2.Kenapa?

4.5K 175 2
                                    

Fabian berdecak kesal. Ingin berasumsi bahwa mantan kekasihnya itu sudah punya pengganti namun logikanya tidak masuk akal.

"Tuh, lo liatkan, itu Malik anak IPS3, setau gue sih dia nggak kenal sama Pacar lo. " ucap Tara yang menunjuk kearah Malik.

"Tapi gue percaya sama Syhilla, Tar. " ujar Bian yang menatap penuh harapan mengarah ke arah Syhill yang tengah bermain basket.

"Bisa aja sih Bi, dia bosen sama lo." Sahut Riska.

Asyhilla tak sengaja menoleh kearah kelas Bian, mata mereka memandang, saling pandang. Seketika itu Syhilla menunduk, mengalihkan pandangannya saat mata terpaku pada seseorang yang masih ia cintai, tapi Asyhilla tetap pada pendirian dan pilihannya. Bian berlari ke arah tangga, turun menghampiri Asyhilla yang kini mengambil minum dikursi pinggir lapangan basket, lalu Asyhilla kembali mengambil basket. Asyhilla yang sedang minum melihat kedatangan Bian, Asyhilla mengalihkan pandangannya dan hendak beranjak pergi, namun langkahnya tertahan akan kata-kata Bian.

"Secepet itu lo punya yang baru, Syhil?" tanya Bian yang berdiri ditengah lapangan.

"Nggak ada alasan lain Bi, kecuali memperbaiki. " ucap Asyhilla yang tertahan langkahnya.

"Gue harap lo nggak pernah bohong ya, Syhil. " ujar Bian.

Asyhilla menuju kekelasnya, meninggalkan Bian ditengah lapangan. Lalu Riska menyusul Bian, mengajak Bian untuk kembali kekelasnya.

"Udahlah. Bi. " ujar Riska yang menarik tangan Bian yang masih dalam kondisi penuh harapan.

Saat jam pelajaran ke 9, seorang siswi kelas 11 masuk ke kelas Bian, memanggil Bian untuk rapat OSIS.

Tok tok

Seorang siswi masuk dan meminta izin kepada guru yang tengah mengajar untuk mengikut sertakan Bian dalam rapat OSIS tersebut.

"Permisi bu, mau minta izin buat Kak Fabian untuk ikut rapat OSIS. " ucap siswi tersebut.

"Bian.. OSIS.. " ujar teman-temannya.

Bian berdiri, berpamitan dengan guru dan menuju ke ruang OSIS.

"Permisi, bu. " ujar Bian.

"Jadi gini kak, hari ini mau ngomongin soal pergantian jabatan masa bakti 2012/2013. " ucap Putri siswi yang sedang berjalan bersama Bian.

Sepanjang perjalan Bian hanya diam, lalu ia baru sadar bahwa di kepengurusan OSIS ada Asyhilla yang menjabat sebagai Sekretaris OSIS.

"Asyhilla udah ada disana, Put?" tanya Bian.

"Semua udah datang kak. " ucap Putri.

Mereka sampai dan langsung masuk keruangan OSIS. Bian bersikap biasa-biasa saja, namun ia terpaku pada sosok Asyhilla.

"Jadi nanti itu, kak Bian sama kak Asyhilla yang ditugasin buat ngasih serah terima jabatan selaku Ketua dan sekretaris OSIS. "

Bian menatap Asyhilla,dan sebaliknya pun begitu, lagi-lagi mata mereka saling memandang.

"Iya. " ujar kompak sepasang mantan kekasih tersebut.

Sontak, hal tersebut membuat anak OSIS mengatakan mereka serasi.

"Kompak banget sih, kak. " ucap Sandy yang baru saja tiba di ruang OSIS dengan wajah yang sok cool dan satu alis yang dinaikkan.

"Lo kemana, telat mulu!" ucap Putri.

"Kenapa lo sewot? Kan urusan gue. " ujar Sandy yang baru saja duduk ditengah ramainya rapat.

"Lo bisa disiplinkan. " ucap Reno yang berdiri.

"Santai aja kali, ntar jugakan gue yang naik jabatan. " ucap Sandy sombong.

"Lo jangan mimpi deh San. " ujar Putri.

"Udah-udah, sekarangkan udah selesai, jadi mendingan pulang kekelas masing-masing deh. " ucap Asyhilla yang menuju pintu keluar.

Anak OSIS pun keluar dari ruangan, dan menuju ke kelas masing-masing, Asyhilla yang disusul Bian merasa tak enak hati karena kini hanya sejuta harapan yang Bian tanamkan. Bian sekarang berjalan sejajar dengan Asyhilla.

"Lo nggak papa Syhil, senin nanti bersanding bareng gue?" tanya Bian yang menekankan kata bersanding.

"Emangnya kenapa Bi, kalo kamu masih mau bahas soal putus, kita putus secara baik-baik, Bi." tegas Asyhilla.

"Tapi lo nggak bisa ngambil keputusan secara sepihak, Syhilla. " ujar Bian yang menghentikan langkahnya.

"Tapi ini pilihan, dan ini keputusan aku Bi, dan aku harap kamu mau terima. " ucap Asyhilla yang berjalan didepan Bian. Lalu ia mempercepat langkahnya seraya berkata.

" Aku duluan ya, Bian. " ucap Asyhilla yang meninggalkan Bian didekat kelasnya.

Bian masuk ke kelasnya yang kini tengah ribut karna tidak ada guru. Alia yang sedang wefie bersama teman segeng nya, Tara dan Riska yang makan dikelas, dan bahkan Budi yang selalu jahil dan usil. Bian duduk dikursinya, lalu Budi mendekatinya.

"Lo kenapa, Bi?" tanya Budi yang menepuk pundak Bian.

"Gue putus, Bud. " jawab Bian.

"Udahlah, cari yang lain aja, banyak kok cewek yang suka sama lo, lo ganteng, lo tajir, lo Ketua OSIS, dan lo populer, masa cuma karna Asyhilla lo jadi galau?" ucap Budi yang berniat menyemangati tapi malah terkena amarah dari Bian.

"Lo tu cuma bisa ngomong Bud, dan lo nggak tau rasanya diputusin sama orang yang lo cinta, " Bian mendorong Budi dengan tangan kanannya lalu Bian berdiri, beranjak dari kursinya.

"Alah, Alay lo Bi, Lebay tau nggak! Mending lo ke bar atau kemana gitu, banyak kok yg kayak Asyhilla. " ujar Budi.

Bian menoleh dan menonjok Budi, kabar perkelahian mereka terdengar hingga ketelinga Asyhilla.

"Eh, udah dong udah!" ucap Riska yang menyelerai perkelahian temannya.

"Bud, lo juga kenapa mancing!" ucap Tara yang menahan Budi dengan tangannya.

Dan Riska menahan Fabian. Tapi Fabian malah memarahi Riska, hingga akhirnya mereka dibawa keruang BK oleh Bu Sasmita.

"Fabian! Budi! Ikut ke ruang BK sekarang!" Teriak Bu Sasmita.

Kelas Fabian mulai heboh, semua membicarakan kenapa Budi bisa berkelahi dengan Fabian.

"Ya wajarlah kalo Budi di tonjok, orang Budi nyama-nyamain Syhilla sama perempuan nggak bener. "

Desas-desus mulai terdengar.

"Hah! Maksud lo?"

"Fabian tuh pasti belain Syhilla lah, orang Syhilla anak baik-baik. Lagian Fabian juga kan cinta wajar kalo di belain. "

Asyhilla yang mendengar kabar tersebut, merasa bersalah. Dan lalu menemui Fabian setelah ia keluar dari ruang BK.

Kenapa harus berantem sih, Bi.

Asyhilla kini khawatir, ia cemas, dan gelisah saat mengetahui bahwa mantan kekasihnya itu berkelahi dan membuat keributan.

Asyhilla menjadi salah satu tonggak dari perlakuan Fabian. Orang yang bisa meluluhkan Fabian hanya lah Syhilla. Dan selama mereka berpacaran, Asyhilla sangat melarang keras Fabian untuk tidak berkelahi dan membuat keributan dimanapun.

Fabian tidak pernah ikut geng-geng motor, atau bahkan menonton balap liar, karena Asyhilla melarangnya. Namun, setelah mereka mengakhiri hubungan yang disepakati oleh Asyhilla seorang, apakah Fabian akan tetap menuruti kemauan Asyhilla? Atau malah lebih brutal dari sebelumnya?

Relationship Goals [REVISI]Where stories live. Discover now