19.Kembali Pulang

2.1K 96 0
                                    

Dirumah dengan suasana yang berkabung, lantunan ayat-ayat Allah dimana-mana, dan seorang pemuda yang telah terbaring tak bernyawa. Kini hanya tersisa isak tangis, dan duka.

Seorang gadis berjalan menghampiri rumah mendiang Malik, tubuh tinggi berkulit sawo matang dan dengan kerudung yang ia pakai melintas di pinggir jalan. Namun sayang, tunik putihnya itu kotor lantaran bekas air hujan yang mengenainya karena mobil yang tak sengaja mencipratkannya.

"Hoi! Kalo jalan jangan seenaknya!"

Ia mengambil sebuah batu kecil dan melemparkannya ke sebuah mobil convertible berwarna hitam, mobil tersebut berhenti dan seorang pemuda turun menghampiri gadis itu.

"Yaelah, pake kesini lagi, "

"Kenapa? Mau minta ganti rugi? Orang kaya kenapa gitu sih, keseringan nonton Sinetron, " ujar gadis itu.

"Lo yang tadi lempar batu? Maaf apa karena kena cipratan mobil gue?"

Fabian nampaknya mengingat sosok wanita itu "Lo? cewek motor ninja itu kan?".

"Ooo? Lo yang berenti ditengah jalan itu! Hh nggak nyangka gue, udah beberapa tahun baru ketemu!" sinis Rossa.

Kringgggggg

"Iya? ini udah keluar rumah bentar lagi sampe, "

Rossa meninggalkan Fabian, ia bergegas menyusuri jalan yang menuntunnya ke sebuah rumah yang sedang berduka.

Asyhilla yang berada di rumah Malik, nampaknya semakin akrab dengan ibu dan kakaknya.

"Saya nggak tau tan, dia nggak pernah cerita, "

"Sebelumnya, makasih ya nak Asyhilla, karena kamu dia mau berjuang beberapa tahun belakangan ini, " senyum Ibu paruh baya yang kehilangan putranya itu.

"Asyhilla, bisa ikut saya sebentar?" ujar kakak Malik.

Ralina membawa Asyhilla masuk ke sebuah kamar, ia menunjukkan beberapa foto kecil hingga dewasa dan sebuah laptop yang kemudian ia buka sebuah blog.

"Ini kamar Malik, ini foto dia masih kecil, "

"Ohya, ini laptop kesayangan dia, dia punya blog pribadi. "

Ralina menunjukkan blog yang bertuliskan dengan kata-kata indah, yang mengingatkan Asyhilla tentang blog yang sering ia buka.

"Ini?"

"Itu tentang satu orang spesial, "

Hati Asyhilla terenyuh, jika dari surat itu Malik mengatakan bahwa ia menyukai Asyhilla, berarti blog itu juga demikian.

"Saya sudah kehilangan dua orang yang saya cintai, Syhill, " Ralina merangkul pundak Asyhilla. "Saya harap, kamu bisa mengikhlaskannya. "

Rossa masuk ke sebuah rumah yang berduka itu, ia memeluk wanita paruh baya yang ia sebut Ibu.

"Bu, " ia menangis dipelukan wanita itu.

Asyhilla menuju ke ruang tengah, ia bertemu dengan Rossa. Ia teringat akan cerita dari Ralina kakak Malik.

"Soal Rossa Syhill, Malik nerima perjodohan itu walau Rossa tau Malik nggak suka sama dia."

Jadi ini, Rossa, -gumam Asyhilla.

Rossa memeluk erat Asyhilla, ia tau akan semua rasa sukanya Malik terhadap Asyhilla. Rossa tau, bahwa Malik menyukai seorang gadis dari blog nya, namun sayang Rossa baru tau saat ia datang menjenguk Malik,sesaat sebelum Asyhilla, Luis dan Avi datang.

"Lo, pernah nggak sih Mal? Suka sama orang?"

"Ya,pernah Rossa, saya kan juga manusia, cinta itu universal dan wajar. " senyum Malik.

"Terus? kenapa lo nggak tembak aja? Pacaran gitu,apa jangan-jangan lo ditolak?" Rossa duduk di sofa kamar Malik.

"Saya nggak mau pacaran, dosa. "

"Terus? Kenapa lo mau dijodohin sama gue?"

"Saya yang harusnya tanya sama kamu, "

"Ya, kalo gue sih karena lo nya,lo orangnya nggak ribet kan lagian belom tentu kita nikah, "

"Makasih ya, Rossa saya yakin sama Allah suatu saat nanti ada seorang pemuda yang mengkhitbah kamu, "

"Yaelah, gue nggak ngerti dah, gue kan orangnya kasar kok lo betah?"

Malik hanya tersenyum, tak lama Rossa pulang dan melihat Asyhilla dan kedua sepupunya menuju kamar Malik.

"Malik suka yang gituan kali ya, " gumamnya Rossa.

Setelah kejadian itu, Rosaa memutuskan untuk belajar yang namanya berhijab, namun sayang ketika rasa sukanya kepada Malik mulai muncul, Malik malah pulang kepangkuan Sang Pencipta.

Tapi kini niatnya tak sia-sia, 2 bulan setelah kepergian Malik dan seiring jalanpun ia terus belajar memantapkan hati untuk menutup auratnya, tibalah jodoh yang Allah datangkan padanya.

"Malik, makasih untuk semua cerita yang pernah ada dalam hidup gue, " Rossa mengusap nisan bertuliskan Malik lalu ia pergi meninggalkan makam itu.

Relationship Goals [REVISI]Where stories live. Discover now