12.Berakhirnya Masa Jabatan

2.3K 107 0
                                    

Sampainya disekolah, semua anak turun dari bus satu per satu.

"Vi?" panggil Bian.

"Mm? napa?" Avi mengusap wajahnya yang baru saja bangun dari tidur yang tak cukup memuaskan baginya.

Avi mendelikkan matanya, ia melihat Asyhilla yang tertidur pulas.

"Yaelah, pake tidur segala ni anak, " keluh Avi.

Avi membangunkan Asyhilla, perlahan ia membuka matanya dan berdiri menuruni bus namun mata Asyhilla yang masih mengantuk membawa kaki nya melangkah menuruni bus, kaki kirinya yang belum sampai ia pijakan di tangga bus malah melayang tanpa pijakan, dan alhasil ia terjatuh memar di kakinya dan goresan di tangannya membuat ia harus berjalan dengan bantuan.

"Lo napa? kecapekan yah?" tanya Avi yang berjalan dibelakang Asyhilla.

"Iya,ngantuk banget, " ujar Asyhilla yang menuju pintu Bus.

Avi menghentikan langkahnya untuk mengikat tali sepatunya yang terlepas.

Bruk!!

"Aduh, sakit, "

"Syhill!!"

Fabian dan Avi kaget, Malik tak bisa menolongnya karena Malik tak mau menyentuh wanita yang bukan makhromnya.

"Ya Ampun!! ceroboh banget sih!!" Avi membantu Asyhilla berdiri.

"Tangannya berdarah tuh Vi, " ujar Fabian dengan nada sok cool dan kecemasan yang ia sembunyikan.

"Jangan bilang kalo kaki lo sakit! gue nggak mau gendong lo, berat Syhil Avi nggak kuat!!" ledek Avi.

"Gue anter pulang, tapi jangan salahin gue kalo lo jatoh!" sambung Avi.

"Iya Vi, "

Keesokkan paginya,
Adalah hari dimana Asyhilla dan Fabian bersanding untuk melepas masa jabatannya selaku Ketua dan Sekretaris OSIS.

Fabian turun dari mobil,dan mengejar Asyhilla yang ditemani oleh Avi berjalan menuju koridor sekolah.

"Syhill? Hari ini masa jabatan kita berakhir? Lo inget yang diomongin Pak Toro kan? Gue nggak maksa lo sih, " Fabian menggaruk rambutnya tak gatal.

"Tapi, apa lo kuat Syhil?" tanya Avi.

"In syaa Allah, "

Upacara berjalan dengan lancar, Asyhilla menahankan sakit di kakinya yang memar hanya untuk tetap terlihat sehat di depan umum. Fabian yang melihat raut wajah Syhilla yang sudah mulai pucat, mengkhawatirkan jikalau nanti Asyhilla malah akan semakin sakit.

Pemberian simbolis telah diberikan kepada Ketua, dan Sekretaris OSIS masa jabatan baru, yang menandakan bahwa tugas angkatan Fabian sudah berakhir dengan sempurna, tepuk tangan yang riuh mengukir senyum di bibir Asyhilla dan Fabian.

Namun sayang, selang beberapa detik tepukan itu memuncak Asyhilla terjatuh, dengan kagetnya Fabian segera menggendong Asyhilla ke UKS. Betapa khawatirnya Avi sepupu Asyhilla, dan terlebih Malik yang mencemaskan Asyhilla dalam diamnya.

Upacara tetap dilanjutkan dan ketika upacara usai, Avi segera menuju UKS untuk melihat keadaan Asyhilla.

"Lo kenapa maksain diri! Kalo nggak kuat jangan sok kuat! Kan gue khawatir!!"

"Kamu demam Vi?" ujar Asyhilla.

"Jangan sakit dong! Gue kan khawatir!!" keluh Avi.

"Biar gue yang anter Asyhilla, " ujar Fabian.

"Ntar gue suruh Asti kesini, " ujar Avi meninggalkan ruang UKS yang penuh orang sakit dan beberapa anggota PMR.

Novan salah satu anggota PMR yang kebetulan sedang berjaga di bilik Asyhilla bertanya tentang Avi.

"Segitu perhatiannya Avi sama lo Syhill?"

"Avi gitu, karena ada adiknya yang seumuran sama aku tapi adiknya meninggal saat umurnya baru beberapa hari dan lahirnya nggak jauhan sama aku, jadi waktu kecil aku sering sama Avi, tinggal sama Avi apa-apa sama Avi, dulu Avi kira aku itu adiknya, eh pas sd dia tau kalo aku itu sepupunya jadi dia jaga aku buat seolah-olah jaga adiknya yang udah sama Allah duluan dan belum sempat ia jaga. "

Fabian dan Novan tercengang mendengar kabar tersebut, wajar saja jika Avi begitu menyayangi Asyhilla.

Malik melintas didepan UKS, hanya untuk melihat kondisi Asyhilla.

Saya bukan mereka yang selalu berada disekitarmu, bukan mereka yang setiap saat bercanda denganmu, atau malah bertengkar, saya jauh darimu namun bolehkah saya mengatakan jika dirimu adalah seseorang yang membuat saya terus bersemangat dalam menjalani hidup saya.

Relationship Goals [REVISI]Where stories live. Discover now