikin kita repot dengan jam malammu."

"Tapi aku ga punya jam malam, Drek," sanggahnya.

"Sama aku kamu punya. Aku akan bilang sama mamamu. Kalau jam 10 kamu belum di rumah, itu diluar tanggung jawab kami."

"Hah?! jadi aku perform sampai jam berapa?"

"Paling lambat jam 9."

"Gila ya kalian. Jadi honorku pasti lebih dikit dari yang lain."

"Kalo kamu mau cari panggung yang lain, silakan."

Aku betul-betul terhenyak. Ga nyangka Indra setegas itu.

"Tapi aku bisa pulang sendiri kok, Dra," potongku.

"Kalo Adis ga mau nganter kamu, kamu pulang bareng aku."

"Drak..."

"Na, ingat ya. Kamu ganti rugi loh."

Aku terdiam. Adis melihatku dan Indraka bergantian.

"Ya sudah, aku duluan ya." Aku pamit. Aku tidak ingin ada diantara pasangan yang sedang berkonflik itu.

"Na, naik apa?" aku mendengar Indraka berteriak di belakang. Tapi Dianti sudah menarikku ke mobilnya.

Indraka dan FarhanaWhere stories live. Discover now